Perumus Naskah Sumpah Pemuda Dicap Pemberontak dan Dieksekusi Mati
Dicap Pemberontak dan Dieksekusi Mati, Sosok Ini Perumus Naskah Sumpah Pemuda.
Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
Kartosoewirjo adalah salah satu sahabat semasa tinggal di rumah Pak Tjokro yang tak pernah bosan mengomentari Soekarno saat berlatih pidato di depan cermin.
Namun tak jarang kritik yang dilontarkan Kartosoewirjo lebih kepada ejekan.
"Hei Karno, buat apa berpidato di depan cermin? Seperti orang gila saja", celetuk Kartosoewirjo yang dikutip dari Majalah Intisari Edisi Agustus 2015.
Mendengar komentar sahabatnya Soekarno muda membalas, "Tidak seperti kamu, sudah kurus, kecil, pendek, keriting mana bisa jadi orang besar!", begitu yang ditulis dari Majalah Intisari Edisi Agustus 2015.
Kemudian keduanya tertawa bersama-sama.
Namun perjuangan kedua sahabat itu mulai berbeda arah, yang membuat seperti terlihat berselisih pandang.
Soekarno sangat nasionalis, sedangkan sang sahabat, Kartosoewirjo sangat religius.
Tahun 1962, nama sang sahabat mencuat sebagai salah satu pentolan yang dianggap memberontak pemerintahan Republik dibawah DI/TII.
Akhirnya Kartosoewirjo tertangkap oleh pasukan Yonif Linud 328, lantas dijatuhi pidana mati pada 16 Agustus 1962 oleh Pengadilan Mahkamah Darurat Perang (Mahadper).
Ketika menandatangani surat keputusan untuk menghukum mati Kartosuwiryo, Seokarno sempat menangis mengingat Kartosoewirjo pernah menjadi sahabat dekatnya.
Lalu pada 4 September 1962, sekitar pukul 05:50 WIB, hukuman mati terhadap Kartosoewirjo dilaksanakan oleh sebuah regu tembak di sebuah pulai di sekitar Teluk Jakarta.
Itulah akhir hidup sang pencetus naskah Sumpah Pemuda.
(tribunlampung.co.id)