Tribun Bandar Lampung

1,5 Bulan Warga Tidak Berjualan di Jalan Ryacudu Akibat Debu Tebal, Pemprov Imbau Sabar

Sejumlah warga di sepanjang Jalan Ryacudu, Korpri, Sukarame, Bandar Lampung, sudah satu setengah bulan setop berjualan.

Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Eka
Pengendara melintas di Jalan Ryacudu, Korpri, Sukarame, Bandar Lampung, Minggu, 30 Juni 2019. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejumlah warga di sepanjang Jalan Ryacudu, Korpri, Sukarame, Bandar Lampung, sudah satu setengah bulan setop berjualan.

Penyebabnya tak lain karena kondisi jalan masih rusak. Debu tebal bertebaran sehari-hari hingga membuat warung sepi pembeli.

Suharti, perempuan yang sehari-hari berjualan makanan di tepi Jalan Ryacudu, mengeluhkan kondisi Jalan Ryacudu yang tak kunjung mendapat perbaikan.

"Sudah satu setengah bulan kondisinya kayak gini. Makan debu. Saya nggak bisa jualan lagi karena debu bertebaran. Orang malas mampir ke warung saya," katanya, Kamis (4/7/2019).

Akibat setop berjualan, Suharti tidak mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.

"Kebutuhan sehari-hari sekarang mengandalkan pendapatan dari menantu yang kerja di mebel. Kalau tetap jualan kan lumayan, sehari minimal Rp 300 ribu," ujarnya.

"Mau nangis rasanya tiap hari. Buka warung, debu semua. Tidur juga campur debu. Ini sudah mulai batuk-batuk."

Iswadi, warga lain yang berjualan nasi uduk, mengeluhkan hal serupa. Ia juga menutup warungnya lantaran terganggu debu.

"Sementara tutup dulu karena debunya ganggu banget. Nggak mungkin buka. Pembeli juga nggak mau mampir," katanya.

Jalan Ryacudu Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Ancam Gugat Pemerintah

Ketua RT 10 Lingkungan II Kelurahan Korpri Raya, Sukarame, Edi, menjelaskan kondisi Jalan Ryacudu berdebu sudah sekitar dua bulan setelah perbaikan sebelumnya.

"Ya justru karena perbaikan itu, dampaknya debu. Pernah pemerintah siram sekali dua kali pakai damkar (mobil pemadam kebakaran), tapi sampai sekarang nggak ada tindak lanjut lagi," tuturnya, Kamis.

Dampak dari kondisi itu, beber Edi, beberapa warga menutup warungnya.

Sejumlah warga, menurut dia, juga mulai terkena penyakit pernapasan.

"Biasanya nggak pakai masker, sekarang harus pakai masker. Mau nggak mau," katanya.

Menurut Edi, debu terasa pekat pada siang hari. Bahkan, ungkap dia, jalan tidak terlihat dari poskonya dengan jarak sekitar 50 meter.

Atas kondisi tersebut, Edi mengungkap warga sempat berniat menutup jalan.

Tak hanya warga dari RT-nya, tetapi juga dari RT lainnya di sepanjang Jalan Ryacudu.

"Saya saksikan sendiri karena saya domisili di sini. Yang terganggu itu pedagang dan penghuni rumah. Tadinya ada ajakan bertindak radikal (turun ke jalan). Tapi saya sampaikan ke warga, nggak usah turun ke jalan. Kita bisa pakai jalur hukum. Kita gugat lewat kuasa hukum," jelasnya.

Masih Tahap Lelang, Perbaikan Jalan Ryacudu Pakai Rigit Beton Seperti Tol

Gugat

Warga berharap Pemprov Lampung cepat melanjutkan perbaikan Jalan Ryacudu. Warga pun telah menyiapkan gugatan melalui kuasa hukum.

"Saya termasuk warga yang ikut tanda tangan rencana menggugat pemerintah (Pemprov Lampung)," kata Suharti, warga yang berjualan makanan di tepi Jalan Ryacudu, Kamis.

Iswadi, warga yang berjualan nasi uduk, turut mendukung rencana menggugat Pemprov Lampung. Begitu pula Edi, ketua RT 10 Lingkungan II Kelurahan Korpri Raya, Sukarame.

"Akhirnya ada saran dari Pak Sopian Sitepu (pengacara) yang juga warga sini supaya menggunakan jalur hukum. Yang sudah tanda tangan ada 75 warga, termasuk saya sebagai RT. Warga cuma tanda tangan, tapi saya tanda tangan di atas materai dengan stempel RT. Intinya, warga berharap pemerintah segera memperbaiki," terang Edi.

Terkait gugatan, Tribun Lampung mendapatkan informasi mengenai rencana itu pada Rabu (3/7/2019) lalu.

Kuasa hukum warga, Sopian Sitepu, menyatakan warga berniat melayangkan gugatan karena kondisi Jalan Ryacudu yang masih rusak dan menimbulkan debu. Warga mengeluh pernapasan terganggu.

"Bahkan warga tidak berani membuka pintu rumah karena banyak debu. Mereka mengeluh terganggu pernapasannya," katanya, Rabu.

Sopian menjelaskan warga berharap ada jalan keluar yang tepat terkait kondisi Jalan Ryacudu.

"Ada 75 keluarga di sekitar Jalan Ryacudu yang akan menggugat pemerintah. Kalau seminggu ini tidak ada jawaban dari pemerintah, jelas kami akan mengajukan gugatan," ujarnya seraya menambahkan 75 keluarga telah memberikan kuasa kepada pihaknya, pada Senin (1/7/2019) lalu.

Jalan Ryacudu Berdebu, Omzet Pedagang Makanan Anjlok 60 Persen

Pemprov Harap Sabar

Pemprov Lampung melalui Penjabat Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto berharap warga di sekitar Jalan Ryacudu tidak mengajukan gugatan.

Ia memastikan kondisi Jalan Ryacudu telah menjadi pembahasan dan pemprov akan segera melakukan penanganan.

"Kemarin sudah ekspose rencana penanganan Jalan Ryacudu. Rencananya, pemprov akan menjadikan jalan itu memenuhi standar," kata Fahrizal di Pemprov Lampung, Kamis.

Fahrizal menyatakan pemprov akan bersosialisasi kepada warga yang terkena dampak masih rusaknya Jalan Ryacudu.

"Kami berharap agar lebih sabar dan memahami terkait proses perbaikan jalan tersebut. Kami tidak ada niatan untuk membiarkan masalah itu terus terjadi" ujar Fahrizal.  

VIDEO Tinjau Jalan Ryacudu, Gubernur Lampung Terpilih Arinal Djunaidi Janjikan Mulus Jelang Mudik

Masih Tahap Tender

DINAS Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Lampung menyatakan kelanjutan perbaikan Jalan Ryacudu saat ini masih dalam tahap tender rekanan.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas PUPR Lampung Mulyadi Irsan menjelaskan perbaikan Jalan Ryacudu akan berlanjut apabila Surat Perintah Kerja (SPK) telah keluar.

"Saat ini masih dalam tahap tender. Kami meminta masyarakat bersabar. Sebab, kami nggak mungkin (bekerja secara) ilegal. Kami tunggu SPK keluar. Setelah SPK keluar, (perbaikan) akan segera berjalan," kata Mulyadi, Kamis (4/7/2019).

Terkait keluhan warga di sekitar Jalan Ryacudu, Mulyadi menyatakan pihaknya telah berusaha mengoptimalkan upaya untuk menutupi kekurangan.

"Apa yang menjadi kekurangan, akan kami optimalkan upaya penanganannya. Terkait debu, nanti kami semprotkan air. Kemarin, jalan yang berlubang sudah kami timbun," ujar Mulyadi. 

(TRIBUNLAMPUNG.CO.ID/eka ahmad/hanif mustafa/cr3)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved