Tribun Tulangbawang Barat

Bupati Tubaba Umar Ahmad Sampaikan Orasi Ilmiah di Wisuda Program Sarjana Itera

Bupati Tulangbawang Barat (Tubaba) Umar Ahmad menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda program sarjana Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi humas pemkab Tubaba
Bupati Tubaba Umar Ahmad Sampaikan Orasi Ilmiah di Wisuda Program Sarjana Itera 

"Kehidupan mengajarkan kepada kita: Hanya semak belukar dan alang-alang yang akan tumbuh subur di lahan yang terbengkelai, bukan warna-warni bunga,” katanya.

Kemudian yang Kedua, pihaknya tidak akan bisa sampai ke Tubaba jika kami sendiri menetapkan standar rendah atau menjalankan kehidupan dengan mutu seadanya.

Tubaba, atau wilayah masa depan kami, menghendaki orang-orang yang “layak Tubaba” untuk menjadi warganya.

Karena itulah, kata Umar, pihaknya terus-menerus menanamkan kesadaran kepada diri sendiri bahwa apa yang dilakukan hari ini tidak lain adalah langkah menuju Tubaba.

"Dan karena Tubaba adalah masa depan, maka kami menamai perjalanan ke arah sana sebagai pulang ke masa depan, sebuah perjalanan mudik ke kampung halaman yang kami rindukan," tandasnya.

“Jadi, kami sekarang sedang melatih diri sendiri agar kami bisa “memenuhi kualifikasi” sebagai warga Tubaba—agar kami cocok dengan ekosistem Tubaba, dan agar kami “layak Tubaba”,” kata Umar.

Lalu Umar menjelaskan juga tentang makna “pulang ke masa depan”. “Mungkin istilah itu terdengar tidak lazim, tetapi sesungguhnya bukan sesuatu yang ganjil.

Kita memang akan selalu pulang ke masa depan. Pertanyaannya, masa depan yang seperti apa? Jawaban kami untuk pertanyaan itu:

Masa depan yang menawarkan solusi bagi kecerobohan kita di masa lalu. Segala tindakan, kebiasaan, dan cara berpikir kita di masa lalu telah membawa kita ke situasi hari ini.

Segala tindakan, kebiasaan, dan cara berpikir kita hari ini akan membawa kita ke masa depan. Jadi, masa depan adalah sebuah situasi yang cocok dengan perangai, mentalitas, dan kebiasaan kita hari ini.”

“Dalam perjalanan menuju Tubaba itu kami bersyukur bahwa teman kami bertambah banyak dari waktu ke waktu. Mereka antara lain para arsitek, perupa, penulis, pemusik, desainer, penata tari, pegiat teater, aktivis lingkungan, aktivis dan pemikir pendidikan, pemikir kebudayaan, ilmuwan, ahli pertanian, para ahli teknologi terapan, dan lain-lain,"

"Dengan ringan hati mereka mau terlibat dan menyumbangkan pengetahuan, wawasan, dan kecakapan yang mereka miliki. Mereka memiliki kepedulian dan rasa bahagia untuk menemani perjalanan kami menuju Tubaba.”

“Kami berbahagia dengan kehadiran mereka. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang reputasinya dihormati di bidang masing-masing. Dan mereka bukan orang-orang yang mudah dibujuk. Tetapi untunglah kami tahu cara paling ampuh untuk mendatangkan mereka: ialah membuka pintu lebar-lebar.”

“Dan cara itu akan saya lakukan juga pada kesempatan ini. Silakan datang ke tempat kami. Pintu kami selalu terbuka lebar bagi teman-teman di sini untuk berpartisipasi, melakukan uji lapangan dengan teknologi apa pun yang bisa dijalankan di wilayah kami, atau sekadar bersilaturahmi dan bertukar pikiran," tuntasnya. (Rls)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved