Jadi Lulusan Terbaik Taruna Akpol 2019, Segini Nilai Putra Jenderal Bintang 3 Polri Ini
Jadi Lulusan Terbaik Taruna Akpol 2019, Segini Nilai Putra Jenderal Bintang 3 Polri Ini
Seperti misalnya pria di bawah ini.
Anak penjual plastik pembungkus makanan asal Solo, Jawa Tengah, Anesthesia Aryan Putri (22), bangga menjadi polisi.
Dia lulus Akademi Kepolisian (Akpol) 2019 dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,03.

Gadis yang akrab disapa Anes ikut dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat upacara Praspa Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negera Republik Indonesia (Polri) Tahun 2019 di halaman Istana Negara Merdeka, Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Anes menceritakan, awalnya ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter.
Ia ikut Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Karena tidak lolos seleksi masuk UNS, putri pasangan Aan Hariyanto (43) dan Ariyanti (45), warga Karangasem RT 004/RW 002, Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, itu akhirnya memutuskan masuk menjadi polisi wanita (polwan).
Ada tiga jalur pendaftaran masuk anggota Polri. Anes pun memilih masuk Akpol dengan pertimbangan nilai ujian nasional (UN) SMA.
"Nilai UN saya rata-rata 87. Kalau cuma daftar Bintara kan eman-eman (sayang) nilai saya. Saya pengin nyoba di Akpol," kata Anes kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/7/2019).
Anes mengatakan sempat ditanyai oleh ibunya terkait keinginannya masuk Akpol.
Dengan penuh keyakinan akhirnya Anes bisa mewujudkan keinginannya membuat kedua orangtua bangga karena saat itu dirinya lolos seleksi masuk Akpol.
"Sebelum saya daftar sudah siap kalau nanti tes masuk Akpol banyak."
• Selamat, 7 Calon Taruna Lampung Lolos ke Akpol!
• Benarkah Akpol Hanya Untuk Kalangan Berduit? Kesaksian 2 Orang Ini Menjawabnya
• Jenderal Ini Dulu Golden Boysnya Benny Moerdani, Kini Jadi Sosok Penting bagi Jokowi
"Saya harus siap menjalani itu semua. Saya juga niat pengin banget naikin derajat kedua orangtua saya," ungkap gadis kelahiran 21 Januari 1997 itu.
Anes mengungkapkan sejak dirinya duduk di bangku SMP, ibunya sudah berjualan plastik pembungkus makanan di Pasar Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Sementara ayahnya seorang sopir tenaga alih daya (outsourcing) di sebuah perusahan telekomunikasi di Solo.