Potensi Kerugian Negara Capai Rp 1,5 Miliar Akibat Penyelundupan Harley Davidson oleh Dirut Garuda
Barang tersebut diselundupkan di Maskapai Garuda GA 9721 Air Bus A300-900 Neo.
Sri Mulyani menuturkan jika sebenarnya SAS ini tidak mempunyai hobby motor, tapi mengimpor Harley Davidson.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, SAS sebenarnya memiliki hoby sepeda.
Fakta lain yang ditemukan adalah, adanya transaksi keuangan yang ditengarai memiliki hubungan terhadap inisiatif untuk membeli dan membawa motor tersebut ke Indonesia.
"Jadi kami sekarang masih dalam proses terus melakukan penyelidikan terhadap motif awal dan apakah betul yang bersangkutan memang yang memiliki atau melakukan atas nama pihak lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani memaparkan soal modus untuk memasukkan barang ke Indonesia melalui cara ilegal dilakukan dan sering terjadi dengan berbagai jenis modus.
Modus tersebut dapat dilakukan melalui berbagai jalur bisa melalui Tanjung Priok, Cengkareng, dan bisa melalui pelabuhan-pelabuhan yang lain.
"Dan oleh karena itu saya memerintahkan bea dan cukai untuk terus meningkatkan pengawasan," ungkapnya.
Sri Mulyani meminta kepada bea dan cukai serta jajaran yang terkait untuk menyelesaikan kasus ini dalam pemeriksaan dan penindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lebih lanjut, Dri Mulyani berharap komitmen dari berbagai pihak menjaga republik Indonesia dari tindakan-tindakan ilegal untuk bisa berkerjasama dan menanggulangi hal-hal tersebut.
Berbuntut Panjang
Kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton berbuntut panjang.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sampai turun tangan.
Bahkan Erick Thohir mengancam akan mencopot direksi Garuda Indonesia jika terbukti terlibat dalam
“Mengenai Garuda, biarkan saja Bea Cukai melihat ada enggak kasus-kasus yang benar-benar seperti yang dilaporkan. Kalau benar, ya harus dicopot,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
“Lebih baik sebelum ketahuan mengundurkan diri, tapi kalau benar, ya kita copotlah,” sambung Erick.