Bentrok di Mesuji
Jeman Terselamatkan Setelah Peluru Diambil dari Lehernya, Kabid Humas Ralat Korban Jiwa Jadi 3 Orang
Sempat dikabarkan bahwa empat korban meninggal dunia dari kelompok Mesuji Raya dalam konflik yang terjadi di Register 45 Mesuji, Rabu 17 Juli 2019.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Teguh Prasetyo
MK pun menyesalkan kejadian ini, lantaran sebelum kejadian, kelompok Mesuji Raya hendak melakukan mediasi mengambil mesin pembajak yang disita olek kelompok Mekar Jaya Abadi.
“Bajak itu sedang disewa tapi malah disita, jadi datang 50 orang dari Mesuji Raya musyawarah, tapi malah diserang. Bisa kabur tapi empat kakak saya tertangkap,” bebernya.
Atas peristiwa ini, MK pun menyerahkan semua kepada aparat hukum khususnya Polda Lampung dalam menyelesaikan hal ini.
“Harapan kami pelaku penganiyaan ini menyerahkan diri, dan dihukum sesuai aturan yang berlaku,” tandasnya.
• Disebut Pakai Rompi Antipeluru Saat Datangi Mesuji Pascabentrok, Wagub Nunik Beri Penjelasan
Turunkan 500 Personel
Dilain pihak, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad meralat bahwa korban meninggal dunia ada tiga orang.
“Akibat pertikaian dari kelompiok Mekar Jaya Abadi dengan Mesuji Raya mengakibatkan 13 korban jiwa, 3 meninggal dunia dan 10 luka berat serta ringan. Dari 13 korban itu, 9 dirawat di RS Bhayangkara, satu di rumah sakit umum, dan tiga sudah dimakamkan di OKI dengan dihadiri ibu Wakil Gubernur Lampung,” paparnya.
Terkait pengamanan, Pandra mengatakan, sudah ada 500 personel gabungan baik dari unsur TNI dan Polri.
“Dimana unsur Polri terdiri dari Brimob, Sabara, Reserse, Intelijen, Anggota Polres Mesuji, dan 100 personel dari unsur TNI dari kodim 0426 Tulang Bawang,” jelasnya.
Disinggung soal keterlibatan Polda Sumatera Selatan dalam pengamanan bentrokan ini, Pandra menjelaskan bahwa Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto melakukan koordinasi antar pimpinan agar bisa ditindaklanjuti sinergitas antara forum koordinasi pimpinan daerah.
“Tidak lanjut ke bawah kepada Kapolres Mesuji Polda Lampung dan Kapolres Mesuji Oki Polda Sumatera Selatan untuk melakukan upaya melokalisir agar tidak terjadi bentrok susulan, dengan upaya prefentif dan mengedepankan tokoh masyarakat dan agama,” tegas Pandra.
Dari informasi yang didapat Tribun, Yudi, ketua kelompok Mekar Jaya Abadi sempat diamakan oleh aparat, Pandra pun membantah hal tersebut.
“Sebagai ketua kelompok tentunya dimintai keterangannya dulu,” sebutnya.
Pandra pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi.