Tribun Bandar Lampung
Tantang Berkelahi hingga Keluarkan Jimat di Pinggang, Suhendi Malah Tewas di Tangan Kakak Beradik
Ditantang berkelahi, Dedi (33) akhirnya menuruti kemauan Suhendi (42). Salah satu tersangka Dedi mengaku, aksi penganiyaan bermula saat ia ditantang.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sempat ditantang berkelahi, Dedi (33) akhirnya menuruti kemauan Suhendi (42).
Salah satu tersangka Dedi mengaku, aksi penganiyaan bermula saat ia ditantang oleh Suhendi untuk bertarung.
"Awalnya Suhendi itu datang ke tempat kerjaan saya, tapi saya gak di lokasi. Di lokasi ada kakak saya (Hairul)," ujarnya, Selasa 18 Juni 2019.
Lanjutnya, Suhendi mulanya mencari orang yang bernama Nico, namun tidak menemukan orangnya, dan akhirnya bergabung minum tuak.
"Terus saya datang, dan dia bilang oh lo namanya Dedi, kuat ta badan lo? Ayo berantem ama gua, ayo setujahan sama saya," ungkap Dedi menirukan perkataan korban.
Dedi mengaku nyalinya sempat turun lantaran korban menunjukkan sebuah jimat yang diikatkan di pinggang korban.
"Dia ngeluarin wapak (jimat di pinggang), saya tarik wapaknya kemudian senggel (berkelahi sendiri), terus datang kakak saya, dia (Suhendi) dibacok," paparnya.
• Diduga Dipicu Rasa Sakit Hati, Adik dan Kakak Ini Habisi Nyawa Suhendi di Pesawahan Teluk Betung
Tak hanya dibacok menggunakan golok, rupanya Dedi mengaku menusuk korban menggunakan gunting juga.
"Korban jatuh, saya dan kakak saya langsung pergi, ke rumah nenek (Way Huwi)," paparnya.
Dedi pun mengaku menyesal atas perbuatan yang ia lakukan, apalagi ia baru memiliki seorang anak yang baru lahir.
"Anak saya empat, yang kecil baru umur dua bulan," tandasnya.
Sementara itu, Hairul (38) bapak tiga anak ini mengakui jika ia telah membacok Suhendi.
"Ya saya bacok pakai golok, dia (korban) nyekik adik saya dulu," tandasnya.
Dipicu sakit hati
Polresta Bandar Lampung ungkap motif dibelakang aksi pembunuhan di Jalan RE Martadinata, Kampung Pelembang, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Minggu 16 Juni 2019.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Wirdo Nefisco mengatakan kedua tersangka nekat menganiyaya korban hingga tewas lantaran sakit hati.
"Ya jadi korban ini awalnya mendatangi dua tersangka ditempat kerjanya, yang saat itu tengah berjaga gedung bangunan," ungkapnya, Selasa 18 Juni 2019.
Lanjut Wirdo, dengan rasa dendam korban mencekik Dedi adik dari Hairul.
"Tak terima Hairul melawan menggunakan golok dan Dedi turut membantu, saat korban tak berdaya, keduanya melarikan diri," tandasnya.
• Penemuan Mayat di Pesawahan, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Kakak Beradik Pembunuh Suhendi
Tetapkan dua tersangka
Polresta Bandar Lampung tetapkan dua tersangka adik kakak dalam aksi penganiyaan hingga menyebabkan korbannya Suhendi (42) meninggal dunia di Jalan RE Martadinata, Kampung Pelembang, Kelurahan Pesawahan, Telukbetung Selatan, Minggu 16 Juni 2019.
Keduanya yakni Hairul (38) warga Kelurahan Perwata Kecamatan Telukbetung Selatan dan adiknya Dedi (33) warga Kelurahan Pesawahan Telukbetung Selatan.
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Wirdo Nefisco mengatakan kedua tersangka ditangkap pada Senin 17 Juni 2019 di tempat persembunyiannya.
"Kami amankan kedua tersangka di tempat persembunyiannya di Way Huwi," ungkap Wirdo, Selasa 18 Juni 2019.
Lanjutnya, penangkapan ini hasil kerja keras tim gabungan tim gabungan Tekab 308 Polresta Bandar Lampung, Polsek Telukbetung Selata dibackup Tim Jatanras Polda Lampung.
"Dari hasil penangkapan kami amankan juga barang bukti berupa golok yang masih noda bercak darah, dan dua unit motor honda supra Fit bernopol BE 6225 CE dan BE 8401 CF," tegas Wirdo.
Atas perbuatan tersangka, Wirdo mengancam keduanya dengan pasal 338 KUHP dan pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP.
"Dengan ancaman penjara paling tinggi 17 tahu penjara," tandasnya.
• 2 Terduga Pembunuh Suhendi yang Ditemukan Tewas di Rumah Duka di Pesawahan Sudah Ditangkap Polisi
Sebelumnya diberitakan, Warga Kampung Pesawahan digegerkan dengan penemuan mayat pria dengan luka sayatan di bagian kepala.
Mayat tersebut ditemukan dilokasi tempat pembangunan rumah duka Jalan RE Martadinata RT 041 LK III Kampung Palembang, Pesawahan Telukbetung Selatan, Minggu 16 Juni 2019.
Belakangan pria tersebut diketahui bernama Suhendi (42) warga Jalan Teluk Bone, Telukbetung Barat.
Ketua RT 041 LK III Kampung Palembang, Pesawahan, Said mengatakan penemuan mayat subuh petang.
"Saya itu gak tahu penemuan jam berapa, tapi jam 04.00 wib saya mendapat laporan dari warga," ujarnya.
Sampai dilokasi, kata Said, lokasi sudah ramai warga yang penasaran.
"Saya datang korban sudah dalam kondisi telungkup dan banyak darah, kemudian saya koordinasi dengan Polmas," bebernya.
Said mengatakan, jika saat datang kondisi pagar dalam posisi terkunci.
"Makanya saya bawa gergaji buat buka gerbang," tandasnya.
Pantauan Tribun, dilokasi ditemukan tiga gelas bekas tuak, dua kantong plastik tuak, salak, kacang, dan martabak manis ditempat kejadian.
(tribunlampung.co.id/hanif mustafa)