Berita Lampung
Makanan Bergizi Tak Selalu Mahal, PCPI Beri Tips Cara Mengolah Makanan
Terkadang disebutkan bahwa untuk menghadirkan menu makanan bergizi, itu harus dibayar dengan harga yang mahal, padahal tidak.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung – Terkadang disebutkan bahwa untuk menghadirkan menu makanan bergizi, itu harus dibayar dengan harga yang mahal, padahal tidak.
Wakil Ketua DPD Persatuan Chef Profesional Indonesia (PCPI) Lampung, Heny Ismiati menyebut, makanan bergizi tidak selalu identik dengan harga mahal.
Menurut Heny, kunci pemenuhan gizi anak ada pada kecerdikan ibu-ibu dalam mengolah bahan makanan yang tersedia di sekitar.
“PCPI bahkan tidak pernah menganjurkan makanan yang mahal. Justru, yang ada di sekitar kita bisa diolah jadi menu bergizi."
"Misalnya, dokter menganjurkan brokoli, tapi di desa tidak ada, bisa diganti kelor, bayam, daun singkong, atau buncis. Hampir semua sayuran punya gizi luar biasa, bahkan lebih aman karena jauh dari pestisida,” ujar Heny saat menjadi narasumber dalam podcast dengan tema 'Pengolahan Makanan Agar Mutu dan Gizi Tak Hilang', di studio Tribun Lampung, Kamis (31/7/2025).
Heny menambahkan, setiap makanan yang diolah sebenarnya memiliki kandungan gizi. Hanya saja, sering kali proses pengolahan yang keliru justru mengurangi kandungan vitamin.
“Contohnya bayam. Begitu beli seharusnya langsung dicuci, baru dipotong. Banyak yang keliru, dipotong dulu baru dicuci, sehingga vitaminnya berkurang. Saat memotong juga jangan terlalu pendek agar tidak overcook, karena itu bisa menghilangkan gizi,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan teknik memasak. Ikan, misalnya, sebaiknya dikukus dibanding digoreng agar gizinya lebih terjaga.
“Pemanasan berulang dan terlalu panas akan menghilangkan gizi. Minyak goreng pun idealnya sekali pakai. Minyak jelantah bisa memicu lemak jenuh yang berisiko menyebabkan kanker, termasuk pada anak,” terang Heny.
Selain itu, kebersihan juga menjadi faktor penting dalam penyajian makanan.
“Ibu-ibu harus memperhatikan kebersihan mulai dari kuku, alat masak, hingga bahan makanan. Bakteri dalam makanan bisa memicu keracunan, mencret pada anak, bahkan penyakit berbahaya, keracunan. Termasuk nasi di magic com, kalau terus-menerus dihangatkan juga berbahaya,” katanya.
Heny menegaskan, jika ingin sehat, keluarga harus mau ‘repot’ menyiapkan makanan bergizi dan higienis.
“Kalau mau sehat, harus repot sedikit. Jangan asal praktis, tapi malah membahayakan,” pungkasnya.
( TRIBUNLAMPUNG.CO.ID / RIYO PRATAMA )
Baca juga Makanan Bergizi Tak Harus Mahal, Eksklusif Bersama Wakil Ketua DPD PCPI Lampung
Polres Lampung Timur Salat Gaib Doakan Almarhum Affan |
![]() |
---|
Pemuka Agama Katolik Harap Aksi Damai di Lampung Berjalan Aman dan Tertib |
![]() |
---|
Ada Unjuk Rasa, Satlantas Polresta Bandar Lampung Rekayasa Lalin Mulai Besok Pagi |
![]() |
---|
BNNP Lampung Tangkap 11 Orang Pesta Narkoba di Hotel Mewah |
![]() |
---|
Ada Aksi, Disdikbud Lampung Pastikan Kegiatan Belajar Tetap Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.