Tribun Bandar Lampung
Tersangka Bajing Loncat Pakai Uang Hasil Jual Gula untuk Main Game Online
Tersangka anggota komplotan bajing loncat, R (16), mengaku baru pertama kali melakuan pencurian modus bajing loncat.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Yoso Muliawan
"Setelah dekat, dua orang, yakni R dan D, naik ke bak belakang truk dengan memegang tali tambang pengikat terpal. Sementara P tetap di atas motor dan mengikuti truk," terang Kombes Wirdo Nefisco.
Berikutnya, papar Wirdo, R dan D menyobek terpal penutup truk menggunakan cutter. Keduanya lalu mengambil tiga dus gula dan melemparnya ke tepi jalan. Sementara P mengumpulkannya.
Dari aksi tersebut, komplotan ini menggasak gula seberat 46 kilogram. Mereka menjualnya seharga Rp 450 ribu kepada Baituloh.
"Uang itu mereka bagi lagi Rp 125 ribu per orang. Sisanya untuk beli mi ayam, bensin, dan rokok," jelas Wirdo.
Sementara Baituloh (43), tersangka penadah gula dari komplotan bajing loncat, mengaku tidak mengetahui gula yang ia beli adalah hasil curian.
Baituloh mengaku mendapat tawaran gula dari P, rekan tersangka bajing loncat inisial R. Saat itu, ungkap Baituloh, P menyebut gula tersebut merupakan produk lebih.
Baituloh mengaku semakin percaya setelah melihat kemasan gula dalam kondisi terbuka dan koyak.
"Karena kemasannya rusak, saya pindahkan ke plastik kiloan. Saya beli total 46 kilogram, Rp 450 ribu," katanya saat Polresta Bandar Lampung menggelar ekspose kasus. (Tribunlampung.co.id/Hanif Risa Mustafa)