Tribun Lampung Selatan
Desa Sidomakmur, Lampung Selatan, Kembangkan Minimarket Modern Sebagai BUMDes
Inovasi dalam pengembangan unit usaha dilakukan Desa Sidomakmur Kecamatan Way Panjir, Lampung Selatan untuk program pengembangan BUMDes.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Inovasi dalam pengembangan unit usaha dilakukan desa Sidomakmur kecamatan Way Panjir, Lampung Selatan untuk program pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Direktur BUMDes Desa Sidomakmur Danang Suprayogi mengatakan, banyak desa di Lampung Selatan, memilih unit usaha yang terkait dengan pertanian, pembuatan paving blok dan penyewaan tenda untuk hajatan.
"Desa Sidomakmur memilih mengembangkan usaha minimarket dengan label Sidomart," kata Danang Suprayogi kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (20/9/2019).
"Alasan ini menjadi pertimbangan kami saat menentukan unit usaha yang ingin dikembangkan dan dari hasil analisis usaha kami, mendirikan minimarket cukup potensial untuk bisa dikembangkan,” imbuh Danang Suprayogi.
Sidomart ini, lanjut Danang Suprayogi, tidak berbeda dengan minimarket pada umumnya.
Minimarket tersebut, terus Danang Suprayogi, menempati bangunan dengan ukuran 6 x 9 meter di samping balai desa, menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari masyarakat.
• DPD PAN Lampung Selatan Buka Penjaringan Balonkada untuk Pilkada Lamsel 2020
• Pemkab Lampung Selatan Tolak Aktivitas Penambangan Pasir di Gunung Anak Krakatau
Pengembagnan minimarket sebagai unit usaha dalam BUMDes, kata Danang Suprayogi, didasarkan pada fakta belum adanya minimarket untuk di desa Sidomakmur.
Minimarket ini, terus Danang Suprayogi, ada di desa Sidodadi yang berjarak sekitar 3 kilometer dan di desa Lubuk yang berjarak sekitar 5 kilometer.
Untuk pengembangan minimarket, kata Danang Suprayogi, yang mengambil nama Sidomart ini, pemerintah Desa Sidomakmur kemudian menjajaki kerja sama dengan Lotte Grosir.
Di mana untuk display, jelas Danang Suprayogi, sistem kasir serta produk sehari-hari yang dijual dipasok dari Lotte Grosir.
Kehadiran Sidomart yang mulai beroperasi pada Juli 2019 lalu, tutur Danang Suprayogi, diharapkan menambah unit usaha BUMDes Desa Sidomakmur yang sebelumnya mengembangkan sentra jajanan masyarakat.
"Untuk di Lampung Selatan pengembangan minimarket modern untuk unit usaha pada program BUMDes yang memanfaatkan dana desa (DD), menjadi satu-satunya yang dilakukan oleh desa Sidomakmur kecamatan Way Panji ini," ucap Danang Suprayogi.
Kehadiran Sidomart ini mendapatkan sambutan dari masyarakat. Kehadiran Sidomart yang ini menjadikan masyarakat Sidomakmur kini memiliki warung modern (minimarket) yang merupakan unit usaha dari BUMDes.
Apalagi harga-harga barang kebutuhan yang dijual di Sidomart juga cukup bersaing dengan warung-warung modern lainnya.
“Kita terus mengembangkan Sidomart ini. Memang untuk sementara waktu masih barang-barangnya belumlah selengkap dari jaringan warung modern. Karena memang modal kita juga terbatas. Tapi kita akan terus mengembangkannya,” kata Danang Suprayogi.
Agus P, BPD desa Sidomakmur menambahkan kehadiran Sidomart sebagai unit usaha BUMDes bidang retile diharapkan juga bisa menampung produk-produk UKM (usaha kecil dan mikro) dari masyarakat desa setempat.
“Kedepan kalau sudah berkembang, kita ingin minimarket ini juga bisa menampung produk UKM masyarakat. Karena selama ini untuk produk UKM ini terkendala pemasaran,” ujar Danang Suprayogi.
• VIDEO Warga Kunjungi Stand Disdukcapil di Lampung Selatan Fair 2019
• Rycko Menoza Ambil Berkas Penjaringan PDI Perjuangan Lampung Selatan
Ini pun diamini oleh warga desa Sidomakmur. Mereka berharap kehadiran Sidomart bisa menjadi jembatan bagi produk-produk dari masyarakat. Karena selama ini, salah satu kendala pengembangan UKM terkait dengan pemasaran.
Kehadiran Sidomart diharapkan bisa menjadi etalase bagi produk-produk UKM warga masyarakat di desa Sidomakmur. Kehadirannya diharapkan dapat memberikan efek pada pengembangan usaha UKM di desa setempat.
“Tentu kita berharap seperti itu. Sidomart bisa juga menampung produk-produk UKM dari masyarakat desa,” kata Ani, salah seorang warga desa setempat. (tribunlampung.co.id/dedi sutomo)