Tempat Pelatihan Terduga Teroris di Lampung Terkuak, 2 Target Bom Bunuh Diri Sudah Ditetapkan

Seorang terduga teroris ternyata pernah merencanakan bom bunuh diri di Lampung. Bahkan, ia pernah melakukan pelatihan di Lampung dan menetapkan target

KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA
Lokasi kerja terduga teroris berinisial R di Bandar Lampung. Adnan, terduga teroris yang ditangkap di Tambun Selatan pernah dua kali menginap di lokasi ini. Tempat Pelatihan Terduga Teroris di Lampung Terkuak, Sudah Tetapkan 2 Target Bom Bunuh Diri. 

Dalam penggeledahan di rumah di Jalan Gunung Dempo Nomor 204, Tim Densus 88 Antiteror menemukan butiran supernova sebagai bahan peledak.

Rumah tersebut adalah kediaman nenek dari MRM alias R, yang diamankan oleh Densus 88 di Bandar Lampung, Senin, 14 Oktober.

Densus 88 mengamankan 4 orang di Bandar Lampung pada Selasa, 14 Oktober 2019.

Seorang anggota Tim Densus 88 Antiteror, yang diwawancarai awak media, Selasa, 15 Oktober 2019, mengatakan, di dalam rumah, pihaknya menemukan bahan yang diduga sebagai bahan peledak.

"Masih dugaan, ada sulfur 1,5 kilogram, bubuk warna putih sebanyak 2 kilogram, lalu butiran supernova untuk bahan mercon," terang anggota Densus 88 tersebut.

Tak hanya itu, katanya, mereka juga menemukan lampu LED yang diduga akan digunakan sebagai detonator.

"Ada handphone (ponsel) yang dirakit untuk switching, detailnya saya kurang paham, kurang lebih seperti itu," jelas anggota Densus 88 tersebut.

Barang bukti berupa sulfur 1,5 kilogram, bubuk warna putih sebanyak 2 kilogram, butiran supernova untuk bahan mercon, lampu LED, handphone (ponsel) yang dirakit diduga untuk switching atau pemicu ledakan.
Barang bukti berupa sulfur 1,5 kilogram, bubuk warna putih sebanyak 2 kilogram, butiran supernova untuk bahan mercon, lampu LED, handphone (ponsel) yang dirakit diduga untuk switching atau pemicu ledakan. (Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio)

Pengakuan R masih simpan bahan peledak

Tim Densus 88 Antiteror Polri kembali melakukan penggeledahan rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian terduga teroris.

Rumah yang digeledah di Jalan Gunung Denpo Nomor 204 Perumnas Way Halim ternyata rumah nenek MRM alias R, Selasa, 15 Oktober 2019.

R diduga menyimpan bahan peledak di rumah neneknya yang terletak di Jalan Gunung Denpo, Way Halim.

Salah seorang petugas yang tak mau disebut namanya mengatakan, penggeledahan tersebut berdasarkan pengakuan R.

"Dalam pengakuannya kepada petugas, dia (R) masih menyimpan beberapa bubuk peledak di rumah neneknya itu," ungkap petugas kepolisian tersebut, Selasa, 15 Oktober 2019.

Atas pengakuan tersebut, Densus 88 langsung meluncur ke lokasi dengan menurunkan tim penjinak bom Gegana.

"Kami belum tahu ada berapa, makanya kami turunkan jibom (penjinak bom)," jelas petugas tersebut.

Masih Lakukan Pengembangan

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, saat ini, Tim Densus 88 Mabes Polri masih melakukan pengembangan dan mendalami 5 orang terduga teroris yang diamankan di Lampung.

"Saat ini, 5 orang masih dikembangkan jaringan virtualnya," ungkap Dedi Prasetyo, Selasa, 15 Oktober 2019.

Dari hasil penyelidikan, kata Dedi Prasetyo, kelima orang dari Lampung terhubung dengan beberapa orang jaringan terorisme yang ditangkap sebelumnya.

Mereka terhubung dengan mengunakan grup media sosial Telegram.

Melalui media sosial tersebut, imbuh Dedi Prasetyo, 22 orang yang sudah diamankan termasuk dari Lampung.

Tim Gegana usai mengamankan barang bukti diduga bahan peledak yang ditemukan saat penggeledahan bersama Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, Selasa, 15 Oktober 2019.
Tim Gegana usai mengamankan barang bukti diduga bahan peledak yang ditemukan saat penggeledahan bersama Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Perumnas Way Halim, Bandar Lampung, Selasa, 15 Oktober 2019. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Ke-22 orang tersebut, lanjut Dedi Prasetyo, melakukan pendekatan komunikasi dan informasi dengan sesama anggota antarwilayah.

"Mereka melakukan amaliah secara independen dan sesuai kemampuan masing-masing," tandas Dedi Prasetyo.

Lurah Pastikan Nurhasanah Tak Terlibat

Lurah Perumas Way Halim, Hartanto memastikan bahwa warganya Nurhasanah tidak ada kaitannya dengan penemuan barang diduga bahan peledak di dalam rumah.

Hartanto mengatakan, bahan peledak itu merupakan barang titipan milik temannya R, yang tidak lain cucu tiri dari Nurhasanah.
"Selama ini anak yang membawa barang tersebut (R) kadang datang kadang tidak, Jafi temannya R hanya menitipkan barang dan neneknya gak tahu apa-apa. Ternyata bom," ungkap Hartanto, Selasa, 15 Oktober 2019.
Sementara itu, pamong setempat Zusrizal, mengatakan, selama ini, Nurhasanah hanya tinggal bersama kedua anaknya, Eman dan Aziz.

"Saya tahu kalau Bu Hasanah berdua sama anaknya, saya gak pernah tahu wajah dan namanya (R), tapi dua hari lalu naruh barang, anaknya dua bujang selama ini baik dan rupanya orang luar (yang naruh diduga bahan peledak)," ucap Zusrizal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Meski Rencana Bom Bunuh Diri di Lampung Digagalkan, Warga Diminta Tetap Waspada dan Terduga Teroris di Tambun Merencanakan Bom Bunuh Diri di Lampung

Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris yang merencanakan bom bunuh diri di Lampung.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved