Tribun Bandar Lampung
Jadwal Sriwijaya Air dari Lampung Berkurang, Manajemen: Tak Ada Hubungan Pecah Kongsi dengan Garuda
Desta Afhandi menjelaskan, setiap tahunnya, memasuki November, merupakan periode low season.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
"Dengan kondisi low season bisa dikatakan pas, meskipun agak banyak juga," ucap Desta Afhandi.
• Dua Polisi Roboh Tertembus Peluru di Mapolsek, Kapolres: Bukan Baku Tembak
Sementara itu, tarif penerbangan Sriwijaya Air selama November ini masih normal.
Namun demikian, Desta Afhandi memrediksi, akan adanya kenaikan tarif di periode peak season atau di Desember 2019.
"Sekarang ini untuk tarif masih normal, tapi di Desember pas peak season kayanya bakal naik. Tapi belum jelas berapa," tandas Desta Afhandi.
Putus-nyambung
"Kisah cinta" antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air tidak berjalan harmonis.
Bisa dibilang, hubungan kedua maskapai tersebut putus-nyambung.
Yusril Ihza Mahendra selaku kuasa hukum yang juga pemegang saham Sriwijaya Air pun membeberkan kronologi perceraian tersebut.
Berawal pada Kamis (7/11/2019), Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia sepakat kerja sama bakal terjalin setidaknya tiga bulan ke depan sembari menunggu hasil audit.
Audit dilakukan bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait untung rugi perusahaan selama Sriwijaya dibantu oleh Garuda Indonesia.
Menurut Yusril, ada data yang bertolak belakang dalam laporan kedua maskapai.
"Pihak Sriwijaya mengatakan utang malah tambah membengkak. Sementara Garuda Indonesia menganggap utang malah berkurang 18 persen. Ya sudah kita audit saja pake BPKP," kata Yusril di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
• BREAKING NEWS - Dirut Sriwijaya Air Minta Maaf, Pastikan Penumpang Dapat Kompensasi
• BREAKING NEWS - Penerbangan Lampung-Jakarta Batal, Begini Kata Sriwijaya
Jumat (8/11/2019), kerja sama yang semula bakal dilanjutkan tiga bulan ke depan rupanya mengalami keretakan lagi.
Berikut kronologinya:
1. Garuda Minta Tunai