Yusril Ihza Mahendra Tak Dapat Jatah Menteri atau Wamen, Padahal Sudah 'Berkeringat' Lakukan Ini

Yusril Ihza Mahendra Tak Dapat Jatah Menteri atau Wamen, Padahal Sudah 'Berkeringat' Lakukan Ini

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ilustrasi - Yusril Ihza Mahendra Tak Dapat Jatah Menteri atau Wamen, Padahal Sudah 'Berkeringat' Lakukan Ini. 

Pasek mengakui, Hanura sebenarnya telah menyodorkan nama calon menteri kepada Jokowi

Kedua, tidak lolosnya Hanura ke DPR karena adanya parliamentary threshold (ambang batas parlemen) menyebabkan posisi Hanura dipandang sebelah mata oleh beberapa orang yang ada dalam kekuasaan. 

"Tampaknya efek ini dipandang sama. Karena Hanura tidak lolos (PT) yang udah dianggap tidak ada sajalah," kata Pasek. 

Padahal menurut Pasek, Partai Hanura merupakan salah satu partai pengusung dalam Pilpres 2019. 

Pasek menyatakan tidak mempersoalkan pihak-pihak yang memandang sebelah mata terhadap Hanura saat ini sehingga tak memiliki kursi di pemerintahan. 

Meski diakui, tidak adanya wakil Hanura di kabinet membuat banyak kader Hanura kaget dan kecewa. 

"Kalau kali ini dianggap kecil tidak apa-apa. Kalau dianggap suara dua jutaan yang kita dapatkan itu dianggap tidak bermakna dan lebih bermakna LSM, lebih bermakna tim sukses ya tidak apa-apa. Itu menjadi instropeksi kita sebagai keluarga besar Hanura," kata Pasek. 

Lebih lanjut, Pasek menegaskan partainya tetap mendukung pemerintahan Jokowi ke depan meski tidak memiliki wakil di pemerintahan. 

"Kalau sudah dukung, dukunglah. Tapi kalau kita kita ditinggalkan, kita tidak usah melakukan hal destruktif , kita doakan yang meninggalkan kita, kita doakaan amanah," ujar dia. 

Sikap PKPI

Senada, Sekretaris Jenderal PKPI Verry Surya Hendrawan juga mengatakan akan tetap mendukung Jokowi-Maruf Amin, meski kadernya tidak diajak bergabung di pemerintahan.

"Sesuai haluan partai dan sebagai partai pendukung pasangan Jokowi-Maruf."

"PKPI telah berkomitmen sejak awal bukan hanya untuk memenangkan pasangan Jokowi-Amin sebagai presiden dan wakil presiden."

"Namun juga untuk mengawal jalannya pemerintahan untuk lima tahun ke depan," kata Verry, Jumat, (25/10/2019).

Perwakilan sekretaris jenderal partai-partai pengusung Jokowi pada Pilpres 2019 saat menyambangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu Hasto Kristiyanto (PDIP), Fredrich Lodewijk Paulus (Partai Golkar), Asrul Sani (PPP), Johny G Plate (Nasdem), Herry Lontung Siregar (Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Verry Surya Hendrawan (PKPI), Ahmad Rofiq (Perindo), dan menyusul Abdul Kadir Karding (PKB) di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018). kedatangan mereka untuk konsultasi terkait pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)
Perwakilan sekretaris jenderal partai-partai pengusung Jokowi pada Pilpres 2019 saat menyambangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu Hasto Kristiyanto (PDIP), Fredrich Lodewijk Paulus (Partai Golkar), Asrul Sani (PPP), Johny G Plate (Nasdem), Herry Lontung Siregar (Hanura), Raja Juli Antoni (PSI), Verry Surya Hendrawan (PKPI), Ahmad Rofiq (Perindo), dan menyusul Abdul Kadir Karding (PKB) di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018). kedatangan mereka  untuk konsultasi terkait pendaftaran calon presiden dan wakil presiden.
 Tribunnews/Jeprima

Raffi Ahmad Selingkuh hingga Putuskan Mundur dari Dunia Hiburan, ke Lampung Bareng Nagita Slavina

PKPI, menurut Verry, meyakini penetapan para wamen merupakan keputusan terbaik Presiden dan Wakil Presiden, demi lebih memuluskan roda pemerintahan.

“Bahwa belum ada kader PKPI yang mendapatkan amanah, kami tentu saja menyerahkan sepenuhnya kepada Bapak Presiden, karena ini adalah hak prerogatif beliau."

"Kami memberikan dukungan tanpa syarat. Ini komitmen tulus kami, titik tanpa koma," ujarnya.(*)

Artikel ini sudah tayang di TribunnewsWiki.com dengan judul: Sudah Tak Dapat Jatah Menteri, Wamen Pun Tak Dapat Juga: Ini Sikap Legowo Yusril Ihza Mahendra

Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved