Komunitas Mey_Peduli Rutin Bagikan 1.200 Nasi Kotak Setiap Jumat
Bergerak di kegiatan sosial menjadi misi terbentuknya Komunitas Mey_Peduli.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Sebelum menjadi rumah belajar, ini merupakan rumah yang sengaja dikontrakan untuk tempat tinggal seseorang dengan keterbelakangan mental.
Dikarenakan rumah ini cukup luas, maka rumah ini juga dijadikan rumah belajar.
Di rumah belajar, Mahasiswa Piaud UIN Raden Intan Lampung mengajar anak-anak usia 2-6 tahun.
Adapun yang diajarkan yakni baca, tulis, berhitung, dan pengenalan agama.
Anak-anak itu belajar gratis. Bahkan alat belajar seperti buku dan tas sekolah juga diberikan gratis.
Sampai sekarang anak-anak belajar dengan senang dan antusias.
Bahkan antusias itu membuat mereka sudah hadir pukul 07.00. Padahal belajar baru mulai pukul 08.00.
Sebelum belajar anak-anak diajak olahraga dan menyanyi.
Saat istirahat belajar anak-anak diberikan jajanan.
Tapi setiap satu bulan sekali diberikan nasi dan dua minggu sekali diberikan bubur.
"Tapi yang masak bubur dan nasi warga yang ada disana. Kami tinggal berikan uang saja. Mereka senang memasaknya karena mereka juga senang ada rumah belajar. Anak-anak atau cucu bisa belajar gratis disana," kata Penanggung Jawab Lapangan Komunitas Mey_Peduli Didi. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)