Tegal Mas Lampung
Thomas Riska Berenang Bersama 2 Hiu Paus di Perairan Tegal Mas
Beberapa waktu terakhir, hiu paus yang merupakan ikan raksasa kerap menampakkan diri di perairan sekitar Pulau Tegal Mas.
Dari berbagai literatur diketahui, hiu paus panjangnya bisa mencapai 15 meter dengan berat 20 ton. Dibandingkan dengan paus yang merupakan hewan mamalia, ukuran hiu paus yang merupakan salah satu spesies ikan, masih kalah. Tetapi, dapat dikategorikan sebagai ikan terbesar di dunia.
Hiu paus makan dengan cara menghisap dan menyaring makanannya berupa plankton dari laut. Makanan utamanya adalah ikan dan udang kecil, telur ikan, serta hewan-hewan planktonik lainnya.
Status hiu paus meningkat menjadi terancam punah (endangered) sejak 2016 berdasarkan Daftar Merah International Union for Conservation Nature (IUCN), dari sebelumnya berstatus rentan (vulnerable) karena penurunan populasi secara global. Pemerintah Indonesia melalui Kepmen-KP No 18 Tahun 2013 menetapkan hiu paus sebagai spesies yang dilindungi karena populasinya yang rendah dan masih sering diburu.
Wisata Hiu Paus
Keberadaan hiu paus di Teluk Lampung bisa menjadi daya tarik pariwisata. Seperti yang dilakukan oleh Maldives, yang dari wisata hiu paus ini mampu menghasilkan pemasukan sekitar Rp 130 miliar setahun.
Wisata hiu paus juga sudah dikembangkan di Desa Labuhan Jambu, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Conservation International (CI) mencatat, wisata hiu paus berpotensi memberikan tambahan pemasukan untuk desa sekitar Rp 550 juta setiap tahun dengan tambahan dana konservasi kurang lebih Rp 50 juta per tahun. Hasil ini berdasarkan kajian yang dilakukan pada periode September 2018 hingga Mei 2019.
Sebagai pelaku usaha pariwsiata, Thomas Riska mengatakan, kalaupun Lampung melirik wisata hiu paus ini, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama, perlu dilakukan penelitian, apakah pola pergerakan hiu paus di Teluk Lampung termasuk rumahan, musiman, atau campuran.
Rumahan artinya sebagian besar hiu paus berada di area tersebut sepanjang tahun. Musiman berarti hiu paus hanya berada pada area tersebut pada waktu-waktu tertentu. Lalu, campuran merupakan gabungan dari rumahan dan musiman.
• VIDEO Ada Hiu Paus di Perairan Tegal Mas
Kedua, kalau hendak dikembangkan jadi wisata, maka selayaknya berbasis masyarakat dengan melibatkan para nelayan yang ada di sekitar Teluk Lampung, sehingga bisa menjadi tambahan pendapatan bagi mereka, selain untuk kepentingan konservasi.
Ketiga, perlu dibuat sistem dan aturan yang ketat dari pemerintah untuk menjaga kelestarian hiu paus itu dan juga habitatnya. "Hewan langka ini harus dijaga dari perburuan, dan area tempat hidup hiu paus harus dijaga agar tidak rusak sehingga sumber makanannya terjaga," ujarnya.(tribunlampung.co.id/andi asmadi)