Idul Adha 2019
Tata Cara Salat Idul Adha 10 Dzulhijjah dan Keutamaannya
Pelaksanaan hari raya Idul Adha 2019 tak lama lagi. Berikut tata cara salat Idul Adha yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, mulai niat sam
Penulis: Romi Rinando | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Pelaksanaan hari raya Idul Adha 2019 tak lama lagi.
Berikut tata cara salat Idul Adha yang dilaksanakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, mulai niat sampai salam.
• Cara Salat Idul Adha Beserta Amalan 3 Puasa yang Dianjurkan di Bulan Dzulhijjah
• Niat dan Tata Cara Beserta Amalan Mandi Wajib Sebelum Salat Hari Raya Idul Adha 2019
• Tata Cara Salat Hari Raya Idul Adha 2019 Beserta Amalannya, Yuk Pelajari Sebelum Idul Adha Tiba!
Diawali niat Salat Idul Adha
Sebagai catatan, kedudukan lafal niat hanyalah sekunder alias membantu orang yang hendak melaksanakan shalat agar lebih mantap dan fokus pada niatnya.
Sementara yang primer tetaplah getaran batin tentang shalatIdul Adha itu sendiri.
Imam Ramli mengatakan:
وَيُنْدَبُ النُّطْقُ بِالمَنْوِيْ قُبَيْلَ التَّكْبِيْرِ لِيُسَاعِدَ اللِّسَانُ القَلْبَ وَلِأَنَّهُ أَبْعَدُ عَنِ الوِسْوَاسِ وَلِلْخُرُوْجِ مِنْ خِلاَفِ مَنْ أَوْجَبَهُ
“Disunnahkan melafalkan niat menjelang takbir (shalat) agar lisan dapat membantu (kekhusyukan) hati, agar terhindar dari gangguan hati dank arena menghindar dari perbedaan pendapat yang mewajibkan melafalkan niat”. (Nihayatul Muhtaj, juz I,: 437)
Niat adalah sesuatu yang sangat pokok dalam pelaksanaan ibadah.
Tidak sah ibadah seseorang yang tidak disertai dengan niat.
Niat terletak di dalam hati, yang menandakan adanya kesengajaan dalam menunaikan ibadah tertentu.
Menurut Madzhab Syafi‘î, niat berarti sengaja melakukan sesuatu yang dilaksanakan berbarengan dengan aktivitas pertama saat shalat.
Artinya, dalam konteks shalat Idul Adha, jika melafalkan niat dilakukan sebelum takbiratul ihram maka niatnya itu sendiri dilaksanakan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
Tata Cara Shalat Ied
Berikut tata cara shalat id secara tertib sebagai mana disarikan dari kitab Fashalatan karya Syekh KHR Asnawi, salah satu pendiri Nahdlatul Ulama asal Kudus.
Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil adlhâ” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.
أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Kedua, takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama. Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Ketiga, membaca Surat al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah.
Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.
Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Kelima, setelah salam, jamaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah idul adha terlebih dahulu hingga rampung.
Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.
Pada momen idul adha, umat Islam dianjurkan memperbanyak takbir.
Takbiran dilaksanakan sejak bakda shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq, yakni 11, 12, 13 Dzulhijjah.
Takbiran hari raya Idul Adha dilakukan tiap selesai shalat fardhu.
Keutamaan Salat Idul Adha
Salat Idul Adha juga memiliki berbagai keutamaan
Berikut beberapa keutamaan dari sholat Idul Adha
1. Pahala berlipat ganda
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang suci dan mulia, terutama pada tanggal 10 Dzulhijjah yakni pada saat Hari Raya Idul Adha. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Tiada hari yang di dalamnya ada suatu amal yang paling dicintai Allah kecuali hari-hari ini ( Hari Raya Idul Adha )." Maka dari itu, jika kita menjalankan sholat Idul Adha maupun ibadah baik lainnya, Allah akan melipatgandakan pahala kita.
2. Dihapuskannya Dosa Selama Satu Tahun
Sholat Idul Adha yang lainnya dapat menghapus dosa setahun jika kamu berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah sebelum Hari Raya Idul Adha.
3. Menyempurnakan Ibadah
Salah satu hal yang dianjurkan saat Idul Adha yakni menyembelih Hewan Kurban bagi yang mampu karena hal ini merupakan salah satu ibadah yang dicintai Allah.
Sebagaimana Rasullullah SAW bersabda, "Tidak ada amalan anak cucu Adam pada Hari Raya Kurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah ( menyembelih Hewan Kurban ).
Sesungguhnya pada hari kiamat nanti Hewan-Hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah-sebagai Kurban-di manapun Hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya."
(sumber Tribunkupang)
Artikel ini sudah tayang di Kupang pos dengan judul : Doa Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha Serta Berbagai Keutamaannya