Pembunuhan Satu Keluarga Baru Terungkap Setelah 5 Tahun, Begini Cara Pelaku Hilangkan Jejak
Pembunuhan Satu Keluarga Baru Terungkap Setelah 5 Tahun, Begini Cara Pelaku Hilangkan Jejak.
Hal inilah yang menimbulkan kemarahan saudara-saudara Saminah dan memicu pertengkaran di antara mereka," ucap Kapolres.
Perlu diketahui, Misem memiliki empat anak yakni berturut-turut Ratno, Minah, Yono, dan Heri.
Minah satu-satunya anak perempuan.
Di sisi lain, dua anak lelaki Saminah yaitu Irvan dan Putra selalu menyaksikan ibunya cekcok dengan ketiga korban.
Mereka menganggap Saminah selalu dikeroyok oleh paman-pamannya.
Ketika Irvan dan Putra sudah beranjak dewasa, mereka juga terlibat dalam percekcokan tersebut.
"Mereka merasa ingin melindungi ibunya.
Sehingga sering terjadi percekcokan antara para tersangka dengan Saminah dan juga anak-anaknya," tandas Kapolres.
Konflik keluarga ini lambat-laun memunculkan anggapan kepada Irvan dan Putra bahwa hidup mereka sudah terancam.
Keduanya pun mengambil langkah untuk membunuh paman-pamannya.
Mereka mulai merencakan menghabisi nyawa ketiganya.
Apalagi seminggu sebelum pembunuhan, sempat terjadi pertengkaran hebat antara Irvan dan Sugiyono.
"Teriakan-teriakan keras terdengar dalam cekcok itu.
Para tersangka merasa mendapat ancaman pembunuhan dari korban," papar AKBP Bambang.
Setelah itu, ada diskusi antara Irvan yang meminta izin kepada Saminah untuk membunuh tiga pamannya.
Putra ikut membantu kakaknya meyakinkan sang ibu.
"Niat itu disampaikan Irvan dan Putra kepada Saminah.
Mereka menganggap jika tidak membunuh para korban, merekalah yang akan dibunuh.
Itulah alibi atau alasan mereka," ujar Kapolres.
Saminah mengaku semula melarang niat itu.
Oleh karena anak-anaknya selalu meminta agar para korban dihabisi, dia pun luluh.
Minah mengizinkan anak laki-lakinya untuk membunuh saudara-saudaranya itu.
Kebetulan selama ini mereka tinggal di rumah Misem atau bersebelahan dengan rumahnya.
"Bahasa yang digunakan Saminah kepada anak-anaknya adalah, 'Terserah, silakan.'
Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan pembunuhan itu," tutur dia.
Kronologi bermula ketika Saminah membawa lebih dulu ibunya, Misem, ke rumahnya yang bersebelahan.
Tujuannya agar rumah Misem dalam kondisi kosong.
Misem dibawa seolah-olah dirawat karena sedang tidak sehat.
Kemudian Irvan dan Putra masuk ke dalam rumah Misem.
Mereka pertama-tama menghabisi Sugiyono yang baru saja mandi menggunakan besi dan tabung gas 3 kg.
Korban kedua adalah Ratno atau anak tertua Misem.
Sepulang dari tempat kerja sebagai PNS petugas Perpustakaan SMPN 4 Purwokerto, korban dihabisi pakai cara yang sama.
Korban ketiga yaitu Heri yang merupakan putra bungsu Misem.
Dia juga dibunuh dengan cara yang sama.
Target utama tersangka sebenarnya tiga korban itu saja sehingga jasad mereka ditumpuk dalam satu kamar.
Irvan dan Putra panik saat mengetahui sepupu mereka yaitu Fifin atau Pipin, putri Ratno, tiba di rumah.
Keduanya pun tanpa ampun menghabisi Pipin demi menghilangkan jejak. (Tribun Jateng)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas, Warisan Menjadi Motif Utama Pembunuhan Keluarga Sendiri" dan "Pelaku dan Kronologi Pembunuhan Keluarga Sendiri Kasus Penemuan 4 Kerangka Manusia di Banyumas"