Jenderal Purn TNI AL Ditangkap Polisi, Jenderal Ryamizard Sebut Pengkhianatan pada Negara
Jenderal Purn TNI AL Ditangkap Polisi, Jenderal Ryamizard Sebut Pengkhianatan.
Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, AKBP Dicky Ario mengatakan, dari keenam orang yang ditangkap, masing-masing diketahui memiliki pesan tersendiri.
"Dari semua yang ditangkap, masing-masing memiliki peran," ucap AKBP Dicky Ario seperti dikutip Tribunnews.
Berikut identas AB dan kawan-kawan plus perannya
1. Nama : Ir ABDUL BASITH (Dosen IPB)
- Tempat tanggal lahir : Kendal, 9 Juli 1975
- Alamat : Margajaya Bogor Barat
- Pekerjaan : Dosen
- Waktu penangkapan : 28 September 2019 pukul 01.00 WIB
- Lokasi penangkapan: Jl Maulana Hasanudin, Kec. Cipondoh Tangerang Kota Pada saat Keluar Dari Rumah Laksamana Soni Santoso di Perum Taman Royal 2, JL. Hasyim Asyari Tanggerang.
- Peran : menyuruh membuat bahan peledak jenis Bom sejenis Bom molotov dan menyimpan bom tersebut dirumahnya.
- Barang bukti berupa : 29 buah Bahan Peledak jenis Bom Molotov, handphone Xiaomi S3 (083172701025), KTP, dompet
2. Nama : SUGIONO atau LAODE
- Tempat tanggal lahir : Tihu, 24 Februari 1989
- Alamat : Kayu Putih Kec. Pulo Gadung, Jakarta Timur
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Waktu penangkapan : 28 September 2019, Pukul 01.00 WIB
- Lokasi penangkapan : Jl Maulana Hasanudin, Kec. Cipondoh Tangerang Kota Pada saat Keluar Dari Rumah Laksamana SONI SANTOSO Di Perum Taman Royal 2, JL. Hasyim asyari Tanggerang.
- Peran : membantu merakit bahan peledak jenis Bom molotov tsb bersama teman2nya yg lain, mempersiapkan massa perusuh untuk mengikuti “Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI”.
Membuat skenario chaos atas perintah Laksda Soni santoso Di Aksi Mujahid 212, selamatkan NKRI yang akan dilaksanakan setelah matahari tenggelam.
- Barang bukti berupa : KTP, dompet, selongsong amunisi gas air mata.
3. Nama : Yudhi Febrian
- Tempat tanggal lahir : Jakarta, 04 Fabruari 1969
- Alamat: Jelambar Grogol Petamburan
- Pekerjaan: Karyawan Swasta
- Lokasi penangkapan: Jl KH Hasyim Ashari, Cipondoh Tangerang kota
- Waktu penangkapan : hari Jumat tanggal 28 September 2019
- Peranan : disiapkan oleh Okta alas Toto sbg salah satu eksekutor melempar bom molotov tsb utk buat chaos, menerima uang operasional dari Soni melalui Okta als Toto
- Barang bukti berupa : Handphone Xiaomi S3 (083172701025), KTP, dompet
4. Nama : Ali Udin
- Tempat tanggal lahir : Jakarta, 17 Juni 1976
- Alamat : Pajaten Timur, Pasar Minggu
- Agama: Islam
- Pekerjaan : Wiraswasta
- Lokasi penangkapan : GS Supermarket jl KH Hasyim Ashari no 93 Tangerang Kota
- Waktu penangkapan : Jumat tanggal 28 September 2019
- Peran : disiapkan oleh Okta alas Toto sbg salah satu eksekutor melempar bom molotov tsb utk buat chaos dan menerima uang operasional dari Soni melalui Okta als Toto
- Barang bukti meliputi : handphone Oppo A3 warna Cream (081298389925), dompet, KTP
5. Nama : Okto Siswantoro
- Tempat tanggal lahir : Jakarta, 20 Oktober 1977
- Alamat :Wijaya Kusuma Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat
- Agama: Islam
- Pekerjaan : Karyawan Swasta
- Lokasi penangkapan : jalan permata raya Rt 004 Rw 001, poris, kel. Cipondoh, Tangerang Kota
- Waktu penangkapan: hari Jumat tanggal 28 September 2019 pukul 18.25 WIB
- Peran : Menerima Bahan peledak berupa Granat Nanas dari SONNY utk diserahkan kepada ustad Yudi (DPO), sebagai eksekutor, merekrut eksekutor lainnya utk melakukan pelemparan bensin dan bom molotov utk membuat chaos.
6. Nama : Dr. H. Sony Santoso, S.H., M.H
- Tempat tanggal lahir : Medan, 13 Maret 1958
- Alamat : Cipondoh Makmur Kec. Cipondoh Tangerang Kota
- Agama : Islam
- Pekerjaan : Dosen
- Lokasi penangkapan : jalan permata raya Rt 004 Rw 001, poris, kel. Cipondoh, Tangerang Kota
- Waktu penangkapan: hari Jumat tanggal 28 September 2019 pukul 18.25 WIB
- Peran : memberikan bom molotov kepada OKTO SISWANTORO, menentukan target yg akan di Bom, pimpinan atau koordinator atau pengarah kelompok utk membuat chaos dengan menggunakan Bom melotov dan Granat Nanas, merekrut OKTO als Toto untuk menjadi eksekutor dan pelempar bensin dan bom molotov.
Profil Abdul Bastih
Dari ke 6 pelaku yang diamankan berikut profil Abdul Basith yang berprofesi sebagai Dosen IPB.
Seorang dosen IPB University, Abdul Basith tengah menjadi sorotan.
Ia dibekuk Densus 88 terkait perakitan bom molotov yang diduga untuk aksi demostrasi.
Dari pemberitaan di media massa, Abdul Basith disebut dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University.
Berdasarkan penelusuran Tribunjabar.id di dunia maya, Senin (30/9/2019), nama Abdul Basith memang muncul di daftar pencarian.
Di laman resmi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB namanya pun ada dalam daftar dosen pengajar di Departemen Manajemen.
Tercatat pula nama Abdul Basith masuk dalam daftar dosen yang berprestasi.
Prestasinya tercatat di tingkat nasional.
Kemudian, ada pula riwayat diri atau curriculum vitae Abdul Basith yang ternyata bisa diunduh dalam format Microsoft Word di laman tersebut.
Dilihat dari profil atau riwayat dirinya, Abdul Basith ternyata bergelar doktor.
Nama lengkapnya sekeligus gelarnya adalah Dr Ir Abdul Basith, MS.
Ia merupakan doktor lulusan IPB program studi Teknologi Industri Pertanian.
Dituliskan, Abdul Basith lulus S3 pada 2012.
Sebelumnya, ia pun pernah menempuh pendidikan S2 di ITB.
Di sana ia mengambil program studi Teknik dan Manajemen Industri.
Dituliskan pula, Abdul Basith lulus pada 1987.
Kemudian, dosen yang satu ini ternyata mengenyam pendidikan sarjana di kampus tempatnya mengajar.
Ia lulusan Teknologi Industri Pertanian IPB University pada 1981.
Di data diri itu, tercantum pula pria kelahiran Kendal, 9 Juli 1957 itu merupakan dosen Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomo dan Manajemen.
Di departemen tersebut, ia mengajar banyak mata kuliah.
Mulai dari mata kuliah perencanaan dan evaluasi usaha, pengantar manajmen, perilaku organisasi, hingga manajemen rantai pasok.
Selain itu, Abdul Basith pun mengajar mata kuliah menajemen produksi dan operasi hingga metode kuantitatif untuk manajemen.
Sebagai dosen IPB, Abdul Basith tak hanya mengajar, ia memiliki karya ilmiah.
Satu di antaranya yang jurnal ilmiah berjudul Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah KUNAK (Studi Kasus Usaha Ternak Kavling 176 Desa Pamijahan Kabupaten Bogor).
Jurnal ilmiah itu diterbitkan Jurnal Manajemen dan Organisasi pada 2014.
Kemudian, ditemukan pula bahwa Abdul Basith tinggal di Pakuan Regency, Linggabuana X, Margajaya, Kota Bogor Barat.
Seperti yang dimuat Tribun Bogor, kediaman Abdul Basith memang berada di Pakuan Regency Linggabuana, Margajaya, Bogor Barat.
• Berjuluk Malaikat Pelindung Sang Penguasa Saudi, Jenderal Pengawal Raja Arab Saudi Tewas Ditembak
Di rumah itu pula, Abdul Basith disebut menyimpan bom molotov.
Namun, saat ditangkap polisi, ia sedang berada di luar rumah.
Dosen IPB itu diamankan di Jakan Maulana Hasanudin, Cipondoh, Tangerang, Sabtu (28/9/2019).
Ia ditangkap pada pukul 01.00 WIB.
(tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul "Reaksi Keras Jenderal TNI (Purn) Ryamizard pada Sony Santoso Pensiunan Jenderal TNI AL Bintang Dua"