Tragis! Gara-gara Tak Bisa Mengerjakan PR, Bocah 13 Tahun Bunuh Diri. Peringatan Bagi Orang Tua
Ia juga mengeluhkan kalau si anak tidak menyelesaikan PR dan kurang tanggap dalam belajar. Lalu si anak masuk ke dalam kamar mandi dan bunuh diri.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Teguh Prasetyo
Dokter ahli ilmu otak dari Neuroscience Indonesia, Amir Zuhdi, menjelaskan, ketika orangtua membentak, anak akan merasa ketakutan.
Ketika muncul rasa takut, produksi hormon kortisol di otak meningkat.
"Otak itu bekerja bukan hanya secara struktural, melainkan ada listriknya, ada hormonalnya.”
“Ketika anak belajar neuronnya menyambung, berdekatan, antar-neuron semakin lama semakin kuat, sistem hormonal juga bekerja," kata Amir saat ditemui seusai Festival Kabupaten/Kota Layak Anak di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (7/11/2015).
Nah, pada anak-anak, tinginya hormon kortisol itu akan memutuskan sambungan neuron atau sel-sel di otak.
Selain itu, akan terjadi percepatan kematian neuron atau apoptosis.
Lalu, apa akibatnya jika neuron terganggu?
Menurut Amir, banyak hal yang bisa terjadi, seperti proses berpikir anak menjadi terganggu, sulit mengambil keputusan, anak tidak bisa menerima informasi dengan baik, tidak bisa membuat perencanaan, hingga akhirnya tidak memiliki kepercayaan diri.
"Neuron ini kan isinya file-file. Kalau dalam jumlah banyak (kematian neuron), dia jadi lelet," kata Amir.
Amir menjelaskan, bagian otak anak yang pertama kali tumbuh adalah bagian otak yang berkaitan dengan emosi.
• Usai Berbuat Cabul Sang Paman Keluarkan Ancaman, Gadis 13 Tahun Sempat Nekat Coba Bunuh Diri
Dalam bagian itu, paling besar adalah wilayah emosi takut. Itulah mengapa saat anak-anak akan mudah merasa takut.
Semakin sering dibentak dengan keras dan membuat anak takut, semakin tinggi pula kerusakan pada neuron.
• Calon Pengantin Bunuh Diri Jelang Pernikahan, Tinggalkan Pesan Terakhir: Lia Sudah Buntu Ma. . .
• Hubungannya Tak Direstui, Sejoli Bunuh Diri Lompat ke Sungai hingga Lihat Kadal Besar
Menurut Amir, orangtua juga harus bisa mengelola emosi. Ketika anak berbuat salah, katakan salah dengan memberi pengertian tanpa membentak-bentak.
(Fadhila Afifah/Dian Maharani/Intisari Online)
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul remaja-13-tahun-bunuh-diri-karena-dimarahi-tak-bisa-kerjakan-pr-ini-yang-terjadi-pada-otak-anak-ketika-dia-dimarahi