Wanita Diteror Debt Collector Lewat Telepon, Disuruh Jual Ginjal untuk Lunasi Utang Pinjaman Online
Wanita Diteror Debt Collector Lewat Telepon, Disuruh Jual Ginjal untuk Lunasi Utang Pinjaman Online
Wanita Diteror Debt Collector Lewat Telepon, Disuruh Jual Ginjal untuk Lunasi Utang Pinjaman Online
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wanita korban debt collector yang disebut rela digilir demi lunasi utang pinjaman online ternyata juga mendapat teror telepon.
Tak cuma disebut rela digilir demi lunasi utang pinjaman online, korban juga diminta debt collector untuk menjual ginjal dan organ vital lainnya.
Ada lebih dari 30 nomor telepon yang sudah menghubungi korban dan menebar ancaman serta teror.
Bagaimana kronologi teror yang diterima wanita korban debt collector pinjaman online atau fintech?
Korban peminjaman online atau Fintech Lending ilegal asal Solo Yi sempat diteror telepon.
Pengacaranya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Solo Raya, Sukadewa, buka-bukaan soal isi telepon tersebut.
Sukadewa mengatakan, pihak peminjaman online atau Fintech Lending ilegal memiliki cara yang menurut dia tidak pantas.
Sebab, mereka menghubungi orang yang berhutang dan mengancam dengan berbagai cara.
• Debt Collector Gebrak-gebrak Mobil di Jalan Ramai, Sopir Ketakutan: Tolong, Mereka Mau Merampok!
• Rombongan Debt Collector Sita Barang Polisi hingga Istrinya Pingsan, lalu Datanglah Polisi Lain
• Rombongan Pengantin Dicegat Debt Collector, di Lampung Ada Debt Colector Tewas Ditusuk Pemilik Motor
"Mereka menelpon menakut-nakuti klien saya," terang Sukadewa.
Pihaknya menjelaskan, isi dari telepon dan pesan yang disampaikan pada kliennya berupa kata-kata kasar seperti menyebutkan hewan, menjurus ke pelecehan.
"Penelepon juga meminta peminjam yang agar menjual ginjal dan alat-alat tubuhnya," kata Sukadewa.
Korban peminjaman online atau Fintech Lending ilegal asal Solo Yi mengalami teror lewat telepon oleh pihak bersangkutan.
Hal itu diungkapkan oleh pengacaranya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Solo Raya, Sukadewa.
Sukadewa menjelaskan, peminjaman online atau Fintech Lending ilegal yang dia laporkan melakukan teror pada kliennya via telepon.