Dosen IPB Jadi Tersangka, Diduga Hendak Gagalkan Pelantikan Anggota DPR Pakai Bom Molotov

Seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) ditetapkan sebagai tersangka. Oknum dosen IPB tersebut bernama Abdul Basith.

KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH
Kediaman rumah Abdul Basith di Perumahan Pakuan Regency, Cluster Linggabuana, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, nampak sepi, Senin (30/9/2019). Basith ditangkap Densus 88 atas dugaan menginisiasi dan menggerakkan pembuatan bom molotov untuk aksi Mujahid 212. Dosen IPB Jadi Tersangka, Diduga Hendak Gagalkan Pelantikan Anggota DPR Pakai Bom Molotov. 

"(Bom molotov) untuk mendompleng demo Mujahid 212 yang rencananya akan melakukan pembakaran-pembakaran di Jakarta. Kalau nggak ditangkap, ya bisa kejadian (peristiwa pembakaran menggunakan bom molotov)," ujar dia.

Diduga membuat bom

Polisi menduga, Basith berperan bukan hanya sebagai penyimpan bom molotov.

Ia juga diduga membuat bom molotov tersebut.

Meski demikian, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengklaim polisi masih mendalami peran Basith lebih jauh, juga peran lima orang lainnya.

"Nanti hasilnya secara komprehensif, kalau hasil pemeriksaan kemudian pengujian seluruh alat bukti nanti akan disampaikan."

"Termasuk statusnya dari penyelidikan menjadi penyidikan, kemudian status seseorang menjadi tersangka akan disampaikan oleh Polda Metro Jaya."

"Dalam hal ini, penyidik Polda Metro Jaya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah, masih didalami," ungkap Dedi, Senin.

Pernah isi seminar motivasi

Selain berkarya sebagai dosen di IPB dan meraih gelar doktor di kampus tersebut pada 2012, Basith pernah juga berperan sebagai “motivator”.

Ia pernah mengisi beberapa seminar motivasi di beberapa kampus di Indonesia, seperti Universitas Muhammadiyah Makassar dan Universitas Warwadewa Bali.

Libatkan purnawirawan tentara

Saat meringkus Basith dan lima tersangka lain terkait temuan bom molotov ini, polisi juga menangkap seorang pensiunan tentara di dalamnya, yakni Laksamana Muda (Purn) Sony Santoso.

Kombes Argo Yuwono mengatakan, kepolisian berkoordinasi dengan Polisi Militer TNI Angkatan Laut (Pomal) untuk menyelidiki peran Sony.

"Untuk yang pensiunan TNI itu Polda Metro Jaya sudah sejak awal dalam penyelidikan bersama dengan Pomal. Jadi semua kegiatan yang berkaitan dengan pensiunan TNI kami sudah (koordinasi) dengan Pomal," ujar Argo.

Alat Kelamin Bocah Terpotong Saat Disunat, Begini Tanggapan Pemkab Lampung Barat

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved