Mahasiswa Fisip Unila Meninggal

36 Reka Adegan Tewasnya Mahasiswa FISIP Unila Saat Diksar

Rekontruksinya dilaksanakan di kebun karet belakang Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Pesawaran.

Dok Satreskrim Polres Pesawaran
Proses rekonstruksi perkara tewasnya mahasiwa FISIP Universitas Lampung 

Dia mengatakan, rekontruksi merupakan bagian proses yang dilakukan pihak penyidik.

Karena yang menangani perkaranya adalah kepolisian, lanjut dia, maka rekontruksi itu adalah tugasnya kepolisian.

Menurut Fahrul, rekontruksi itu supaya tergambar perbuatan-perbuatan para tersangka itu seperti apa.

"Manfaatnya, ketika nanti di persidangan tergambar lah, perbuatan-perbuatan atau fakta-fakta apa sih yang terjadi sebenarnya di lapangan," ungkap Fahrul.

Diketahui Kepolisian Resor (Polres) Pesawaran melakukan penahanan terhadap 17 panitia penyelenggara pendidikkan dasar (diksar) UKM Pecinta Alam Cakrawala FISIP Universitas Lampung, Rabu, 9 Oktober 2019.
Penahanan setelah dilakukan pemeriksaan terhadap para tersangka sejak, Selasa (8/10/2019).

"Surat perintah penahanannya hari ini (Rabu, 9 Oktober 2019)," ujar Kepala Polres Pesawaran AKBP Popon Ardianto Sunggoro di Mapolres Pesawaran.

Paska penahanan tersebut, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan-pemeriksaan.

Popon mengatakan bila dua dari 17 tersangka ini dikenakan Pasal 359 dan atau 360 KUHP atas kelalaian yang akibatkan meninggalnya seseorang.

Kedua tersangka yang dimaksud adalah ketua umum dan wakil ketua umum.

Sedangkan untuk 15 tersangka lainnya dikenakan pasal 170 dan atau 351 KUHP tentang melakukan penganiayan secara bersama-sama akibatkan korban meninggal dunia.

Aga Trias Tahta (19) merupakan satu dari 13 peserta Diksar UKM Cakrawala FISIP Universitas Lampung.

Kegiatan Diksar tersebut dilaksanakan di Dusun Cikoak, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Teluk Pandan yang sebelumnya disebut Desa Cikoak Kecamatan Padang Cermin.

Aga Trias Tahta (19) merupakan warga Dusun Wonokarto, Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu.

Aga tewas dengan luka di sekujur tubuhnya yang diduga karena kekerasan fisik.

Kegiatan tersebut juga mengakibatkan peserta lainnya luka hingga dirawat di rumah sakit. Akibat peristiwa ini sejumlah korban melapor ke Polres Pesawaran. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik Budiawan C)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved