Badan Kurus dan Semakin Melemah, Berjalan Kiloan Meter, Potret Gajah di Balik Baju Megah Festival
Pada awalnya, anak-anak gajah dari gajah liar diculik dari ibu mereka kemudian dirantai. Gajah dewasa ditempatkan dalam kandang dan dirantai.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Festival atau karnaval yang melibatkan gajah dengan konstum menarik kerap diperagakan.
Tapi siapa sangka di balik itu semua ada penyiksaan terhadap gajah.
Beberapa waktu lalu, kasus kekejaman terhadap gajahmuncul ke permukaan.
Dilansir dari World of Buzz , seorang pengguna Twitter bernama Fauzi membagikan bagaimana gajah-gajah di Thailand disiksa.
Lalu menjadikan hewan ini tunggangan di sebuah wahana.
Pada awalnya, anak-anak gajah dari gajah liar diculik dari ibu mereka kemudian dirantai.
Kemudian, gajah dewasa ditempatkan dalam kandang di mana mereka akan diikat dengan tali rantai yang kuat agar mereka tidak bergerak.
Lalu dilansir dari Daily Mirror pada Jumat (24/5/2019), seekor bayi gajah kelelahan saat diikat ke induknya sambil membawa seorang turis, kata penonton.
Diperkirakan bayi gajah tersebut masih berusia satu tahun, dan menunjukkan bahwa hewan kecil malang tersebut tampak kesulitan berjalan.
Lehernya diikat dengan tali rantai pada kaki induknya, hingga akhirnya anak gajah tersebut terkapar pingsan.
Belum selesai dua kasus tersebut, kini ada kasus kekejaman terhadap seekor gajah tua.
Dilansir dari metro.co.uk pada Rabu (14/8/2019), seekor gajah betina bernama Tikiri muncul di Esala Perahera, sebuah festival keagamaan di Kandy, Sri Lanka.
Gajah yang berusia 70 tahun terlihat memakai kostum festival yang nampaknya sangat glamor dan indah.
Dia menjadi tontonan warga dan menjadi sasaran obyek foto turis.
Namun siapa sangka dibalik kostum warna-warni tersebut, orang-orang di parade tidak tahu bahwa tubuhnya sangat kurus.