Tragis, Pengantin Wanita Tak Kembali ke Pelaminan Seusai Pamit ke Kamar Mandi

Tragis, Pengantin Wanita Tak Kembali ke Pelaminan Seusai Pamit ke Kamar Mandi

Editor: Andi Asmadi
ILUSTRASI
Ilustrasi. Tragis, Pengantin Wanita Tak Kembali ke Pelaminan Seusai Pamit ke Kamar Mandi 

Tragis, Pengantin Wanita Tak Kembali ke Pelaminan Seusai Pamit ke Kamar Mandi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pengantin wanita di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, hendak ganti pakaian. Ia pamit sebentar ke kamar mandi. Ditunggu-tunggu, ia tak muncul. Setelah dicek, ternyata ia mengalami nasib tragis.

Kejadian lain di Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung, seorang wanita terkejut mengetahui di dalam perutnya ada kain kasa. Kain kasa itu diduga berasal dari sisa operasi caesar yang ia lakukan pada Maret 2019.

Mengenai pengantin wanita di Lampung Tengah yang bernasib tragis, videonya yang beredar di media sosial Facebook serta Instagram menjadi viral.

Mantan Danjen Kopassus Dipenjara, Jenderal Purnawirawan TNI Turun Tangan: Itu Kan Bekas Anak Buah

Gara-gara Sistem Zonasi, Keponakan Kembar Mendikbud Gagal Masuk SMA Negeri

Video Detik-detik Deddy Corbuzier Masuk Islam, Diwarnai Isak Tangis Para Jamaah Masjid

Disebutkan, sang pengantin wanita meninggal saat melaksanakan resepsi pernikahan yang berlangsung di Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Kamis (20/6/2019).

Seketika, suasana meriah pesta pernikahan pada siang hari tersebut langsung berubah menjadi duka pada malam hari.

Kabar tersebut satu diantaranya diunggah akun Instagram @selampung pada Jumat (21/6/2019) pagi. 

Dalam video yang beredar, sejumlah orang tampak mengangkat keranda jenazah.

Keranda tersebut digotong melewati pelaminan yang masih berdiri.

Sejumlah orang terlihat berkerumun di lokasi pesta pernikahan itu.

Dari informasi yang beredar di media sosial, pengantin wanita yang meninggal bernama Siti Robbaniyah.

Ia merupakan warga Kampung Sripurnomo, Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah

Siti Robbaniyah disebutkan meninggal setelah Zuhur, pada hari pesta pernikahannya, Kamis (20/6/2019) kemarin.

Adapun, mempelai laki-laki bernama Syaifudin bin Surahmat.

Pernikahan keduanya berlangsung pada Kamis (20/6/2019) sejak pukul 09.00 WIB.

Seusai ijab kabul, keduanya bersanding di pelaminan pada resepsi pernikahan. 

Saat jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, keduanya masuk ke kamar pengantin untuk istirahat sekaligus ganti pakaian.

Ketika itu, sang mempelai wanita izin ke kamar mandi. 

Setelah ditunggu beberapa saat, Siti ternyata tak juga kembali ke kamar untuk ganti pakaian. 

Pasca Jembatan Pematang Panggang Mesuji Amblas, Sopir Truk Ekspedisi dan Fuso Menjerit Uang Menipis!

Gratis Biaya Buat SIM Baru dan Perpanjangan, Catat Waktu, Cara, serta Syaratnya

Bangkrut, Kevin Aprilio Putra Adi MS Sempat Ingin Bunuh Diri

Setelah 5 menit berlalu, Siti ditemukan sudah tergeletak pingsan di kamar mandi.

Menurut informasi yang beredar, ia dilarikan ke rumah sakit terdekat di daerah Kalirejo. 

Tetapi ternyata Allah SWT berkehendak lain, Siti menghembuskan napas terakhirnya. 

Akhirnya, Siti dibawa kembali ke rumah.

Lokasi pesta pernikahan pun berubah menjadi tempat takziah. 

Bahkan, tamu yang hadir banyak yang terkejut dan tidak menyangka. 

Jenazah Siti Robbaniyah pun dikebumikan hari itu juga pada pukul 16.00 WIB.

Hingga saat ini, reporter Tribunlampung.co.id masih melakukan penelusuran untuk mengonfirmasi kebenaran video yang beredar viral tersebut.

Ada Kain Kasa Dalam Perut

Pada kejadian lainnya, seorang wanita di Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, terkejut setelah mengetahui bahwa di dalam perutnya masih ada kain kasa.

Kain kasa itu diduga berasal dari sisa operasi caesar yang ia lakukan pada Maret 2019 lalu.

Wanita bernama Septina (25) itu baru mengetahui keberadaan kain kasa di perutnya saat ia melakukan tindakan medis pada Kamis (20/6/2019), atau hampir 3 bulan sejak ia melakukan operasi caesar.

Warga Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat itu pun melaporkan manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat, tempat ia melakukan operasi caesar, ke Polres Tulangbawang.

Septina melakukan operasi caesar pada 27 Maret 2019.

Setelah melahirkan, korban kerap mengeluh sakit di bagian perut.

Selain itu, ia merasa bingung lantaran nifasnya tak kunjung berhenti hingga Juni 2019.

Septina mengalami nifas selama sekitar 85 hari.

Padahal, lama waktu nifas biasanya berkisar 40 hari.

Tak hanya itu, carian berbau menyengat keluar dari organ intim korban.

"Awalnya sakit-sakit perut saya. Terus sebulan habis caesar mulai nifas, dan keluar cairan gitu yang berbau busuk," kata Septina saat ditemui di Mapolres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019).

Menurut Septina, bau tersebut sangat menyengat.

Bahkan, orang yang berada di sekitarnya bisa mencium bau tersebut.

"Sampai orang di keliling saya aja bisa ngebauinya," terang Septina.

Menurut Septina, kondisinya semakin parah dalam seminggu terakhir.

Hal itu lantaran ia mulai mengalami demam.

"Saking panasnya, keluar air mata," kata Septina.

Untuk memeriksakan kondisinya tersebut, Septina mendatangi seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kamis (20/6/2019).

Saat diperiksa tersebut, ia baru mengetahui bahwa ada kain kasa di dalam perutnya.

Ketika dikeluarkan, kain kasa tersebut berwarna kehijauan dan berbau menyengat.

Seorang bidan di Poned Panaraganjaya, Eka membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan tindakan medis terhadap Septina.

Tindakan medis tersebut berupa mengeluarkan kain kasa di dalam perut Septina.

"Pas itu tadi kan kita buka rahimnya. Pas dibuka, sesuai keluhan nifasnya bau, ternyata ada itu (kain kasa)," ujar Eka.

Septina (25) saat membuat laporan dugaan malapraktik ke Polres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019). seorang wanita di Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, terkejut setelah mengetahui bahwa di dalam perutnya masih ada kain kasa. Kain kasa itu diduga berasal dari sisa operasi caesar yang ia lakukan pada Maret 2019 lalu.
Septina (25) saat membuat laporan dugaan malapraktik ke Polres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019). seorang wanita di Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, terkejut setelah mengetahui bahwa di dalam perutnya masih ada kain kasa. Kain kasa itu diduga berasal dari sisa operasi caesar yang ia lakukan pada Maret 2019 lalu. (TribunLampung.co.id/Endra Zulkarnaen)

Lapor Polisi

Suami korban, Ferdi Irwanda mengatakan, pihaknya mendatangi Polres Tulangbawang guna melaporkan rumah sakit di mana istrinya melakukan operasi caesar.

Menurutnya, hal tersebut merupakan kelalaian yang dapat merenggut nyawa istrinya.

"Kami memilih menempuh jalur hukum karena kami merasa rumah sakit bekerja tidak profesional dan tidak penuh kehati-hatian dalam memberikan pelayanan. Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali," kata dia.

Dia berharap aparat kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporannya dan segera memproses para pelaku yang dinilai lalai dan ceroboh dalam memberikan pelayanan terhadap istrinya.

"Saya berharap polisi segera memeriksa oknum dokter yang menangani istri saya ketika caesar."

"Kok bisa kain kasa itu tinggal di dalam perut, kan aneh."

"Sebab ini menyangkut soal nyawa manusia," ujar dia.

Pernyataan Rumah Sakit

Manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat angkat bicara terkait dugaan malapraktik yang menyeret nama rumah sakit tersebut.

Humas RS Asy Syifa, Majril mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan munculnya laporan dugaan malapraktik tersebut.

Berdasarkan hasil rapat internal, lanjut dia, pihak rumah sakit akan melakukan audit oleh komite medik rumah sakit guna menangani kasus tersebut.

"Audit medik ini akan menjadi acuan rumah sakit dalam menyikapi kasus ini," kata dia.

Terkait laporan oleh pihak korban, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.

"Kami akan terbuka kasus ini. Pihak rumah sakit tentunya tidak menginginkan hal seperti itu," ujar Majril.

Tim Investigasi

Di sisi lain, Pemkab Tulangbawang Barat akan membentuk tim investigasi guna menindaklanjuti dugaan malapraktik yang dilakukan oknum dokter Rumah Sakit Asy Syifa Medika.

Tim investigasi  akan bertugas mengumpulkan data dan keterangan dari korban dan sejumlah pihak terkait dugaan malapraktik yang menimpa Septina (25), warga Panaragan, Tulangbawang Tengah.

"Rencananya dibentuk secepatnya. Paling tidak pekan ini sudah terbentuk," ujar Plt Kadis Kesehatan Tubaba Prana Putra.

Prana mengatakan, hasil investigasi akan menjadi acuan untuk memberikan teguran dan sanksi terhadap oknum dokter yang telah dilaporkan korban ke Polres Tulangbawang tersebut.

"Jika memang terbukti, pemkab akan bersikap tegas dengan memberikan sanksi berat, yakni mencabut izin praktik dokter yang bersangkutan," tegasnya. (tribunlampung.co.id/syamsir/endra zulkarnain)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved