Berita Lampung
Selamatkan Anak Saat Makan, PCPI Ingatkan Orang Tua Teliti Cara Olah Makanan
Menyelamatkan anak saat makan bukan hanya soal memberi makanan bergizi, tetapi juga memastikan keamanan dan cara penyajiannya.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung – Menyelamatkan anak saat makan bukan hanya soal memberi makanan bergizi, tetapi juga memastikan keamanan dan cara penyajiannya.
Wakil Ketua DPD Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Lampung, Heny Ismiati mengingatkan, orang tua sering kali abai terhadap faktor-faktor yang dapat membuat anak enggan makan atau bahkan berisiko tersedak dan keracunan.
Heny juga menyoroti kebiasaan orang tua yang memberikan camilan sebelum waktu makan, sehingga anak tidak menghabiskan makanan bergizi yang disiapkan.
Selain itu, trauma makan akibat pengalaman buruk seperti tersedak tulang ikan, bisa membuat anak enggan memakan makanan jenis tertentu.
“Kalau mau kasih ikan, olah dengan hati-hati. Bisa dibentuk nugget atau fillet agar aman. Jangan biarkan anak kehilangan selera makan gara-gara takut,” ujar Heny saat menjadi narasumber dalam podcast dengan tema 'Pengolahan Makanan Agar Mutu dan Gizi Tak Hilang', di studio Tribun Lampung, Kamis (31/7/2025).
Heny menegaskan, menyelamatkan anak saat makan berarti menggabungkan tiga hal, yakni gizi yang cukup, pengolahan yang tepat, dan keamanan konsumsi.
“Kalau mau sehat memang harus repot. Perhatikan kebersihan mulai dari kuku tangan sampai peralatan masak. Makanan yang dihangatkan berulang kali pun harus dihindari karena bisa menimbulkan bakteri,” pungkas Heny.
Di sisi lain, Heny mengatakan, PCPI bersama BKKBN Lampung telah memberikan edukasi pengolahan makanan bergizi di 15 kabupaten/kota.
Satu di antara yang diajarkan adalah memanfaatkan daun kelor yang kandungan gizinya tinggi, serta membuat tampilan menu lebih menarik agar anak mau makan.
“Mengajak anak ikut menyiapkan makanan juga bisa menumbuhkan minat makan. Kalau anak merasa ikut memasak, dia akan penasaran mencicipinya,” kata Heny.
Makanan Bergizi Tak Harus Mahal
Heny mengungkapkan, makanan bergizi sejatinya tidak harus mahal. Terpenting, komposisinya lengkap mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
“Makanan bergizi itu tidak ada yang mahal, tapi tergantung kepintaran ibu-ibu mengolah bahan yang ada di sekitarnya. Kalau di desa tidak ada brokoli, bisa diganti kelor, bayam, daun singkong, atau buncis,” kata Heny.
Menurutnya, kesalahan yang kerap terjadi bukan pada jenis bahan, melainkan cara mengolah dan menyajikannya.
Misalnya, sayuran sebaiknya dicuci dulu sebelum dipotong, agar vitamin tidak hilang. Ikan pun dianjurkan dikukus dibanding digoreng, supaya gizi tetap terjaga.
“Minyak goreng, apalagi minyak jelantah, tidak sehat untuk anak. Lemak jenuh dari minyak bisa memicu penyakit berbahaya, termasuk kanker,” jelasnya.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / RIYO PRATAMA )
Baca juga Makanan Bergizi Tak Harus Mahal, Eksklusif Bersama Wakil Ketua DPD PCPI Lampung
Suara Aneh dari Ruko Ungkap Aksi Rudapaksa Satpam SMK |
![]() |
---|
Warga Bandar Lampung Rutin Cuci Darah Ucap Syukur Jadi Peserta JKN |
![]() |
---|
Bejatnya Satpam di Pringsewu Rudapaksa Siswi SD Berkali-kali |
![]() |
---|
Kopi Bubuk Sangrai Lampung Punya Banyak Kelebihan, Bakal Munculkan Pelaku Ekspor Baru |
![]() |
---|
Wabup Lampung Tengah Tinjau Pembangunan Puskesmas Bangun Rejo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.