Tribun Lampung Tengah
Satu Keluarga di Lampung Tengah Tinggal di Kandang Kambing, Mistiani Hidupi Anak dari Upah Menggosok
Kehidupan Mistiani (41), warga di Kampung Tanjung Anom, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah, sangat memprihatinkan.
Pemuda berperawakan kecil itu bekerja sebagai montir motor di Kampung Tanjung Anom, ikut kawannya.
Penghasilan yang didapat Alfian tak lebih dari Rp 30 ribu setiap harinya.
Namun dengan catatan, ada satu motor setiap hari yang memerlukan jasa servis di bengkel tempatnya bekerja.
• Kisah Ibu Hidupi 4 Anak di Lamteng, Tinggal di Gubuk Bekas Kandang Sapi, Isi Perut dengan Singkong
"Ya kalau ada (satu motor), setiap (memperbaiki) satu motor saya dapat bagian Rp 25 ribu. Kalau tidak ada, ya tangan kosong (pulang ke rumah)," kata Alfian.
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga itu, sang ibu juga bekerja sebagai buruh setrika baju para tetangganya.
Tak jauh berbeda dengan yang bisa didapat Alfian, Mistiani baru bisa dapat uang apabila ada tetangga yang mau disertika pakaiannya.
Jika tidak ada uang sama sekali, maka mereka pun akan mencabut singkong di kebun milik warga untuk bertahan hidup.
Untuk biaya sekolah Puput Utami yang saat ini duduk di kursi kelas 2 SD, Mistiani harus rela menjual jatah 10 kilogram beras yang mereka dapat dari kampung dan ditukar uang.
"Sudah biasa, mas. Kami hanya bisa bersyukur tetap bisa makan walau kondisinya seperti ini (konsumsi singkong). Alhamdulillah anak-anak tidak pernah mengeluh," kata Mistiani.
Alfian dan Mistiani bertekad, mereka akan menjadi tulang punggung untuk Puput, Afika dan Kaila.
Selain itu, pasca kepergian sang ayah segala kondisi akan mereka hadapi walau kondisinya akan terasa sama.
• VIDEO Mistiani Hidupi 4 Anaknya dengan Tinggal di Gubuk Bekas Kandang Sapi
Kepala Kampung Tanjung Anom Wasis Trisno Hadi mengatakan, pihaknya tak diam dengan kondisi yang dialami Mistiani dan keempat anaknya.
Wasis mengaku kagum dengan keluarga tersebut karena mereka tak ingin menyerah dengan situasi.
Pihak kampung terangnya telah memberi modal Mistiani untuk berjualan kue keliling kampung.