Tol Terpeka Diresmikan
Tol Terpeka Diresmikan, PHRI Targetkan 700 Ribuan Wisatawan Asal Sumsel Datang ke Lampung
Dampak yang didapatkan dari peresmian Tol Terpeka kepada Lampung mulai terasa. Diantaranya keinginan untuk mengunjungi Lampung semakin besar.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tol Terpeka dilengkapi fasilitas patrol sesuai standar.
Terdapat 13 unit mobil patroli, 23 unit mobil derek, 4 unit rescue car, 10 unit patroli jalan raya dari kepolisian, serta 8 unit ambulans.
Hal ini sebagai bentuk kesiagaan dan antisipasi Hutama Karya akan terjadinya kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan di Tol Terpeka.
• Tarif Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung Rp 900 per Km, Jokowi: Sebulan Gratis
6. Pengerjaan Dimulai 2015
Proses pengerjaan ruas tol ini telah dimulai sejak 2015.
Diberitakan Kompas.com, 31 Januari 2019, Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno, mengatakan, ruas tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung ditargetkan selesai pada akhir April 2019.
Namun, target tersebut hanya sebatas fungsional dan belum dapat dioperasikan.
7. Harga Tanah Melonjak
Lonjakan harga tanah juga terjadi sebagai akibat dari pembangunan ruas Jalan Tol Trans Sumatera ini.
Adapun harga dari lahan yang dilintasi ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang berkisar Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per meter persegi.
Sementara untuk kawasan yang dilintasi ruas Pematang Panggang-Kayu Agung, harga lahannya berkisar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per meter persegi.
8. Meningkatkan Geliat Ekonomi
Selain meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari perjalanan, pembangunan tol ini juga mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi kawasan yang dilintasinya.
Hal tersebut terbukti dari panjangnya daftar antrean usaha mikro kecil menengah (UMKM), ritel modern, dan bisnis beragam jenis yang ingin mengisi rest area-rest area di sepanjang tol.
Presiden juga berharap kepada para kepala daerah agar dapat memanfaatkan hal tersebut.