Kejar Pengedar Narkoba, Pria Diduga Polisi Lepaskan Tembakan di Depan Kantor Pos Antasari

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Suara tembakan di depan kantor pos Jalan Pangeran Antasari diduga berasal dari senjata api polisi yang sedang mengejar pengedar narkoba.

Mat Ali, warga sekitar, mengatakan, suara letusan terdengar jelas dari arah kantor pos.

Diduga, polisi melepaskan tembakan peringatan ketika berupaya menangkap pengedar narkoba.

"Suaranya dari depan kantor pos. jelas sih ada dua kali tembakan. Kayaknya kasus narkoba. Orangnya mau ditangkap," bebernya kepada Tribunlampung.co.id di lokasi, Jumat (13/12/2019) malam.

Ali menambahkan, seorang satu orang yang diduga anggota kepolisian melepaskan tembakan ke udara saat melihat seorang pengedar narkoba berusaha melarikan diri.

Dia menjelaskan, ada dua pelaku yang hendak ditangkap.

"Jadi yang satu udah kepegang di atas motor. Yang satu lari. Jadi dilepaskan tembakan peringatan," jelasnya.

• BREAKING NEWS - 2 Kali Suara Tembakan di Kantor Pos Antasari Bikin Warga Berhamburan

• 5 Aksi Begal Berpistol di Lampung, Disangka Polisi hingga Tak Ragu Umbar Tembakan

Bikin Geger

Dua kali suara letusan di kantor pos Jalan Pangeran Antasari, Bandar Lampung, bikin warga geger, Jumat (13/12/2019) sekitar pukul 17.30 WIB.

Warga pun berhamburan begitu mendengar suara tembakan.

Edo, pedagang nasi goreng yang menjadi saksi mata, mengaku tak tahu pasti kejadian tersebut.

Ia menduga terjadi penangkapan terhadap pengedar narkoba.

Meski begitu, ia tidak mengetahui pasti apakah orang yang melakukan penangkapan adalah anggota kepolisian.

"Iya tadi emang ada kejadian. Kayanya sih nangkap pengedar (narkoba). Tapi gak tau persis. Saya cuma lihat aja," ungkap Edo kepada Tribunlampung.co.id di lokasi.

• Sosok Pria yang Buang Tembakan karena Ditolak Hubungan Badan

Ia menduga serangkaian penangkapan itu dilakukan oleh empat anggota polisi.

Salah satu di antaranya membawa senjata api yang diduga milik anggota kepolisian.

"Polisinya yang kelihatan ada empat orang," bebernya. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)