Tribun Bandar Lampung
Jadwal Sriwijaya Air dari Lampung Berkurang, Manajemen: Tak Ada Hubungan Pecah Kongsi dengan Garuda
Desta Afhandi menjelaskan, setiap tahunnya, memasuki November, merupakan periode low season.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Noval Andriansyah
"Sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Group," ucap Yusril.
• BREAKING NEWS - Sriwijaya Lampung-Jakarta Batal Terbang, Penumpang Terpaksa Carter Mobil
3. Jalan Buntu
Yusril menyebutkan, putusnya kerja sama antara kedua maskapai itu karena adanya jalan buntu (deadlock) dalam menyusun Board of Directors (BoD) dalam rapat Jumat pagi kemarin.
Para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Group.
Yusril menuturkan, nota pemberitahuan pengakhiran kerja sama itu telah dikirimkan ke pihak Garuda Indonesia, Citilink, dan GMF hari ini.
Tidak hanya itu, Sriwijaya juga memberi tahu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
"Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya," ujarnya.
Adapun sebagai langkah awal pengakhiran kerja sama, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BoD Sriwijaya yang baru.
Seluruh BoD baru berasal dari internal Sriwijaya.
4. Sriwijaya Rombak Direksi
Manajemen Sriwijaya Air pun kembali merombak jajaran direksi.
Berdasarkan salinan surat pengangkatan direksi yang didapat Kompas.com, Hendry Lie selaku pemegang saham Sriwijaya Air mengangkat Jefferson Irwin Jauwena sebagai direktur utama.
Pengangkatan Jefferson berdasarkan surat bernomor 088/SK-PS/XI/2019 tertanggal 6 November 2019 yang ditandatangani Hendry Lie.
Pemegang saham Sriwijaya Air juga menunjuk Dwi Iswantoro sebagai direktur teknik.
Lalu, Didi Iswandy diangkat menjadi direktur operasional Sriwijaya Air.
Kemudian, Cecep Cahyana ditunjuk sebagai direktur quality, safety & security PT Sriwijaya Air.
5. Pulangkan Staf Garuda
Pihak Sriwijaya memulangkan semua tenaga staf Garuda Group yang diperbantukan.
Pengembalian semua staf perbantuan dari Garuda Grup dikirimkan pihak Sriwijaya dengan sepucuk surat.
Surat itu ditujukan untuk Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara dan Direktur Utama Citilink Juliandra.
Dalam surat tersebut, terdapat 11 nama staf perbantuan dari Garuda Group yang dikirim balik.
• Konflik Bisnis Sriwijaya Air-Garuda Indonesia Berimbas Penumpang Telantar
Surat tersebut juga ditandatangani oleh Direktur Legal dan SDM Sriwijaya Air Anthony Raimond Tampubolon.
Sebagai langkah lanjutan, Yusril mengatakan pihaknya akan mengundang Garuda Group untuk duduk satu meja membahas pengakhiran kerja sama yang sudah berlangsung selama setahun itu.
"Saya juga meminta agar BPKP dan auditor independen melakukan audit terhadap Sriwijaya untuk mengetahui kondisi perusahaan yang sesungguhnya selama di-manage oleh Garuda Group," ungkapnya. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisruh Garuda-Sriwijaya: Putus, Nyambung, Putus Lagi...