Tribun Bandar Lampung

Taruna Poltekim asal Lampung Meninggal Seusai Latihan Marching Band, Begini Komentar Keluarga

Sempat beredar kabar kematian Yonathan Nicholas Manullang karena mengalami kekerasan dari senior.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Hanif
Karangan bunga ucapan duka cita terlihat di depan kediaman Yonathan Nicholas Manullang, taruna Politeknik Imigrasi (Poltekim) asal Lampung, di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Surabaya, Kedaton, Bandar Lampung, Minggu (20/10/2019). 

Taruna Poltekim asal Lampung Meninggal Seusai Latihan Marching Band, Begini Komentar Keluarga

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang taruna Politeknik Imigrasi (Poltekim) tingkat I asal Lampung Yonathan Nicholas Manullang (20) meninggal dunia saat menjalani pendidikan, Sabtu (19/10/2019).

Sempat beredar kabar kematian Yonathan Nicholas Manullang karena mengalami kekerasan dari senior.

Namun, pihak keluarga membantahnya.

Mereka menyebut Yonathan meninggal dunia lantaran sakit.

Dari pantauan Tribunlampung.co.id, Minggu (20/10/2019), puluhan pelayat mendatangi rumah duka yang berada di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Surabaya, Kedaton, Bandar Lampung.

Para pelayat pun datang untuk memberi penghormatan terakhir sebelum jenazah dimakamkan, Senin (21/10/2019), di Batu Puru, Natar, Lampung Selatan.

Jenazah tiba di rumah duka, Sabtu (19/10/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.

Mahasiswa Baru Unila Mengaku Dianiaya Senior, Mahusa Sebut Korban Telan 3 Obat Vertigo

BREAKING NEWS - Mahasiswa FISIP Unila Tewas Diduga Dikeroyok 15 Panitia Diksar

Dari informasi yang dihimpun, Yonathan Nicholas Manullang meninggal dunia setelah berlatih marching band.

Jo, panggilan akrabnya, mendapat kepercayaan untuk memegang terompet.

Dalan kegiatan tersebut, ada penyerahan alat musik dari senior kepada junior.

Saat itulah tiba-tiba anak pasangan Lisbet dan Manullung ini pingsan dan dilarikan ke Klinik Gandul Medika, Depok, Jawa Barat.

Tapi, nyawa korban tak dapat tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.

Untuk memastikan kematiannya, Jo dirujuk ke RS Puri Cinere.

Tribunlampung.co.id mencoba mengonfirmasi kematian Jo kepada seorang perwakilan Poltekim yang datang melayat.

Namun, pria tersebut enggan memberi keterangan.

Alasannya, itu ranah juru bicara Poltekim.

"Oh, kami tidak bisa (berkomentar). Satu suara saja. Kami hanya mengurus ini (pemakaman). Kami dibagi banyak tim. Tunggu statemen resmi dari pusat saja ya. Saya ada rapat," ungkap pria berbadan tegap ini.

BREAKING NEWS - Pengakuan Korban Diksar UKM FISIP Unila: Dipukuli, Ditampar, dan Merayap Tanpa Baju

Komentar Keluarga

Sementara itu, pihak keluarga menyatakan bahwa kematian Jo bukan karena mengalami kekerasan fisik.

"Saya pastikan keponakan saya tidak meninggal karena ada kekerasan fisik. Yang jelas, dia sakit," ujar wanita yang enggan menyebut namanya.

Wanita yang menerima perwakilan dari Poltekim ini menegaskan bahwa keponakannya memaksakan diri berlatih marching band meski sakit.

"Memang irama jantungnya sudah berbeda. Tapi karena terlalu semangat, namanya anak muda, dipaksakan jadi seperti ini," sebut dia.

"Kalaupun memang ada kekerasan, saya tidak akan tinggal diam. Tapi ini murni karena sakit," tegasnya.

Ia menambahkan, Jo akan dimakamkan besok di Batu Puru. Natar.

Namun, sebelumnya jenazah akan disemayamkan di Gedung Atlet, Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung.

"Kalau resminya, dari pihak Poltekim saja ya," tandasnya.

Rita, bibi korban, menuturkan, Jo dimakamkan besok lantaran harus menunggu kedatangan kerabat dari Medan.

"Karena dia (Jo) amat dekat dengan tantenya yang dari Medan, dan baru saja datang. Jadi besok dimakamkannya," ujar dia.

Rita juga mengaku tak tahu pasti penyebab kematian keponakannya.

Mahasiswa Unila Meninggal Saat Diksar, Identitas 17 Tersangka hingga Ancaman Penjara 12 Tahun

Namun, ia sempat mendapat kabar tiga minggu sebelumnya, Jo sempat pingsan saat futsal.

"Diobati oleh seniornya, sembuh. Tapi diperiksa lagi, katanya denyut jantungnya tidak beraturan. Makanya mau dioperasi. Tapi saya kurang paham," sebut Rita.

"Kemudian kemarin ini dia habis niup terompet, terus istirahat, duduk dan langsung pingsan lagi. Dibawa ke rumah sakit, tapi gak selamat," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/hanif mustafa)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved