Sepak Terjang Mengerikan Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya, Ternyata Remaja 17-18 Tahun
Sepak Terjang Mengerikan Pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya, Ternyata Remaja 17-18 Tahun
Hingga kini, identitas Egianus Kogoya belum dapat dipastikan. Dax Sianturi pun mengaku tidak memegang data lengkap yang bersangkutan.
Namun, Victor Mambor, seorang jurnalis senior di Papua, mengaku sempat bertemu dengan Egianus Kogoya pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.
Untuk bertemu dengan Egianus, ia menyebut ada pihak lain yang tidak bisa ia sebutkan membantu untuk membuatkan janji.
Pertemuan pun diatur pada tengah malam.
Sebelum bertemu, Victor Mambor memperkirakan, saat itu ia harus berjalan kaki sekitar 2 jam sebelum tiba di lokasi Egianus.
"Jalan gelap, saya ikut arahan saja.
Saya tidak tahu itu kami jalan ke arah mana, sampai tiba di perkampungan," kata Victor.
Rupanya, Egianus sudah menunggu Victor di dalam sebuah honai (rumah adat suku pegunungan).
Pertemuan pun berlangsung hanya sebentar, sekitar 15 menit.
Victor menggambarkan sosok Egianus seperti remaja.
Begitu pun anak buahnya yang dinilai masih tergolong muda.
"Usianya sekitar 17-18 tahun, yang ada di sekitar Egianus juga masih remaja, usia belasan tahun," ucap Victor.
Dari informasi yang ia dapat, Victor menyebut ayah Egianus bernama Silas Kogoya yang juga merupakan salah satu tokoh OPM.
Namun, kini ayahnya sudah meninggal.
Dari pembicaraan selama 15 menit, Victor menilai Egianus merupakan sosok terpelajar, berbeda dengan masyarakat lain yang ada di pegunungan.
Namun, Egianus yang mengetahui bahwa ia sedang berbicara dengan seorang jurnalis meminta agar hasil pembicaraan mereka tidak diberitakan.
Diminta kembali ke NKRI
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua P Sembiring meminta Egianus segera menyerahkan diri.
"Sampaikan sama dia, salam saya untuk Egianus Kogoya segera bergabung ke NKRI," kata Yosua.

Menurut Yosua, pasukan TNI yang ada di Nduga memiliki dua tugas pokok, yaitu penegakan hukum kepada kelompok kriminal bersenjata yang kerap melakukan penembakan dan mengawal pembangunan.
Namun, menurut Yosua, TNI juga dipastikan bisa melakukan langkah persuasif bila kelompok Egianus Kogoya memiliki iktikad baik untuk menyerahkan diri dan menyatakan siap bergabung dengan NKRI.
"Bahwa Egianus itu saudara kita semua. Hanya saja saat ini kita lagi tidak sepaham.
Untuk itu, kita rangkul dan mengajak dia untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata Yosua.
Anak Buahnya Kalang Kabut Masuk Jurang hingga Markas Direbut TNI, Egianus Kogoya KKB Papua Murka
Serangan pasukan TNI ke markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua membuat anggota kelompok tersebut kalang kabut hingga sejumlah orang terjun ke jurang.
Pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kabupaten Nduga, Papua, Egianus Kogoya dikabarkan marah besar atas serangan pasukan TNI yang berhasil menduduki markasnya hingga melukai beberapa anggotanya.
Egianus Kogoya mengancam akan melakukan aksi serangan balas dendam terhadap TNI.
Apalagi, dalam serangan tersebut, pasukan TNI juga berhasil menyita senjata api dan amunisi sebanyak dua gerobak berisi ratusan butir peluru.
Terhitung per Selasa (23/7/2019), pasukan TNI secara gemilang berhasil menguasai markas KKB di Mugi.
Lewat unggahan akun Facebook Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada 23 Juli 2019, disebutkan bahwa Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogeya telah memberikan laporan secara resmi kepada TPNPBNEWS.
Laporan itu terkait kronologi pada 23 Juli 2019.
• Seusai Mimpi Didatangi Para Jenderal hingga Pohon Besar Tumbang, Komandan TNI Nekat Gempur KKB Papua
• TNI Ungkap Sumber Senjata dan Dugaan Penyamaran KKB Papua yang Jadi Pejabat hingga Anggota DPRD
• Wajah Asli Evi Apita Maya dan Fakta Sebenarnya di Balik Kasus Foto Terlalu Cantik & Dianggap Menipu
Disebutkan, sejumlah 37 anggota prajurit TPNPB sedang tidur di markas kampung Ol Distrik Derakma pukul 05.30 subuh.
Saat itu, pasukan TNI melakukan serangan dan melakukan tembakan terhadap honai milik TPNPB.
Serangan ini menyakibatkan dua luka luka, satu orang hilang. Adapun 34 prajurit TPNPB dilaporkan lolos dari sergapan tersebut.

Egianus Kogeya menyebutkan, penyerangan boleh saja terjadi namun pihaknya tidak akan mundur.
Egianus Kogeya pun mengancam akan melakukan aksi balas dendam atas serangan tersebut.
“Mohon dipantau oleh dunia dan wartawan, kami selalu siap balas dalam waktu ini kata Eginaus,” demikian keterangan dari akun Facebook TPNPBNews.
Berikut unggahan KKB Papua pimpinan Egianus Kogeya:
"TPNPBNews: Hari ini tanggal 23 Juli 2019 telah terjadi penyerangan Markas TPNPB Oleh pasukan TNI membuat 2 prajurit TPNPB luka2 dan satu orang hilang sedang di cari.
Kronologis, sejumlah 37 anggota prajurit TPNPB sedang tidur di markas kampung Ol Distrik Derakma Jam 5 .30 subuh. Dalam keadaan tidur Pasukan TNI menyerang dan melakukan tembakan membabi-buta terhadap honai milik TPNPB.
Serangan ini mengakibatkan 2 luka luka satu orang hilang dan 34 prajurit TPNPB lolos. selanjutnya akan di laporkan sekian Laporan Resmi dari Ndugama oleh Panglima Kodap III Ndugama Egianus Kogeya kepada Awak media TPNPBNEWS melalui tlpon selulernya sore ini.
Penyerangan terjadi juga di markas TPNPB KODAP III NDUGAMA hari ini sekitar jam 4:30, menyerang markas menyakibatkan 3 orang anggota TPNPB KODAP III terluka ringan dan satu pucuk senjata jenis kecil (pistol) dan 2 gerobak peluruh milik TPNPB KODAP III berhasil direbut oleh pasukan TNI/POLRI INDONESIA.
Penyerangan boleh terjadi Namun kami tidak akan mundur sedikitpun dan kami tetap akan berperang sampe kami merebut hak penentuan nasib sendiri, hal ini dengan dikatakan oleh Panglima Kodap III, Brigjen Egianus Kogeya. Mohon dipantau oleh dunia dan wartawan, kami selalu siap balas dalam waktu ini kata Eginaus. Admin TPNPBNews.”
Artikel ini dikompilasi dari bbc news indonesia berjudul: Siapa Egianus Kogoya, 'otak' serangan pekerja proyek di Papua dari Kompas.com dengan judul "Tokoh di Balik Konflik Nduga, Siapa Egianus Kogoya?"