Tribun Bandar Lampung
Normalisasi Drainase di Jl Endro Suratmin dan Jl Kepayang, Agustus Drainase Mampet Dikeruk Semua
Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung dalam waktu dekat akan menormalisasi drainase-drainase yang mengalami sedimentasi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung dalam waktu dekat akan menormalisasi drainase-drainase yang mengalami sedimentasi.
Di antaranya drainase di Jalan Endro Suratmin, Sukarame, dan Jalan Kepayang, Rajabasa.
Sedimentasi adalah kondisi mengendapnya material-material hingga terjadi pendangkalan drainase.
Material itu mulai dari pasir hingga sampah.
Dampaknya, saluran di drainase menjadi tidak lancar alias mampet dan tak lagi mampu menampung air sehingga kerap menimbulkan genangan.
Kepala Dinas PU Bandar Lampung Iwan Gunawan memastikan normalisasi drainase di Jalan Endro Suratmin sudah masuk dalam program instansinya.
Pihaknya sekarang sedang menuntaskan pembuatan kontrak pengerjaan normalisasi.
"Ya, itu (normalisasi) ada dalam program kami. Ada dalam program tahun ini. (Pembuatan) kontraknya bulan ini. Bulan depan (Agustus) pengerjaannya," katanya, Minggu (28/7/2019).
• Pegawai Rumah Makan Keluhkan Bau Busuk Drainase Mampet di Jalan Endro Suratmin
Iwan menjelaskan normalisasi drainase berjalan melalui penunjukan langsung kepada rekanan.
Anggarannya, ungkap dia, senilai Rp 200 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2019.
"Untuk pengerjaan sepanjang 200 meter. Titiknya antara persimpangan Jalan Endro Suratmin dan Jalan Pandawa," ujar Iwan. "Teknis pengerjaannya dengan pengerukan," imbuhnya.
Begitu pula drainase di Jalan Kepayang, Rajabasa, belakang Lembaga Pemasyarakatan Rajabasa, Dinas PU juga menormalisasi dengan pengerukan sedimen di drainase.
"Untuk drainase lain yang juga bermasalah seperti di Jalan Kepayang, waktu banjir kemarin kami keruk. Buang sedimennya supaya aliran air jadi lancar dan tidak banjir," kata Iwan.
RT Sambut Baik
Ketua RT 1 Lingkungan I Kelurahan Korpri Jaya, Sukarame, Ngatemin, menyambut baik upaya normalisasi drainase di Jalan Endro Suratmin.
"Senang dengar informasi itu. Mudah-mudahan bisa terlaksana normalisasinya. Kan buat kepentingan umum, terutama skupnya kelurahan," kata Ngatemin, Minggu.
Menurut Ngatemin, solusi selain normalisasi bisa dengan membagi aliran air ke kali di dekat kampus Universitas Islam Negeri Raden Intan.
"Sebelumnya sudah ada wacana itu. Jadi, air dibagi dari siring di Jalan Endro Suratmin ke seberang (kali kampus UIN)," ujarnya.
• Pipa PDAM dan Sampah di Jl Hayam Wuruk Bikin Air Drainase Meluap
Tempat Memancing
Berdasarkan penelusuran Tribun Lampung beberapa waktu lalu, setidaknya ada tiga titik drainase tidak berfungsi ideal.
Sedimentasi atau pengendapan material membuat tiga drainase itu mengalami pendangkalan.
Alhasil, air tidak tertampung hingga menimbulkan genangan.
Satu titik drainase yang tidak berfungsi berada di Jalan Endro Suratmin, Sukarame, sepanjang sekitar 500 meter.
Tepatnya sesudah kampus UIN Raden Intan dari arah perempatan Jalan Soekarno-Hatta, Bypass.
Hasil pantauan, dua pekan lalu, air menggenang dan menimbulkan bau tidak sedap di lingkungan sekitar drainase.
Sutria, pegawai rumah makan ayam geprek yang berhadapan langsung dengan drainase, mengeluhkan aroma tidak sedap, apalagi setelah musim kemarau tiba.
Kondisi tersebut mengganggu kenyamanan pelanggan yang menyantap makanan di rumah makan tempatnya bekerja.
"Kalau nggak hujan, baunya kecium sampai sini. Kadang kami nggak enak sama pelanggan. Tapi mau gimana lagi. Kalau pas hujan, ya sudah pasti airnya menggenang sampai sini," jelasnya.
• Warga Sawah Lama Keluhkan Kondisi Luapan Air Akibat Buruknya Penataan Drainase
Ketua RT 1 Ngatemin menjelaskan kondisi drainase berkedalaman sekitar 1 meter itu menjadi dangkal sekitar dua tahun terakhir.
Akibat sedimentasi atau pengendapan material, drainase itu hanya mampu menampung air sekitar 20 centimeter.
Warga kerap memanfaatkan genangan air yang tenang di drainase tersebut untuk memancing.
"Terutama sore-sore, banyak yang mancing di sini, lumayan ramai," kata Jono, warga yang sudah langganan memancing di genangan air drainase Jalan Endro Suratmin.
Jono mengungkapkan air sudah pasti meluap dari drainase apabila hujan turun.
Hal itu mengundang warga sekitar untuk memancing, terutama bagi yang hobi.
"Banyak ikannya di siring ini. Apalagi kalau hujan, air pasti meluap, ikannya jadi banyak," ujarnya.
Kondisi buruknya drainase juga terpantau di Jalan Pramuka, depan kantor Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung. Kemudian di Jalan Kepayang, belakang Lapas Rajabasa.
Slamet, seorang pedagang, menyebut air hampir selalu naik dari drainase ke jalan ketika hujan turun.
"Kayaknya drainasenya nggak berfungsi baik, makanya air sampai naik ke jalan raya," katanya.
Ia berharap instansi terkait segera melakukan penanganan terkait kondisi buruknya drainase.
"Harusnya segera ada tindakan supaya kalau turun hujan air nggak menggenang lagi. Kasihan sama pengendara yang lewat," ujarnya.
• Kerap Tergenang, Loekman Pantau Drainase Plaza Bandar Jaya dan Masjid Istiqlal
Lebarkan Drainase Sempit
Selain menormalisasi drainase yang mengalami pendangkalan, Dinas PU Bandar Lampung juga akan melebarkan drainase yang sempit.
"Nanti mungkin drainase-drainase yang sempit-sempit akan dilebarkan," kata Kepala Dinas PU Bandar Lampung Iwan Gunawan, Minggu (28/7/2019).
Menurut Iwan, pihaknya tidak akan berhenti pada penanganan darurat berupa normalisasi drainase mampet serta kemungkinan pelebaran drainase yang sempit.
"Penanganan darurat satu bulan lagi (Agustus) melalui normalisasi dan pelebaran. Kemudian, membuat saluran menuju sungai pada 2020 mendatang dengan anggaran yang agak besar," jelasnya.
(tribunlampung.co.id/eka ahmad)