Undang Ustaz Adi Hidayat Ceramah Agama, Tak Disangka Tarifnya Ternyata Seperti Ini
Untuk mengundang Ustaz Adi Hidayat ceramah agama, Tak Disangka Tarifnya Ternyata Mengagetkan.
Undang Ceramah Ustaz Adi Hidayat, Tak Disangka Tarifnya Ternyata Seperti Ini
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ustaz Adi Hidayat dikenal lugas dalam menyampaikan ceramah agama. Ia sukses dan populer.
Berapa tarifnya jika ingin mengundang Ustaz Adi Hidayat untuk berceramah?
Banyak yang mengira menjadi seorang pendakwah yang sukses dan populer di telinga masyarakat akan memiliki tarif yang cukup tinggi ketika akan diundang.
Mengundang penceramah ke sebuah acara memang ada syarat umum yang harus dipenuhi selain mengatur jadwal atau waktu yang ditentukan.
• Pelawak S Bagio dan Ani Yudhoyono Tutup Usia: Waspada Minuman Sejuta Umat Ini Bisa Sebabkan Leukemia
• Punya Ayah Artis Terkenal, Dua Anak Ini Pilih Pekerjaan Sebagai Driver Ojek Online
• Jenderal Purnawirawan Polisi Asal Lampung Jadi Tersangka Makar, Kapolri Pernah Jadi Anak Buahnya
Perihal tarif seorang penceramah nyatanya menjadi hal yang cukup dapat menjadi polemik.
Namun lantaran menjadi seorang penceramah merupakan tugas mulia yang harus ditunaikan tanpa balas imbalan.
Banyak penceramah yang justru merasa tak suka jika mendapat pertanyaan tarif ceramah yang dipasang.
Seperti yang diungkapkan langsung oleh Ustaz Adi Hidayat yang merasa benci perihal tarif tersebut.
Ustaz Adi Hidayat bahkan tak memperdulikan soal tarif saat ia diundang untuk menyampaikan dakwahnya.
Jadi, tak perlu memusingkan soal tarif atau harus menyiapkan uang berapa banyak.
Hal itu diakuinya melalui sebuah rekaman video yang diunggah oleh akun @barokah.islam.
"Dakwah tarifnya berapa? Saya paling tidak suka, kalau boleh saya katakan saya paling benci jika ada seorang yang mengatakan berapa tarif mengundang Ustaz Adi," ungkapnya.
Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa dirinya memang tak pernah mematok tarif ceramah yang selama ini ditunaikannya.
"Saya tegaskan hari ini, saya tidak punya tarif, kalau perlu anda tidak usah bayar," katanya.
"Gak ada tiket saya datang sendiri, saya beli tiketnya, sepanjang Allah berikan tugas kepada saya, saya yakin Allah pasti berikan kelengkapannya," sambungnya.
• Profil Arinal Djunaidi, Anak Petani yang Menjadi Gubernur Lampung
• Akademisi Ingin Lampung Jadi Destinasi Pendidikan di Bawah Kepemimpinan Arinal-Nunik
• Kamis 13 Juni 2019 Arinal-Nunik Disambut Mulai dari Bandara sampai Mahan Agung
Cara Datangkan Rezeki
Adi Hidayat banyak disukai karena tema ceramahnya populer dan kekinian.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menyampaikan tentang cara cepat mendatangkan rezeki.
Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya memberikan rumus cara cepat mendatangkan rezeki.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, ada beberapa hal yang mesti dilakukan agar rezeki cepat datang.
"Khusus bagi orang beriman, kalau anda mengerjakan ini maka rezekinya diberikan lebih cepat dari orang biasa," ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip dari channel YouTube Gelora Islam.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, ini tertuang dalam Alquran surat 2 (Al Baqarah) ayat 172.
"Boleh ga mengambil yang haram? Tidak. Kalau teman-teman ada yang disogok ada yang macam-macam, jangan pernah ambil. Karena ketika anda mengambil yang haram, akan mengurangi rizki yang halal. Tinggalkan," pesan ustaz Adi Hidayat.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 172, kata Ustaz Adi Hidayat, dibuka dengan kalimat iman, "yaa ayyuhaa ladziina aamanuu".
"Ayatnya dibuka dengan kalimat iman. Kalau ada ayat Quran dibuka dengan kalimat iman, maka ayat ini hanya ditujukan kepada orang beriman, tidak selainnya," terang ustaz Adi Hidayat.
Kalimat selanjutnya, "kuluu min thayyibaati maa razaqnaakum".
"Tetap ikhtiar. Sesoleh-solehnya orang tetap ikhtiar juga. Nggak bisa kemudian berdoa rezeki turun," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Nggak bisa misalnya datang ke masjid dalam renovasi. kubahnya belum ada. Orang paling soleh didatangkan ke masjid. Kubah ya Allah kubah ya Allah. tiba-tiba turun dari langit. Mustahil," ucapnya.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, sesoleh-soleh manusia tetap menempuh ikhtiar dalam kebaikannya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat di dalam ayat Alquran tersebut tidak disebutkan kata halal.
"Untuk yang beriman halal nya dibuang. Kata para ulama, kenapa ketika orang beriman mau bekerja, kalimat halalnya dibuang, karena orang beriman itu imannya otomatis akan membimbing dia mencari yang halal," ujarnya.
Orang beriman, kata Ustaz Adi Hidayat, mustahil mencari yang haram.
• Para Eksekutor Sebut Satu Nama Jenderal Purnawirawan, Polri Ungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei
• Jenderal Purnawirawan TNI Diduga Selundupkan Senjata dari Aceh ke Jakarta, Polisi Ungkap Caranya
• Jadi Tersangka Makar, Jenderal Purnawirawan Polisi Asal Lampung Pernah Gugat Keputusan Presiden
"Jadi kalau ada orang mengaku beriman mencari yang haram, ini menunjukkan ada yang salah dengan imannya," tuturnya.
"Maksudnya kalau anda mencari rizki tidak pernah berpikir pada yang haram, maka Allah akan percepat rizkinya kepada anda. Kami (Allah) yang akan dekatkan rizkinya bukan dia yang lelah mencarinya," ujar ustaz Adi Hidayat.
Ia menerangkan, kadang-kadang cara Allah mendekatkan kita pada cara yang halal dengan cara memalingkan kita dari yang haram.
Kadang, kata Ustaz Adi Hidayat, kita ingin tingkat paling tinggi jadi bos, direktur, manajer.
Namun, sama Allah kita dijauhkan dari jabatan tersebut.
"Sudah ikut seleksi, ikut ujian, tiba-tiba ga lulus. Padahal standar kita masuk nih. Allah menjauhkan jabatan tertinggi tapi malah dapat jabatan nomor dua," kata ustaz Adi Hidayat.
Menurut ustaz Adi Hidayat, kita inginnya paling tinggi, namun menurut Allah di tempat itu tidak bagus untuk kita.
"Mungkin kalau masuk ke sini (jadi direktur), pergaulannya tidak bagus, masuk lingkungan tidak baik, salatnya jadi susah, baca Quran jadi susah, maksiat banyak dikerjakan," ucapnya.
Orang yang bekerja dengan imannya, ujar Ustaz Adi Hidayat, selain rezekinya didekatkan oleh Allah, dia dijauhkan dari maksiat oleh Allah.
"Maka rezekinya dibuat berkah oleh Allah," tutur dia.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, orang yang mencari rezeki tidak dengan iman, sekalipun banyak, kelihatannya sedikit.
"Banyak orang jabatan tinggi, kaya, masih korupsi juga. Karena yang banyak itu dicari tidak pakai iman, nafsunya muncul," terang ustaz Adi Hidayat.
Kalau sudah pakai nafsu, kata ustaz Adi Hidayat, yang banyak kelihatan sedikit.
"Rekening banyak uang, rumah sudah luas, mobil sudah banyak masih ngambil punya orang juga. Kenapa? karena yang banyak kelihatan sedikit. Kerja lagi, kerja lagi. berangkat gelap, pulang gelap," ucap Ustaz Adi Hidayat.
Menurut Nabi Muhammad SAW, kata Ustaz Adi Hidayat, burung saja berangkat pagi pulang sore, rezekinya cukup.
"Kalau pernah bekerja tapi rezeki tidak pernah cukup ini menunjukkan ada ketidakberkahan dalam rezeki. Ada yang salah pasti di dalamnya. Mungkin ada yang kurang tepat dalam pencariannya," katanya.
• Syahrini dan Reino Pamer Foto di Atas kasur Saat Honeymoon, Luna Maya Berlibur dengan Faisal
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, kunci rezeki didekatkan juga ada di QS surat 7 ayat 96.
"Kalau ada satu penduduk negeri beriman dan bertakwa pada Allah. Kami akan buka pintu langit dan bumi, kami berikan keberkahan di dalamnya," firman Allah.
Menurut ustaz Adi Hidayat, rezeki ada di langit, diturunkan ke bumi.
"Ada orang yang rezekinya dibuka pintunya di langit dan bumi. Kalau langit bumi sudah dibuka, kalau dia tidak melangkah pun, berdoa kepada Allah, bergerak sedikit, rezeki datang kepadanya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Bagaimana cara mencari rezeki dengan iman dan takwa?" tanya ustaz Adi Hidayat.
Ia mengatakan, kalimat takwa disebutkan dalam Quran 115 kali.
Di antara makna takwa itu ada dua.
Satu, membangun hubungan baik dengan Allah caranya dengan menjaga salat.
"Begitu cari rezeki, salat jangan tinggal. Salat fardu tambah sunah. Malam salat Tahajud, tunaikan salat Duha. Begitu ditambah salatnya, maka Allah akan tambah kemudahan mendapat rezekinya," tutur ustaz Adi Hidayat.
Untuk memulai salat Tahajud, menurut Ustaz Adi Hidayat, cukup 2 rakaat.
Kata ustaz Adi Hidayat, jangan memaksakan 11 rakaat bagi yang baru memulai salat Tahajud.
"Jangan paksakan dulu 11 rakaat. Kata Nabi, orang yang belum biasa salat malam, mulai dengan 2 rakaat dulu. Jangan pengen langsung ke 11 (rakaat)," tutur ustaz Adi Hidayat.
Terakhir, bangun hubungan baik dengan manusia.
"Kalau rezekinya ingin lancar, ayo jaga hubungan baik dengan manusia. Ada di surat Ali Imran ayat 133-134," tutur ustaz Adi Hidayat.
"Tingkatkan ikhtiar, cari yang halal, jauhi hal yang dilarang, keluarkan pada yang baik-baik dan tingkatkan ketakwaan pada Allah maka rezeki akan dipercepat oleh Allah SWT," tutup ustaz Adi Hidayat.
• Yusril Percaya Diri, Tuduhan BPN Soal Jabatan Maruf Amin di BNI Syariah Bakal Kami Patahkan
Tarif Ceramah Mamah Dedeh
Mamah Dedeh, Ustadz Abdul Somad, dan Aa Gym merupakan sejumlah mana sosok penceramah kondang di Indonesia.
Masing-masing mereka memiliki ciri khasdalam menyampaikan ceramah.
Ustadz Abdul Somad dengan selingan cerita jenakanya. Aa Gym dengan pembahasan serius namun lengkap dan isnpiratif.
Namun sosok Mamah Dedeh juga tak kalah terkenalnya, gayanya yang ceplas ceplos membuatnya disukai banyak orang terutama kalangan ibu-ibu.
Mamah Dedeh salah satu dai yang punya nama di Tanah Air.
Gaya bicara yang blak-blakan menjadi ciri khasnya.
Wanita bernama asli Dedeh Rosidah ini juga dikenal hidup berkecukupan.
Hampir tidak pernah terekspos, rupanya Mamah Dedeh memiliki rumah mewah bernuansa emas.
Ya, hampir semua perabotan dalam rumahnya dipenuhi dengan warna emas.
Dilansir TribunSolo.com dari saluran YouTube Good Friend, Alvin selaku pembawa acara diajak Mamah Dedeh menyusuri rumahnya.
Tampak perabotan, seperti almari, lampu gantung hingga banyak pernak-pernik di rumahnya serba emas.
Ternyata ada alasan di balik pemilihan warna tersebut.
Menurut Mamah Dedeh, hal itu terinspirasi ketika ia beberapa kali berkunjung ke Palembang.
"Sekitar 15 tahun yang lalu saya tuh sering ceramah ke Palembang, ternyata saya lihat rumah pejabat, rumah bupati, rumah wali kota, rumah-rumah orang kaya itu kebanyakan emas," ujar Mamah Dedeh.
"Saya sangat tertarik. Di otak saya kalau saya pakai emas keren juga nih" imbuhnya.
Menurut Mamah Dedeh, rumah yang ia tinggali selama puluhan tahun itu awalnya tidak seperti saat ini.
Misalnya, atap rumahnya yang hampir roboh karena dimakan rayap.
Maka dari itu, Mamah Dedeh pun merenovasi rumahnya secara besar-besaran.
Dari situlah ide untuk mengaplikasikan warna emas di rumahnya akhirnya bisa terwujud.
Usut punya usut, bukan tanpa alasan Mamah Dedeh punya rumah mewah.
Mamah Dedeh merupakan seorang pebisnis sehingga wajar jika dirinya hidup berkecukupan.
Selain itu, seiring berjalannya waktu penawaran harga sekali manggung Mamah Dedeh semakin tinggi.
Pundi-pundi uangnya juga terus bertambah.
Berikut rincian sekali manggung Mamah dan bandingkan dengan sesama dai:
Mamah Dedeh
Pada tahun 2013 lalu, seorang netizen di twitter @jajang_jahroni, mengungkapkan berapa bayaran Dedeh Rosidah Syarifudin alias Mamah Dedeh.
Jajang yang saat itu adalah mahasiswa program doktor pada Boston University itu menyebut biaya Mamah Dedeh setiap ceramah Rp 40 juta.
"Berapa tarif Mamah Dedeh untuk sekali ceramah? 40 jt. Ustadz Uje 25 jt, Ustadz Maulana 25 jt," kicau Jajang melalui akunnya pada Twitter.
Mamah Dedeh pernah mengaku pekerjaannya sebagai penceramah pernah dijadikan ajang bisnis oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab.
"Yang tanda tangan Rp 80 juta, yang kita terima cuma Rp 30 juta. Saya juga pernah tanda tangan Rp 25 juta dikasih cuma Rp 1 juta. Padahal saya tahu pendapatan dari tiket saja sangat besar," ujarnya Agustus 2013 lalu.
• Caleg Gagal Bongkar Paksa 4 Makam Keluarganya, Termasuk Kuburan Keluarga Tim Suksesnya
Ustaz Abdul Somad
Sebagian jamaah di Indonesia kini sedang menggandrungi Ustadz Abdul Somad Lc MA (40), seorang dai kondang yang jenaka.
Mereka yang menggandrungi Ustadz Somad, mendengarkan ceramahnya secara langsung dari mimbar maupun melalui media sosial.
Sangat mudah menemukan ceramah lengkap maupun potongan ceramah beliau pada situs berbagi video YouTube.
Julukan Dai Sejuta Views melekat padanya. Saking banyaknya pengunjung saat video ceramahnya diiunggah di akun berbagi video Youtube.com.
Dalam ceramahnya, pendakwah dan ulama asal Pekanbaru, Riau ini sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadits dan Ilmu fikih.
Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustadz Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka ceramah atau tausiahnya.
Di tengah kesibukannya sebagai dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau, Ustadz Somad kini harus keliling Indonesia menghadiri berbagai macam undangan.
Entah berapa undangan beliau yang dipenuhi dalam sehari, seminggu, atau sebulan.
Apakah anda punya niat mengundang beliau dalam waktu dekat ini?
Jika ya, mungkin jadi pertanyaan selanjutnya adalah, berapa sih tarif beliau sekali diundang atau apa saja syarat dipenuhi untuk mengundangnya?
Sudah menjadi rahasia umum jika sebagia penceramah kondang memasang tarif mahal dan berbagai syarat lain ketika hendak diundang.
Akibatnya, tak jarang terdengar rumor jika ada undangan ditolak atau batal dihari sang penceramah gara-gara tak deal soal berapa harus dibayar.
Namun, bagaimana dengan Ustadz Somad?
"Apakah pihak Ustadz Somad menentukan nominal tarif untuk undangan ceramah?"
Demikian pertanyaan yang ditulis seseorang pada selembar kertas yang dibacakan Ustadz Somad di hadapan para jamaah saat menghadiri undangan organisasi kemasyarakatan Islam.
Lalu apa jawaban Ustadz Somad?
"Sampai sekarang, belum lagi. Sebelum saya tentukan (tarif) ini, undanglah. Tapi kalau saya sudah tentukan (tarif), payahlah yang ngundang," kata dia disambut tawa jamaah.
Hingga saat ini, dia mengaku tak pernah memasang tarif saat diundang.
Dirinya malah senang ketika banyak yang mengundang.
Selanjutnya, ada juga pertanyaan yang sepertinya bukaan dari jamaah di hadapannya, saat itu.
Pertanyaannya adalah soal fasilitas ketika diundang.
"Ustadz Somad, katanya kalau penceramah ini diundang minta tiket pesawatnya 3, harus kelas eksekutif, harus Garuda, Lion tak mau karena delay," demikian pertanyaan itu yang keluar langsung dari mulut ustadz alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir dan Institut Dar Al-Hadits Al-Hassania, Maroko tersebut.
Lalu dijawab dia, "Saya ndak. Mau aja orang mengundang kita menyampaikan ayat-ayat Allah ini, alhamdulillah. Mestinya kita yang datang. Lalu dia bawa kita. Mestinya saya datang ke rumah ini, tapi kemudian diundang keluarga besar Hidayatullah, alhamdulillah."
Pada kesempatan itu, Ustadz Somad menyindir sebagian dai yang dikontrak stasiun televisi.
Berbeda dengan dirinya yang hingga kini memilih tak mau kontrak dengan tivi.
"Insya Allah, saya tak masuk tivi. Ustadz Abdul Somad akan kami kontrak sekian episode. Aku tak mau kontrak, nanti saya jadi lelaki kontrakan," kata dia.
Lanjut, "Kalau kebetulan saya ke Jakarta, kalian mau ajak saya (ceramah) subuh karena subuh kosong, kalian jemput saya ke hotel, oke.
Ustadz Somad mengaku enggan dikontrak stasiun televisi karena dirinya tak suka diatur-atur dalam ceramah.
Terlebih lagi harus di-makeup pihak tertentu.
"Tapi, kalau saya dikontrak, pakai pakaian begini, harus di-makeup oleh bencong, nanti tangannya harus begini, begini, aku tak bisa dibuat-buat gayanya. Kalau kalian mau ikut gayaku, ikut aku. Tak mau? Ya, usah. cari yang lain."
• Pairin Maafkan PNS yang Tak Hadir Hari Pertama Kerja
KH Abdullah Gymnastiar
Pada situs ensiklopedia, Wikipedia.org, termuat tarif dakwah dai kondang Abdullah Gymnastiar.
Pada tahun 2002 atau 18 tahun lalu, tulis Wikipedia.org, "Tarif siarnya untuk berdakwah bisa mencapai USD 100.000 per jam pada bulan Ramadhan, dan penampilannya menjadi rebutan stasiun-stasiun TV."
Pada tahun 2002, nilai tukar rupiah terhadap 1 dollar Amerika Serikat mencapai Rp 9.260.
Tarif itu kemudian dikritik aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar-Abdalla.
Menurut Ulil, AA Gym, sapaan Abdullah Gymnastiar, telah memosisikan dirinya bak penyanyi papan atas.
Namun, tokoh Nahdlatul Ulama, Solahuddin Wahid atau Gus Solah membela Aa Gym.
Gus Solah berpendapat bahwa kekuatan Aa Gym terletak pada ketulusannya.(*)
Berita ini sebagian sudah tayang di tribunsumsel.com dengan judul Tak Disangka, Ternyata Inilah Tarif Jika Ingin Mengundang Ceramah Ustaz Adi Hidayat.