Tribun Lampung Selatan
Warga Pulau Sebesi Resah Aktivitas Tongkang Angkut Pasir dari Gunung Anak Krakatau
Menurut warga setempat keberadaan kapal sudah terlihat sejak Rabu (28/8/2019) lalu. Kapal seperti melakukan lepas jangkar tidak jauh dari Pulau Sebesi
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Warga Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan resah adanya aktivitas kapal tongkang di sekitar Gunung Anak Krakatau (GAK).
Warga khawatir kapal tongkang ini melakukan aktivitas penyedotan pasir di sekitaran gunung tersebut.
Menurut warga setempat keberadaan kapal sudah terlihat sejak Rabu (28/8/2019) lalu. Kapal seperti melakukan lepas jangkar tidak jauh dari Pulau Sebesi.
“Warga masih trauma dengan aktivitas GAK pada akhir tahun 2018 lalu. Kami khawatir jika dilakukan penyedotan kembali akan terjadi longsoran pada badan GAK,” terang Dias, warga Pulau Sebesi, Kamis (29/8/2019).
Ia menambahkan, pasca erupsi besar akhir tahun 2018 lalu, tidak pernah terlihat adanya aktivitas kapal tongkang di sekitar kawasan GAK. Keberadaan kapal tongkang dan kapal tunda tersebut sudah dilaporkan ke aparat desa.
• Warga Pulau Sebesi yang Sempat Mengungsi Pagi Ini Sudah Kembali ke Rumah
Kapolres Lampung Selatan AKBP M Syarhan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan secara lisan terkait keberadaan kapal tongkang di sekitar perairan kawasan GAK.
Ia telah meminta Satuan Polair melakukan penyelidikan aktivitas kapal tongkang tersebut.
Diketahui, pasir di kawasan GAK menjadi primadona untuk diekploitasi. Itu karena, pasir di kawasan tersebut memiliki kandungan besi cukup tinggi dan dinilai pasir terbaik untuk bangunan.
Penanggungjawab pos pantau GAK di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, Andi Suardi menjelaskan, berdasarkan data magma VAR (vulcano activity report) masih tercatat adanya gempa hembusan sebanyak 24 kali dengan amplitudo 15-40 mm dan durasi 12-22 detik.
• Hibah Kapal dari Kemenhub Bakal Layani Penyeberangan Dermaga Canti ke Pulau Sebesi
Teramati juga gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali dengan amplitudo 8 mm dengan durasi 5 detik.
Pantauan lainnya, Gempa mikro tremor (tremor menerus) teramati dengan amplitudo 2-40 mm (dominan 20 mm). “Kalau untuk GAK aktivitasnya masih seperti sebelumnya. Masih berfluktuatif,” terang Andi. (*)