Kain Kasa Dalam Perut Wanita Asal Lampung hingga Nifas Tak Kunjung Berhenti, Polisi Turun Tangan

Kain Kasa Dalam Perut Wanita di Lampung hingga Nifas yang Tak Kunjung Berhenti, Polisi Turun Tangan

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Heribertus Sulis
TribunLampung.co.id/Endra Zulkarnaen
Kain Kasa Dalam Perut Wanita di Lampung hingga Nifas yang Tak Kunjung Berhenti, Polisi Turun Tangan. Foto Septina (25) saat membuat laporan dugaan malapraktik ke Polres Tulangbawang, Kamis (20/6/2019). 

Bersama suaminya, Septina melaporkan manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat, tempat ia melakukan operasi caesar, ke Polres Tulangbawang.

Suami korban, Ferdi Irwanda mengatakan, pihaknya mendatangi Polres Tulangbawang guna melaporkan rumah sakit di mana istrinya melakukan operasi caesar.

Menurutnya, hal tersebut merupakan kelalaian yang dapat merenggut nyawa istrinya.

"Kami memilih menempuh jalur hukum karena kami merasa rumah sakit bekerja tidak profesional dan tidak penuh kehati-hatian dalam memberikan pelayanan. Kami tidak mau kejadian serupa terulang kembali," kata dia.

Dia berharap aparat kepolisian dapat segera menindaklanjuti laporannya dan segera memproses para pelaku yang dinilai lalai dan ceroboh dalam memberikan pelayanan terhadap istrinya.

"Saya berharap polisi segera memeriksa oknum dokter yang menangani istri saya ketika caesar."

"Kok bisa kain kasa itu tinggal di dalam perut, kan aneh."

"Sebab ini menyangkut soal nyawa manusia," ujar dia.

6. Pernyataan rumah sakit

Manajemen Rumah Sakit Asy Syifa, Tulangbawang Barat angkat bicara terkait dugaan malapraktik yang menyeret nama rumah sakit tersebut.

Humas RS Asy Syifa, Majril mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan munculnya laporan dugaan malapraktik tersebut.

Berdasarkan hasil rapat internal, lanjut dia, pihak rumah sakit akan melakukan audit oleh komite medik rumah sakit guna menangani kasus tersebut.

"Audit medik ini akan menjadi acuan rumah sakit dalam menyikapi kasus ini," kata dia.

Terkait laporan oleh pihak korban, pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.

"Kami akan terbuka kasus ini. Pihak rumah sakit tentunya tidak menginginkan hal seperti itu," ujar Majril.

7. Pemkab bentuk tim investigasi

Di sisi lain, Pemkab Tulangbawang Barat akan membentuk tim investigasi guna menindaklanjuti dugaan malapraktik yang dilakukan oknum dokter Rumah Sakit Asy Syifa Medika.

Tim investigasi  akan bertugas mengumpulkan data dan keterangan dari korban dan sejumlah pihak terkait dugaan malapraktik yang menimpa Septina (25), warga Panaragan, Tulangbawang Tengah.

"Rencananya dibentuk secepatnya. Paling tidak pekan ini sudah terbentuk," ujar Plt Kadis Kesehatan Tubaba Prana Putra.

 Siswi SD di Kalimantan Barat Melahirkan Lewat Operasi Caesar, Harus Jadi Ibu di Usia 13

Prana mengatakan, hasil investigasi akan menjadi acuan untuk memberikan teguran dan sanksi terhadap oknum dokter yang telah dilaporkan korban ke Polres Tulangbawang tersebut.

"Jika memang terbukti, pemkab akan bersikap tegas dengan memberikan sanksi berat, yakni mencabut izin praktik dokter yang bersangkutan," tegasnya. (tribunlampung.co.id/endra zulkarnain)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved