Kisah Sukses 3 Desainer Lampung, Rekrut Ratusan Ibu Rumah Tangga

Masih banyaknya ibu rumah tangga yang menggantungkan hidup dari penghasilan suami mengetuk hati tiga desainer Lampung.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Jelinta Dini Kinanti
Layla Ninda, pemilik Ninda Tapis di Jalan Jenderal Sudirman, Bandar Lampung. 

Selama melatih perajin, Aan mengaku tidak mengalami kesulitan.

"Mereka memiliki semangat dan kemauan. Saya melatih mereka sampai mahir. Setelah itu, mereka mengerjakan tapis yang desainnya saya buat," kata Aan.

Pada 1986, perajin-perajin itu dilepasnya untuk menjadi koordinator yang melatih perajin di kabupaten tempat tinggal masing-masing sampai mahir.

Namun, Aan tidak memungkiri ada perajin yang mengundurkan diri saat menerima pelatihan dengan alasan capek dan susah.

Ada juga yang mengundurkan diri setelah menjalani pelatihan karena ingin menjual produk hasil desain sendiri.

Terhadap perajin yang seperti itu, Aan tidak marah atau kecewa. Ia justru senang karena berkat pelatihan darinya si perajin memiliki kemauan kuat menjadi pengusaha.

Selain menghadapi perajin yang mengundurkan diri, Aan juga sering menghadapi perajin yang lama mengerjakan desainnya dengan berbagai alasan.

Seperti musim panen, musim orang menikah, ada keluarga yang sakit, dan sebagainya.

Bahkan ada juga yang beralasan sedang mengerjakan desain milik desainer lain.

Kondisi tersebut masih sering dihadapi Aan saat merambah ke sulam usus dan batik pada 1995.

Namun, Aan saat itu sudah mulai menggunakan perajin dari Pulau Jawa.

"Kondisi yang saya hadapi itu menurut saya wajar. Semua desainer pasti mengalaminya. Kondisi itu tidak membuat saya berhenti merekrut perajin, karena saya memang membutuhkan mereka dan saya juga ingin membantu perekonomian mereka," jelas Aan.

Yustin Ficardo Apresiasi Kreativitas Desainer Lampung Fashion Show 2018

Tak Pandang Usia

Dinna Rosalina
Dinna Rosalina (Tribun Lampung/Jelinta Dini Kinanti)

Sementara Dinna Rosalina merekrut 80 karyawan untuk membantunya menyelesaikan desain sekaligus melayani pelanggan di Nuo Lambra.

Dari 80 karyawan itu, 72 orang di antaranya perempuan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved