Mahasiswa UBL Tertembak
Fakta-fakta Mahasiswa UBL Jadi Korban Peluru Nyasar Polisi, Begini Penjelasan Polda Lampung
Fakta-fakta Mahasiswa UBL Jadi Korban Peluru Nyasar Polisi, Begini Penjelasan Polda Lampung
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) menjadi korban peluru nyasar seorang anggota polisi, Sabtu (10/8/2019), sekitar pukul 10.30 WIB.
Saat kejadian mahasiswa kelas karyawan tersebut sedang duduk di kantin, meja nomor 5.
Berikut ini fakta-fakta insiden peluru nyasar yang terjadi Sabtu 10 Agustus 2019 sekitar pukul 10.30 WIB tersebut.
1. Senjata milik anggota polisi
Pihak Polda Lampung membenarkan senjata yang meletus, melukai salah seorang mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) adalah berasal dari oknum anggota polisi.
Namun, dipastikan tidak ada unsur kesengajaan, dan antara oknum pelaku anggota polisi dan korban tidak saling kenal.
Senjata yang meletus saat itu berada di tangan Brigadir PJ, oknum anggota polisi yang bertugas di Polres Lampung Selatan (Lamsel).
Saat itu, ia tengah janji bertemu dengan rekannya, Bripka D.
"Tadi pagi sekitar 9.50 WIB, itu terjadi meletusnya senjata ditangan Brigadir PJ, dimana dengan menggunakan kendaraan Toyota Agya berjanji menyerahkan senjata tersebut kepada Bripka D. Mereka tengah melakukan perjanjian menyerahkan senjata, mungkin setelah di reparasi di ukir, di crome gagangnya atau bagaimana kita belum tahu, intinya mereka janjian menyerahkan senjata di parkiran UBL," jelas Kabid Humas Polda LampungKombes Zahwani Pandra Arsyad.
2. Tak Ada Unsur Kesengajaan
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa meletusnya senjata di tangan oknum anggota polisi ini.
"Jadi senjata itu ada di tangan Brigadir PJ, mereka janjian di halaman UBL. Saat akan memberikan senjata tersebut, dilakukan pengokangan, pengosongan peluru. Tidak bertujuan menembak, mengosongkan peluru dari magazin, memastikan tidak ada peluru lagi di dalamnya. Tetapi saat pengokangan itu meletus," ujarnya.
Akibatnya kata dia, mahasiswa UBL atas nama Rahmat Heriyanto terkena peluru.
"Mengakibatkan mahasiswa yang baru selesai kuliah pagi hari, mereka itu (mahasiswa) sedang berkumpul di kantin UBL, saat itu mereka makan, terkena korban terkena peluru di bagian punggung, di bagian kanan. Sempat tidak sadarkan diri, dan dibawa rekannya ke RS Urip," paparnya.
Pandra memastikan oknum anggota polisi PJ tidak ada niat untuk menembak.