Tribun Bandar Lampung
Taruna Poltekim asal Lampung Meninggal Seusai Latihan Marching Band, Begini Komentar Keluarga
Sempat beredar kabar kematian Yonathan Nicholas Manullang karena mengalami kekerasan dari senior.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Namun, pria tersebut enggan memberi keterangan.
Alasannya, itu ranah juru bicara Poltekim.
"Oh, kami tidak bisa (berkomentar). Satu suara saja. Kami hanya mengurus ini (pemakaman). Kami dibagi banyak tim. Tunggu statemen resmi dari pusat saja ya. Saya ada rapat," ungkap pria berbadan tegap ini.
• BREAKING NEWS - Pengakuan Korban Diksar UKM FISIP Unila: Dipukuli, Ditampar, dan Merayap Tanpa Baju
Komentar Keluarga
Sementara itu, pihak keluarga menyatakan bahwa kematian Jo bukan karena mengalami kekerasan fisik.
"Saya pastikan keponakan saya tidak meninggal karena ada kekerasan fisik. Yang jelas, dia sakit," ujar wanita yang enggan menyebut namanya.
Wanita yang menerima perwakilan dari Poltekim ini menegaskan bahwa keponakannya memaksakan diri berlatih marching band meski sakit.
"Memang irama jantungnya sudah berbeda. Tapi karena terlalu semangat, namanya anak muda, dipaksakan jadi seperti ini," sebut dia.
"Kalaupun memang ada kekerasan, saya tidak akan tinggal diam. Tapi ini murni karena sakit," tegasnya.
Ia menambahkan, Jo akan dimakamkan besok di Batu Puru. Natar.
Namun, sebelumnya jenazah akan disemayamkan di Gedung Atlet, Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung.
"Kalau resminya, dari pihak Poltekim saja ya," tandasnya.
Rita, bibi korban, menuturkan, Jo dimakamkan besok lantaran harus menunggu kedatangan kerabat dari Medan.
"Karena dia (Jo) amat dekat dengan tantenya yang dari Medan, dan baru saja datang. Jadi besok dimakamkannya," ujar dia.
Rita juga mengaku tak tahu pasti penyebab kematian keponakannya.
• Mahasiswa Unila Meninggal Saat Diksar, Identitas 17 Tersangka hingga Ancaman Penjara 12 Tahun