PDIP Minta Jatah Menteri Banyak, Nasdem: Minta Proporsional Semua Partai Berkeringat
KETUA DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menilai wajar Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meminta jatah kursi menteri paling banyak di
Penulis: Romi Rinando | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Dibahas kalau sudah waktunya, akan mengundang bicara khusus mengenai itu (susunan kabinet)," ujar Jokowi di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Menurutnya, saat ini ia sedang mengatur waktu pertemuan dengan para ketua umum partai pendukung.
"Hanya memang kita ini kan mengatur kapan ketemunya. Kalau sudah sangat urgen ya lima menit saja, kita telepon-teleponan sudah kumpul kok," paparnya.
Jokowi mengaku sudah meminta partai koalisi memberikan nama kadernya untuk dipertimbangkan menjadi menteri.
"Sudah diminta tapi banyak yang belum ngasih," ungkap Jokowi.
Sementara, kriteria para menteri ke depan, kata Jokowi, dibutuhkan sosok yang berani melakukan eksekusi program secara cepat.
"Eksekutor kuat, tahu manajemen, artinya manajerialnya baik, memiiki keberanian dan urusan yang lain-lain masalah integritas dan lain-lain," papar Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini berbeda dari ucapan dia sebelumnya, yang mengaku sudah menyusun kabinet yang terdiri dari komposisi kalangan partai dan profesional.
"Sudah, sudah ada (susunan kabinet)," ucap Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (12/7/2019).
Ia lantas ditanya apakah menteri yang ada saat ini banyak yang kembali dipakai atau dipertahankan sebagai pembantunya di kabinet?
Jokowi menjawab banyak. Namun, dia enggan membocorkan siapa saja menteri-menteri yang bakal kembali ikut mengisi Kabinet Kerja jilid II.
"Banyak (menteri yang bertahan)," ucapnya.
Presiden terpilih ini juga tidak mempermasalahkan sejumlah partai pendukungnya yang meminta kursi 0menteri.
Parpol yang secara terang-terangan meminta jatah menteri adalah PKB, NasDem, hingga PPP. (Sumber warta kota )
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul PDIP Minta Jatah Menteri Paling Banyak, Nasdem Memilih Pasrah