Tunggui Istri Cuci Baju di Sungai, Pengantin Baru Tewas Dibunuh. Warga Kaget Lihat Pelaku
Tunggui Istri Cuci Baju di Sungai, Pengantin Baru Tewas Dibunuh. Warga Kaget Lihat Pelaku
Tunggui Istri Cuci Baju di Sungai, Pengantin Baru Tewas Dibunuh. Warga Kaget Lihat Pelaku
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga Dukuh Penpen, Desa Mendelem, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, digegerkan kejadian tebas leher yang menyebabkan seorang pengantin baru meninggal dunia.
Bahkan kejadian pembunuhan itu ramai di media sosial.
Dimana nitizen ataupun warga, menganggap pemicu pembunuhan sadis karena pelaku ditinggal menikah.
Saat Tribunjateng.com mendatangi lokasi kejadian di Sungai Celiling, Desa Mendelem, pihak kepolisian sedang pemasangan garis polisi, Jumat (6/9/2019).
Warga pun berdatangan menyaksikan identifikasi yang dilakukan petugas Polsek Belik.
Taripah (51) warga Desa Mendelam, satu di antara saksi mata, saat ditemui Tribunjateng.commengatakan, sebelum terjadi pembunuhan korban sedang duduk di atas batu menunggu sang istri mencuci di sungai.
“Saya juga sedang mencuci bersama istrinya. Saat suaminya bermain telepon genggam, pelaku datang dari belakang dan menebas leher korban menggunakan parang,” jelasnya, Jumat (6/9/2019) sore.
• Driver Taksi Online Dibunuh Oknum TNI, Terungkap Cincin Nina hingga Order Terakhir dari Wanita
• Suami Serahkan Daster dan Celana Dalam Istri ke Polisi, Ungkap Perselingkuhan dengan Oknum Polisi
• Kamu Belum Siap, Kirim Saja Anakmu ke Surga: Wanita di Bandung Ini lalu Bunuh Bayinya
Dilanjutkannya, melihat suaminya terkena senjata tajam di bagian leher, sang istri berteriak histeris.
“Namun saya menariknya dan saya bawa kabur melewati sawah. Saya sempat melihat pelaku mencabut golok dari leher korban."
"Bahkan, saat darah keluar pelaku terus menatap wajah korban,” jelas Taripah.
Taripah mengaku kenal dengan pelaku yang merupakan tetangga desa dari istri korban.
“Kalau kedekatan pelaku dan istri korban saya belum begitu tahu."
"Namun korban merupakan pendatang di desa kami. Ia juga baru menikah 17 hari lalu,” paparnya.
Sementara itu Sahri, Ketua RW 02 RT 01 Desa Mendelem menuturkan, pelaku bernama Arifin (25).
“Sejak Lastri (20) menikah dengan Aldi (25) warga Dusun Bodas Desa Mendelem, sifat Arifin berubah."
"Bahkan tak jarang ia berbicara sendiri,” ujar Sahri.
Sahri menerangkan, usai melakukan pembunuhan, Arifin sempat pulang ke rumah.
“Namun pihak berwajib bersama warga akhirnya membawanya. Ia sempat meronta saat ditangkap."
"Kami juga heran mengapa Arifin bisa berubah. Padahal ia pemuda pendiam,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Belik, Iptu Trino W, saat dikonfirmasi Tribunjateng.com di kantornya, menerangkan, pelaku melakukan perbuatannya sekitar pukul 10.00.
“Luka tebas di leher korban mencapai 20 sentimeter. Bahkan kerongkongan korban putus."
"Kondisi itu membuat korban tak tertolong,” ucap Iptu Trino.
Kapolsek Belik menambahkan, korban sudah dimakamkan setelah kejadian.
Sementara pelaku diamankan ke Polres Pemalang.
“Terkait motif pembunuhan kami belum bisa memastikannya, kini pelaku sudah diamankan ke Mapolres Pemalang,” tambahnya.
Pelaku juga sering ancam ibunya
Warga tak menyangka 17 hari setelah hingar-bingar pernikahan, korban bernama Aldi (25) dengan sang istri Lastri (20), berujung pada tindakan keji yang menyebabkan Aldi meninggal.
Ketua RT 02 RW 01 Desa Mendelam, Tarmidi, saat didatangi Tribunjateng.com , Jumat (6/9/2019) menuturkan, warga tahu pelaku dan istri korban dekat.
“Namun saling suka atau pacaran kami tidak begitu paham, kami kenal Lastri dan Arifin pelaku pembunuhan karena mereka warga desa sini,” ujarnya, Jumat (6/9/2019) petang.
Tarmidi tak menyangka perbuatan tersebut dilakukan oleh Arifin, yang dikenal dengan sosok pendiam.
“Sebelumnya Arifin juga biasa saja melakukan aktivitas seperti pemuda desa lainnya."
"Kalau korban pendatang dan baru tinggal di sini kurang lebih dua pekan setelah menikah,” paparnya.
Hal mengejut lainnya diterangkan orangtua pelaku.
Dimana Arifin sering mengancam sang Ibu menggunakan golok.
“Baru-baru ini ia selalu memegang golok saat di rumah. Saya sempat melarangnya, namun justru saya diancam."
"Anak saya bilang jangan ikut campur apalagi menyembunyikan golok, kalau tidak mau dibacok,” papar Mariah, ibu pelaku.
Usai kejadian Mariah menjumpai anaknya di rumah, ia pun terkejut karena golok sudah bersimbah darah.
“Tetangga bilang anak saya melakukan pembunuhan. Saat itu saya sedang di warung."
"Awalnya saya tidak begitu percaya, namun saat saya pulang Arifin sedang mencuci golok yang bersimbah darah."
"Saya tidak berani bertanya apa-apa dan secara tiba-tiba anak saya mengacungkan golok ke saya."
"Saya hanya bisa diam karena takut,” imbuhnya.
Adapun Kasno ayah pelaku menambahkan, anaknya dibawa pihak berwajib dan warga pada siang hari.
Pihak keluarga juga menyerahkan segala sesuatunya ke polisi.
“Kami pasrah, kalau anak saya dihukum silakan."
"Karena ia telah melakukan pembunuhan. Kami serahkan semuanya ke pihak berwajib,” tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Fakta Mengejutkan Dibeberkan Orangtua Arifin Usai Tebas Leher Aldi, Ancam Ibunya Jika Ikut Campur, https://jateng.tribunnews.com/2019/09/06/fakta-mengejutkan-dibeberkan-orangtua-arifin-usai-tebas-leher-aldi-ancam-ibunya-jika-ikut-campur?page=all.
(Budi Susanto)