Diberondong Peluru, 2 Begal yang Disebut Kebal Akhirnya Tersungkur

berita begal - Diberondong Peluru, 2 Begal yang Disebut Kebal Akhirnya Tersungkur

Editor: taryono
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi. Diberondong Peluru, 2 Begal yang Disebut Kebal Akhirnya Tersungkur 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Petualangan Kurniawan alias Micung (23) dan Juni Anwar alias Micky (19) melancarkan aksi pencurian dengan kekerasan (curas) atau membegal berakhir setelah diberondong peluru tim Anaconda Polres Karawang, Kamis (25/1/2018) dini hari.

Dua begal sadis asal Kampung Sukasenang, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, itu merupakan eksekutor jaringan Odet (19), yang sudah lebih dulu ditembak polisi.

Bahkan, sebelumnya, akun Facebook Pamanah Rasa mengunggah ke grup Facebook Karawang Info yang berisi tantangan kepada polisi dan mengaku tak mempan ditembak.

Kapolres Karawang AKBP Hendy Febrianto Kurniawan menduga akun tersebut milik salah satu dari kedua pelaku.

Mengutip Kompas.com, Hendy mengatakan, berdasarkan penuturan MR (19), rekan pelaku yang ditangkap lebih dulu, keduanya sudah berguru untuk memperoleh ilmu kebalsehingga tidak takut saat beraksi.

"Kami tidak tahu jenis ngilmu seperti apa," kata Hendy saat ekspose di kamar mayat RSUD Karawang, Kamis (25/1/2018).

Selain diduga mempunyai ilmu kebal, saat ditangkap, Micky dan Micung juga menodongkan pistol airsoft gun kepada petugas. Saat ini polisi masih menelusuri asal senjata tersebut.

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng mengatakan, diperoleh informasi dari MR bahwa Micky dan Micung akan kembali beraksi di wilayah Cikampek.

Tim Anaconda kemudian melakukan patroli dan mendapati keduanya.

"Begitu melihat kami, keduanya langsung mengacungkan senjata. Karena membahayakan nyawa petugas dan orang-orang di sekitar, keduanya kemudian dilakukan tindakan tegas terukur," ujar Maradona.

Bahkan, setelah diberondong dua peluru pun, keduanya masih berlari dan mengacungkan senjata kepada petugas.

Petugas terpaksa kembali melakukan tembakan. Setelah itu, keduanya tersungkur.

"Setelah di RSUD Karawang, dalam tubuh Micky ditemukan tiga peluru dan dalam tubuh Micung ditemukan empat peluru," ungkapnya. (*)

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto (kedua kanan) bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto (kiri) melaksanakan gelar kasus pengungkapan kejahatan begal di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (21/8/2019).Tribun Medan/Riski Cahyadi
Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto (kedua kanan) bersama Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto (kiri) melaksanakan gelar kasus pengungkapan kejahatan begal di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Medan, Sumatera Utara, Rabu (21/8/2019).(Tribun Medan/Riski Cahyadi)

Pelaku Begal Sadis di Medan Ditangkap, Kapolda Sumut: Kirim Saja ke Akhirat. .

Sementara itu, Dua pelaku begal ditembak mati karena melawan petugas saat ditangkap.

Mereka adalah bagian dari empat pelaku begal sadis yang kerap beroperasi dan melukai korbannya.

Identitas dua pelaku yang tewas adalah Guntur Syahputra dan Leou Halawa.

Sementara dua pelaku lainnya bernama Tengku Aditya Hidayat dan Muhammad Ferdian dilumpuhkan dengan timah panas pada kedua kaki.

Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan anggota di lapangan untuk tak segan-segan memberi tindakan tegas.

"Lumpuhkan. Kalau mereka buat lagi, dan mengancam nyawa petugas, matikan saja," tegas Agus saat paparkan kasus ini di depan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Polda Sumut di Medan, Rabu (21/8/2019).

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

2 Begal Kambuhan di Medan Ditembak Mati, Sering Tebas Tangan Korbannya

Keempat pelaku ini diketahui setidaknya telah beraksi sebanyak delapan kali di sejumlah titik di Medan sepanjang periode Juni hingga Juli lalu.

Dalam operasinya, mereka tak segan-segan melukai korban dengan senjata tajam.

Para tersangka menyasar tangan kanan korban sebagai target.

Beberapa korban yang dihadirkan dalam paparan itu, semuanya mengalami luka yang cukup parah pada tangan kanan.

Pelaku menyerang tangan mereka menggunakan parang dan samurai.

Rahmat menunjukkan lengannya bekas tebasan pelaku, Rabu (21/8/2019).
Rahmat menunjukkan lengannya bekas tebasan pelaku, Rabu (21/8/2019). (Tribun Medan/Muhammad Fadli Taradifa)

Tangan kanan dijadikan target sehingga bisa memudahkan pelaku untuk melumpuhkan korban.

Setelah korban lumpuh, pelaku bebas membawa kabur sepeda motor milik korban.

"Jika tangan kanan sudah luka, maka korban tak bisa lagi membawa sepeda motor. Mereka bukan hanya sekali melukai korban. Tapi berulang-ulang. Sadis," ungkap Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto.

Adapun operasi penangkapan keempat begal sadis ini setelah polisi menganalisa rekaman kamera pengawas saat aksi terakhir mereka di depan Kantor BPJS Ketenagakerjaan yang sempat viral di media sosial, beberapa waktu lalu.

Para pelaku ini kerap beraksi pada subuh hingga menjelang pagi.

Pelaku pertama yang ditangkap adalah Tengku Aditya pada 17 Agustus lalu di salah satu rumah di Jalan Sampul, Medan.

Pada hari itu juga, polisi memburu rekannya, Muhammad Ferdian dan berhasil ditangkap di Jalan Sosial.

Selanjutnya, polisi melakukan pengembangan dan menangkap dua tersangka lainya, yakni Leou Halawa dan Guntur Syahputra, Senin (19/8/2019) lalu.

Dua pelaku ini berperan untuk melukai korban.

Setelah diinterogasi, Leou dan Guntur mengaku menyimpan senjata tajam yang mereka gunakan di semak-semak di daerah Sunggal.

Polisi kemudian membawa mereka ke sana untuk mencari barang bukti itu.

Namun, sesaat setelah tiba di sana, Leou dan Guntur tiba-tiba mengambil senjata tajam dari semak-semak dan menyerang petugas.

Satu polisi terluka di bagian tangan karena aksi penyerangan ini.

Mereka kemudian berusaha menyerang petugas lain, sehingga polisi memberikan tembakan peringatan.

Dua pelaku yang kalap ini tak menghiraukan tembakan peringatan, sehingga polisi menembak mereka.

Dua pelaku tewas kehabisan darah setelah dibawa ke RS Bhayangkara.

Saat ini, jenazah kedua pelaku masih disimpan di ruang jenazah.

Dalam operasi penangkapan itu, selain melumpuhkan para tersangka, polisi juga berhasil menyita barang bukti dua unit sepeda motor, pisau kecil, rencong dan pisau sangkur.

Polisi hingga kini belum menemukan parang dan samurai yang digunakan pelaku untuk menjalankan aksi jahatnya. (*)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved