Penyamaran Iron-Man Anggota Densus 88 yang Akhirnya Terbongkar hingga Bom Diledakkan
Penyamaran Iron-Man Anggota Densus 88 yang Akhirnya Terbongkar hingga Bom Diledakkan
"Jadi ini jenis bom TATP dan biasanya TATP itu kecil saja sudah high eksplosif," kata Budhi.
Budhi menjelaskan, jika bom meledak di area terbuka, ledakkannya bisa mencapai radius 50 meter.
Namun jika ada di area benda-benda padat, radius dampak ledakkan akan jauh lebih besar karena akan ada partikel-partikel berbahaya yang melayang.
Dari sejumlah barang yang disita Densus 88, Budhi menduga bahwa MA merakit sendiri bom-bom tersebut.
Barang-barangnya pembuat bom didapatkan secara online dan langsung dikirim ke rumah.
Barang itu ia pesan satu persatu sehingga tidak muncul kecurigaan saat barang tersebut sampai di rumah MA.
Budhi menjelaskan, MA diduga merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS.
Polisi melakukan penggeledahan terhadap sebuah rumah lain terkait penangkaoan terduga teroris di Cilincing, Jakarta Utara, Senin (23/9/2019).
Ada " Iron-man" di balik penangkapan MA
Selain terkejut dengan penangkapan MA, warga juga terkejut dengan kehadiran seorang anggota Densus 88 dalam penggerebekkan itu.
Pasalnya, anggota Densus itu merupakan pria yang belakangan ini sering mereka lihat di lingkungan mereka.
Pria itu dipanggil Iron oleh warga Semper Barat tersebut. Seorang warga yang menyebut dirinya sebagai Mama Fajar mengatakan, Iron sudah dua bulan sewa indekos di seberang kediaman MA.
"Dia itu teman dekat sama anak saya, sering main mobile legend bareng nih di sini," kata Mama Fajar di sebuah warung depan indekos tersebut.
Ia menyampaikan, Iron dikenal baik warga sekitar. Pribadinya yang ramah dan sering menyapa warga membuat namanya tidak asing di kampung itu.
Bahkan Iron juga sering mengikuti aktivitas warga di Taman Laba-Laba.
"Dia sering keluar kos kok, kadang pagi suka ketemu kalau beli nasi uduk. Suka nongkrong, main voli sama warga sini juga. Eh taunya dia anggota ( Densus 88)," ujar Mama Fajar.
Ningsih (40) warga lainnya mengatakan, Iron mengaku sebagai karyawan baru di sebuah kafe.
Iron mengatakan sudah tiga bulan dia bekerja di kafe hingga akhirnya pada Agustus lalu memutuskan untuk sewa indekos di daerah tersebut.
Karena sifatnya yang ramah dan mudah bergaul, warga sama sekali tidak menaruh curiga pada Iron.
Ningsih juga mengaku sempat berinteraksi dengan Iron sebelum penggerebekan berlangsung. Pertemuan itu terjadi saat dirinya hendak ke pasar Senin pagi.
Menurut Ningsih, Iron bilang dia akan pergi ke tukang jahit. Ternyata Iron justru kembali menggunakan seragam polisi, lengkap dengan sepucuk senjata laras panjang di tangannya. Namun, wajahnya ditutupi masker hitam.
"Warga pada bilang, ngapain tuh si Iron di situ," ucap Ningsih. Meski begitu, tidak ada warga yang berani menyapa Iron yang sudah berseragam.
Mereka takut mendekat karena cemas bom yang ditemukan di rumah terduga teroris MA (20) di kawasan tersebut meledak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penggerebekan Terduga Teroris di Cilincing dan Cerita Iron-Man", https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/24/08254601/penggerebekan-terduga-teroris-di-cilincing-dan-cerita-iron-man?page=all.