Berita Tribun Lampung Terpopuler Kamis 18 Juli 2019 - Ibu dan Anak Tewas di Tol Lampung
Berita Tribun Lampung Terpopuler Kamis 18 Juli 2019 di antaranya mengenai kecelakaan maut di tol Lampung.
Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berita Tribun Lampung Terpopuler Kamis 18 Juli 2019.
Berikut Berita Tribun Lampung Terpopuler Kamis 18 Juli 2019.
Berita Tribun Lampung Terpopuler Kamis 18 Juli 2019 di antaranya mengenai kecelakaan maut di tol Lampung.
Ini 5 Berita Tribun Lampung Terpopuler Kamis 18 Juli 2019.
1. Satu Keluarga Alami Kecelakaan Maut di Tol Lampung, Ibu dan Anak Tewas, Begini Kondisi Sang Ayah
Satu keluarga asal Baturaja Timur, Sumatera Selatan, mengalami kecelakaan di tol Lampung atau di jalan tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauheni–Terbanggi Besar kilometer 102 pada Kamis (18/7/2019) sekitar pukul 01.00 wib.
Kecelakaan maut ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang luka berat.
Korban meninggal dunia adalah Fitri Oktavia (40) dan anaknya Reggina WAfiqah (17).
• 6 Fakta Kecelakaan Maut di Tol Lampung, Innova Tabrak Truk, Ibu Anak Tewas, Ayah Jalani Operasi
Sementara sang ayah, Yantasman mengalami luka berat dan akan menjalani operasi di Rumah Sakit Bumi Waras.
Ketiga korban diketahui warga Jalan Cendana Nomor 014 RT 018 RW 008 Tanjungbaru, Kecamatan Baturaja Timur, Sumatera Selatan.
Kecelakaan terjadi antara mobil Toyota Innova BG 1286 FI dengan truk Hino BD 8904 KF di kilometer 102.
"Korban dievakuasi ke RS Natar Medika,” terang Hanung Hanindito, kacab PT. Hutama Karya Tol ruas Bakauheni-Terbanggi Besar kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (18/7/2019).
Kasat Lantas Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Polisi M. Kasyfi Mahardika mengatakan kecelakaan yang melibatkan mobil Toyota Innova dan Truk Hino tersebut mengakibatkan 2 orang penumpang kendaraan Toyota Innova meninggal dunia.
Sementara satu korban dibawa ke RS Natar Medika.
Berita selengkapnya klik di sini
2. Seorang Korban Bentrok di Mesuji Ungkap Akar Masalahnya, Sering Diambil Hasil Bercocok Tanamnya!
Kelompok Mekar Jaya Abadi akui memilih bentrok dengan Kelompok Mesuji Raya dibanding merelakan hasil buminya.
Hal itu diungkapkan Hariyanto, salah satu korban bentrok dari Kelompok Mekar Jaya Abadi yang masih terbaring di RS Bhayangkara, Kamis 18 Juli 2019.
"Ini sudah sering, mereka (kelompok Mesuji Raya) cuma ingin enaknya saja. Lahan kosong gak mau ngolah, masak kamu yang nanam, hasilnya mau diambil mereka," ungkap Harianto.
Harianto pun mengakui jika lahan di Register 45 tempatnya bercocok tanam bukan milik pribadi melainkan negara.
"Ya namanya tanah negara saya juga bingung juga serba salah, tapi sana lahan kosong," bebernya.
Dengan dalih untuk bertahan hidup, Harianto mengaku lahan Register 45 yang masih belukar dibuka dan ditanami oleh Kelompok Mekar Jaya Abadi.
"Ya adanya lahan itu milik negara kami olah, karena di desa kami gak ada lahan lagi. Jadi buruh gajinya berapa cuma habis sehari," bebernya.
"Tapi orang Pematang (Mesuji Raya) pas sudah ada hasilnya dia datang, ngambil hasil bumi, kayak preman gitu," imbuhnya.
Hariyanto mengatakan, hal ini terus menerus dan tak bisa dibiarkan.
Berita selengkapnya klik di sini
3. Disebut Pakai Rompi Antipeluru Saat Datangi Mesuji Pascabentrok, Wagub Nunik Beri Penjelasan
Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim (Nunik) mengunjungi Register 45, Mesuji, Kamis (18/7/2019).
Kedatangan Nunik guna meninjau lokasi setelah peristiwa bentrok berdarah di Mesuji antara dua kelompok pada Rabu (17/7/2019).
Pada kesempatan tersebut, Nunik tampak mengenakan rompi.
Sejumlah pihak kemudian mempertanyakan rompi yang dikenakan Nunik, apakah itu rompi antipeluru?
Nunik kemudian memberikan klarifikasi mengenai rompi yang ia kenakan.
Dikonfirmasi melalui aplikasi pesan WhatsApp, Nunik mengatakan bahwa rompi yang ia kenakan saat mengunjungi Mesuji bukanlah rompi antipeluru.
"Bukan rompi antipeluru," kata Chusnunia Chalim, Kamis (18/7/2019).
Kedatangan Nunik ke Mesuji guna menyelesaikan konflik di kawasan Register 45.
Pada Rabu (17/7/2019), bentrok berdarah di Mesuji terjadi antara dua kelompok.
Berita selengkapnya klik di sini
4. Leher Tertembak dan Tubuh Penuh Luka Bacok, Korban Bentrok Berdarah di Mesuji Berhasil Selamat
Seorang pria dengan kondisi leher tertembak dan tubuh penuh luka bacok berhasil selamat.
Sebelumnya, korban bentrok berdarah di Mesuji bernama Jeman tersebut sempat disebut menjadi satu dari empat korban meninggal dunia dalam bentrok yang terjadi pada Rabu (17/7/2019) siang.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad kemudian meralat bahwa korban meninggal dunia dalam bentrok di Mesuji sebanyak tiga orang.
Jeman yang dirawat dengan kondisi leher tertembak dan tubuh penuh luka bacok, berhasil diselamatkan.
Ia berasal dari kelompok Mesuji Raya.
Dalam bentrokan yang terjadi di Register 45, dua kelompok yang berseteru adalah Mesuji Raya dan Mekar Jaya Abadi.
Kelompok Mesuji Raya bermukim di wilayah Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Kelompok Mekar Jaya Abadi merupakan masyarakat yang bermukim dan mengolah tanah di Register 45 di dalam wilayah Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung.
Saat ini, Jeman masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek.
Saat dikonfimasi, Kabag Humas RSUD Abdul Moeloek, Akhmad Safri membenarkan adanya pasien korban bentrok massa di Mesuji.
Berita selengkapnya klik di sini
5. Ayah Aniaya Anak Kandung sampai Babak Belur di Lampung, Kakak Sangka Adiknya Ditabrak Mobil
Seorang ayah aniaya anak kandung sendiri hingga mengalami luka lebam di sekujur tubuh.
Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Sukoharjo, Pringsewu menahan tersangka penganiayaan terhadap anak kandung sendiri.
Pelaku yang ditahan bernama Hendriansyah.
Ia merupakan mantan sekuriti di salah satu perusahaan di Bandar Lampung.
Kepala Polsek Sukoharjo Iptu Deddy Wahyudi mengatakan, tersangka dalam kasus ayah aniaya anak kandung sendiri, Hendriansyah terancam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT).
"Ancaman hukuman kurungan penjara maksimal 10 tahun," ujar Kapolsek Iptu Deddy mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, Rabu (17/7/2019).
Deddy mengungkapkan, Unit Reskrim Polsek Sukoharjo, Pringsewu langsung menangkap Hendriansyah begitu mendapat laporan dari kakek korban.
Hendriansyah digelandang ke Mapolsek Sukoharjo, pada Selasa (16/7/2019) sekira pukul 22.30 WIB.
Petugas juga mengamankan ikat pinggang (kopel) dan gagang sapu.
Kedua benda tersebut dipakai tersangka untuk menganiaya korban.
Berita selengkapnya klik di sini
(Tribunlampung.co.id)