Suami Koma 4 Bulan Akibat Dikeroyok Pesilat, Ini Curhat Istri Kapolsek Kompol Aditya
Istri Kapolsek Kompol Aditya curhat pilu mengenai kondisi suaminya yang sudah 4 bulan tidak sadarkan diri.
Selain itu, ketiga orang anak dari pasangan suami-istri itu kehilangan waktu bermain.
"Anak-anak suka tanya, 'Kapan yah Papi sembuh? Ingin berenang lagi, pingin main sama Papi'" kata dia.
Namun, seiring perjalanan waktu, dia menambahkan, anak-anaknya sudah dapat menerima kondisi ayahnya.
Sebelumnya, AKP Aditya Mulya menjadi korban pengeroyokan oleh massa saat melaksanakan tugas pengamanan perkelahian antar perguruan silat di Wonogiri pada 8 Mei 2019.
Pada 16 Mei 2019, AKP Aditya Mulya dirujuk ke Singapore General Hospital untuk mendapatkan perawatan intensif lanjutan.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa korban, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengeluarkan Keputusan Kapolri untuk Aditya Mulya dengan memberikan penghargaan kepada anggota Polri berupa kenaikan pangkat.
Surat itu tertuang dalam Nomor Kep/918 N/2019. (Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Cerita Istri Polisi yang Jadi Korban Pengeroyokan Padepokan Silat"
Pulang ke Indonesia
Kapolsek Semarang Tengah Kompol Aditya Mulya Ramadhani masih tak sadarkan diri.
Aditya merupakan korban penyerangan dari pesilat yang terjadi sekitar tiga bulan lalu.
Sejak itu, Aditya tidak sadarkan diri dan mesti dirawat di rumah sakit.
Karena kondisinya yang kritis, pihak keluarga akhirnya membawa Aditya berobat ke Singapura.
Tiga bulan sudah Aditya menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura.
Aditya kini kembali ke tanah air.