Mahasiswa UIN Tewas Tenggelam
2 Mahasiswa Baru Tewas Tenggelam, Diduga Korban Kejutan Ultah Dilempar ke Embung Kampus UIN Lampung
Sebanyak 2 mahasiswa UIN Raden Intan Lampung menjadi korban tewas akibat tenggelam di embung kampus. Keduanya diduga menjadi korban kejutan ultah
Salah satunya, kata Popon Ardianto Sunggoro, persyaratan menggelar diksar tersebut adalah memuat ketentuan sehat jasmani dan rohani.
"Nah, itu (ketentuan sehat jasmani dan rohani) ada atau tidak, kalaupun ada, konteksnya seperti apa," ungkap Popon Ardianto Sunggoro.
Sementara itu, sejumlah 10 orang panitia Diksar UKM Cakrawala FISIP Universitas Lampung diperiksa penyidik Polres Pesawaran, 7 Oktober 2019.
Sesuai agenda, ada sebanyak 9 orang lagi yang bakal menjalani pemeriksaan.
Yaitu, tujuh orang panitia dan dua orang alumni.
Selama hadir di Mapolres Pesawaran, panitia diksar didampingi oleh kuasa hukum, Munadi dari Kantor Pengacara Yudi Yusnandi dan rekan.
Munadi mengatakan, bila pihak panitia diksar kooperatif dengan kepolisian.
Munadi mengungkapkan, bahwa panitia telah melaksanakan standar saat diksar.
Diksar tersebut, kata Munadi, untuk melatih fisik dan mental peserta.
Munadi menambahkan, bila dalam diksar tersebut tidak ada penganiayaan atau kekerasan sebagaimana berita yang beredar.
Adapun, hukuman dalam diksar, kata Munadi, hanya hukuman biasa seperti pushup, skotjam, dan situp.
Surat Ibunda Almarhum
Sebelum menguburkan anaknya Aga Trias Tahta (19), Rosdiana (52) menulis surat berisi permohonan maaf.
Aga Trias Tahta, merupakan mahasiswa FISIP Unila yang meninggal saat diksar UKM pencinta alam Cakrawala pada Minggu (29/9/2019).
Surat permintaan maaf ibunda Aga pun beredar di media sosial Facebook sejak Selasa (1/10/2019).