Tren Cari Jodoh di Dunia Maya, Ada Ribuan Perempuan Metropolitan Berburu Jodoh di Aplikasi Taaruf
Trend Cari Jodoh di Dunia Maya, Ada Ribuan Perempuan Metropolitan Berburu Jodoh di Aplikasi Taaruf
Penulis: Romi Rinando | Editor: Heribertus Sulis
Kendati demikian, Mirza menampik anggapan taaruf seperti beli kucing dalam karung.
Ia mengatakan seperti halnya Tinder atau metode kencan lainnya, Taaruf memberi keleluasaan individu untuk memilih pasangan sesuai harapan, lalu memberi kesempatan untuk pendekatan yang tentunya sesuai syariat Islam.

Mirza dan kawan-kawan kini masih berusaha untuk mengenalkan konsep taaruf.
Menurutnya tak ada yang perlu ditakuti atau dikhawatirkan. "Kalau pernikahan itu dimulai dengan cara yang baik, pasti hasilnya akan baik juga," kata dia.
Berikut beberapa testimonial yang disampaikan akhwat dan ikhwan di halaman rumahtaaruf.com
"ALHAMDULILLAH setelah menikah hidup saya lebih terarah dan lebih bahagia. Ketika kita memutuskan telah siap untuk menikah, dan menginginkan sebuah pernikahan yang penuh keberkahan.
Tentunya proses yang dipilih juga harus proses yang baik, salah satunya dengan jalan taaruf, bukan pacaran.
Walaupun awalnya terasa asing tapi setelah menikah dan saling mengenal, kasih sayang hadir dengan sendirinya," tulis Dena di halaman testimonial rumahtaaruf.com
Dena menikah dengan suaminya Tomy di Garut pada 15 November 2014 lalu. Keduanya bertemu berkat situs itu. Mereka sama-sama mencari pasangan hidup dan akhirnya diperkenalkan.
Sejak pertemuan pertama yang didampingi moderator dan keluarga Dena, keduanya sudah memikirkan untuk menikah kendati belum mengenal satu sama lain.
"Pada pertemuan silaturahmi kita, banyak hikmah yang bisa kita ambil, di antaranya bisa memperluas silaturahmi itu sendiri, bertukar pikiran, dan kita selalu belajar untuk menempuh hal-hal yang syar'i di dalamnya salah satunya yaitu ber-ta'aruf," kata Tomy.
"Memang masa pranikah kesannya agak kaku di awal namun pasca-menikah alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan kami merasa senang telah bersatu bersama dalam menggenapkan dien, sehingga hidup ini semakin berarti dan memiliki arah yang pasti," lanjut dia. (sumber kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taaruf di Dunia Maya, Saat "Mimin" Jadi “Mak Comblang”",