Menhub Kunjungi Lampung
Menhub Minta Terminal Rajabasa Memiliki Layanan Online, Renovasi Terminal Senilai Rp 40 Miliar
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta agar tersedia layanan online atau daring di Terminal Rajabasa, Lampung.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Ridwan Hardiansyah
"Sementara ini, kita pakai satu jalur dulu. Terutama, saya minta dibebaskan di depan bandara. Karena di situ, ada stasiun," sambungnya.
Ia menyatakan kereta bandara dari Stasiun Tanjungkarang menuju Bandara Radin Inten II dapat ditempuh dengan waktu 19 menit.
"Paling tidak itu membuat Lampung diuntungkan karena jaringan sudah ada."
"Kita tinggal melakukan penyelesaian tanah-tanah karena tanah milik pemerintah tinggal kita melakukan pengadaan gerbong-gerbong," jelasnya.
Bangun Komuter
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah akan mengalihkan kereta angkutan barang agar tak lagi melalui dalam Kota Bandar Lampung.
Diketahui, kereta batu bara rangkaian panjang (babaranjang) yang mengangkut barang masih melalui dalam Kota Bandar Lampung.
Hal itu berimbas pada kemacetan di sejumlah ruas di Bandar Lampung.
Menurut Budi Karya Sumadi, kereta api adalah angkutan masa lalu, sekarang, dan masa depan.
"Artinya apa? Memang kereta adalah angkutan yang bisa digunakan secara masif dan secara kebetulan kereta ini sampai ke tengah-tengah kota," ungkap Budi dalam kunjungannya ke Stasiun Tanjungkarang, Minggu (30/6/2019).
Karena itu, kereta api akan dijadikan untuk angkutan masa depan, baik untuk komuter (perkotaan) maupun antarkota.
"Maka, kita punya suatu program yang intergreted satu sisi memang akan mengalihkan angkutan barang itu ke luar Bandar Lampung."
"Jadi, tidak ada lagi crossing angkutan batu bara di tengah perkotaan," tuturnya.
Tetapi, rel yang ada nanti diintensifkan untuk penggunaan transportasi komuter dalam kota.
Serta, kota-kota terdekat semisal Kota Bumi, Batu Raja, bahkan ke Palembang.