Saat Rocky Gerung Ungkap Saling Tukar Pesan DM dengan Rina Nose

"Iya kan? bener gak bang Rocky? Kalo saya gak salah bang Rocky pernah bilang gitu? Ini saling mengagumi atau gimana nih?,"

Tangkap layar Youtube Najwa Shihab
Rocky Gerung ungkap tukar pesan DM dengan Rina Nose 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Rocky Gerung dikenal dengan kritikannya terhadap pemerintahan yang terbilang pedas.

Sehingga sosoknya kerap disebut 'Profesor' Cerdas Sekaligus 'Pedas'.

Dirinya juga dikenal sebagai Pengamat politik yang penuh dengan makna filosofis.

Sosok Rocky Gerung kini menyita perhatian publik.

Karena seringkali beradu pendapat dengan beberapa tokoh dalam acara diskusi dan debat.

Bahkan ia juga kerap melontarkan kata 'dungu' sebagai kritik atas pemerintahan yang sedang tidak baik-baik saja.

Namun, ada hal yang tak biasa pada Rocky Gerung, karena ia mengungkapkan sempat bertukar pesan atau direct message (DM) bersama dengan Rina Nose.

Hal ini diutarakan Rocky Gerung dalam program acara Najwa Shihab yang tayang pada 11 Desember 2019 di Trans 7.

Perseteruan Panas Henry Yosodiningrat dan Andi Arief Berujung ke Polisi, Dipicu Rocky Gerung 

Rocky gerung dan Rina Nose dalam program acara Najwa Shihab
Rocky gerung dan Rina Nose dalam program acara Najwa Shihab (Tangkap layar Youtube Najwa Shihab)

Dalam acara yang dipandu oleh Najwa Shihab ini dihadiri oleh Denny Cagur, Budiman Sudjatmiko, Rocky Gerung dan Rina Nose.

Acara yang bertajuk Jenaka di Negeri Opera: Rocky Gerung Soal Dungu dan Bebal (Part 4) ini menghadirkan keempat bintang tamu tersebut sebagai pembicara.

Najwa sebagai pemandu acara mengawali perbincangan dengan menanyakan terkait politik kekerabatan.

Pertanyaan ini pun langsung di respon oleh Denny Cagur.

"Politik dinasti itu turun temurun, karena gak ada yang kehilangan kekuasaan sehingga jabatan itu diturunkan," jawab Denny Cagur sambil bercanda.

Lalu, Najwa melemparkan pertanyaan kepada Rina Nose yang saat itu posisi duduknya tepat berada di sebelah Rocky Gerung.

"Iya pasti pengennya untuk anak-anak dan cucu saya, makanya berita-berita tentang politik kita membawakannya karena itulah yang paling dekat dengan sekitar kita,' ujar Rina Nose.

"Karena di kehidupan sehari-hari politik itu hanya ada di misalnya kita kalo lihat tuh di pemerintahan, di kehidupan sehari-hari aja kita semua berpolitik," samung Rina Nose.

"Kok sama dengan pemikirannya bang Rocky Gerung ya?," sahut Najwa. 

Rocky gerung dan Rina Nose dalam program acara Najwa Shihab
Rocky gerung dan Rina Nose dalam program acara Najwa Shihab (Tangkap layar Youtube Najwa Shihab)

Rina yang memiliki latar belakang komedian sigap menanggapi pernyataan Najwa Shihab dengan ekspresi kocak.

Yakni ekspresi dengan ciri khas yang biasa dia lakonkan di sebuah acara komedi misalnya Opera Van Java yang juga tayang di Trans 7.

"Iya kan? bener gak bang Rocky? Kalo saya gak salah bang Rocky pernah bilang gitu? Ini saling mengagumi atau gimana nih?," tanya Najwa Shihab kepada keduanya.

Hal mengejutkan dilontarkan oleh Rocky Gerung, dirinya mengutarakan jika bertukar pesan dengan Rina Nose.

"Abis DM DM an," ujar Rocky sambil tertawa.

Rina Nose yang mendengar hal itu ikut tertawa.

Denny pun menimpali pernyataan Rocky Gerung.

"Jangan-jangan Rina ini adalah Rocky Gerung dalam bentuk wanita," sahut Denny disambut gelak tawa bintang tamu dan para penonton yang hadir.

"Kalo saya gak salah inget, kan Rina ini jago main peran kan? teteh pernah meranin bang Rocky Gerung kan?," kata Najwa.

"Pernah, tapi belum ada yang tau karena saya belum berani kalo untuk diluar, jadi masih sendiri aja yang nonton ibu saya ama bapak," sahut Rina Nose.

"Boleh dong kalo sekarang kan ulang tahun Transmedia, langsung depan orangnya," ucap Najwa Shihab.

"Langsung depan orangnya? aduh aduh," tanya Rina Nose seolah menujukkan ekspresi bingung dan panik. 

Rocky gerung dan Rina Nose dalam program acara Najwa Shihab
Rocky gerung dan Rina Nose dalam program acara Najwa Shihab (Tangkap layar Youtube Najwa Shihab)

"Gimana yak, agak langsung berubah drastis gitu yak," ujar Rina sambil tertawa geli sendiri.

"Sebentar dulu, dalam pandangan Rina, Rocky Gerung seperti apa?," tanya Najwa lagi.

"Gak tau pikirannya itu kok kayaknya Google ada di dia deh," ungakp Rina Nose.

Rina pun memerankan gaya bicara Rocky Gerung yang identik dengan kata 'dungu', persis dan mirip dengan aslinya.

Simak video selengkapnya

 

2 Politisi Asal Lampung Berseteru sampai ke Polisi, Mulanya Rocky Gerung

Pernyataan yang dikeluarkan pengamat politik Rocky Gerung dalam acara Indonesia Lawyer Club atau ILC TV One pada Selasa (3/12/2019) malam, ternyata berbuntut panjang.

Namun, Perseteruan justru terjadi antara 2 politisi asal Lampung, yakni Andi Arief dan Henry Yosodiningrat.

Dalam kabar terbaru, politisi PDIP, Henry Yosodiningrat melaporkan akun Twitter politisi Partai Demokrat, Andi Arief, yakni @AndiArief_, ke Bareskrim Polri.

Andi Arief dilaporkan atas tuduhan dugaan pencemaran nama baik.

Laporan yang dilayangkan pada Rabu (11/12/2019) tersebut, diterima Piket Siaga Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/1043/XII/2019/ BARESKRIM tertanggal Rabu, 11 Desember 2019.

Hal yang dilaporkan adalah unggahan akun itu yang menyebut bahwa Henry adalah seorang preman.

"Tweet itu merupakan penghinaan dan telah mencemarkan nama baik saya serta nama baik keluarga besar saya," ungkap Henry melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019) malam.

 Kisah Rocky Gerung Diseruduk Babi Hutan di Lampung, Kini Henry Yosodiningrat Khawatir Rocky Dibacok

Berikut, cuitan yang dipermasalahkan Henry.

"Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partau dan kekuasaan -- mayoritas PDIP otot--. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung".

Henry menyertakan sejumlah bukti seiring dengan laporannya itu.

Di antaranya, tangkapan layar kicauan pemilik akun, salinan pemberitaan terkait kicauan tersebut, serta hasil cetak arti kata "preman" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Pemilik akun itu pun disangkakan Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Pada hari yang sama, Henry Yosodiningrat juga melaporkan pemilik akun Instagram @rockygerungofficial_ ke Bareskrim Polri, dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Laporan itu diterima polisi dan terdaftar dengan nomor LP/B/1042/XII/2019/BARESKRIM tertanggal Rabu, 11 Desember 2019.

Hal yang dilaporkan dalam akun itu, yakni keterangan foto atau caption yang menyebut Henry 'dungu'.

"Caption tersebut, yang menyebut saya sebagai orang dungu, merupakan penghinaan dan merupakan perbuatan yang sangat keji dan dilakukan dengan sengaja," ungkap Henry melalui keterangan tertulis, Rabu malam.

Pemilik akun, lanjut Henry, juga mengunggah foto yang menunjukkan pemberitaan mengenai penolakan laporan Henry sebelumnya oleh Bareskrim.

Foto itu adalah momen ketika Henry melaporkan mantan dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung.

Namun, laporannya ditolak.

Unggahan itu disertai keterangan sebagai berikut:

"Yang nge-lapor Dungu sih. Reposted from @tempodotco – Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri menolak laporan politikus PDIP Henry Yosodiningrat terhadap Rocky Gerung. Henry mengaku kecewa karena laporannya tersebut tidak diterima...". 

Awal Perseteruan 2 politisi asal Lampung

Dua politisi nasional asal Lampung, Henry Yosodiningrat dan Andi Arief terlibat Perseteruan.

Perseteruan dua politisi asal Lampung bermula dari komentar Politisi Demokrat Andi Arief.

Andi Arief mengomentari tindakan Politisi PDIP Henry Yosodiningrat, yang melaporkan Rocky Gerung ke pihak kepolisian.

Diketahui, pengacara asal Lampung, Henry Yosodiningrat marah terhadap pengamat politik Rocky Gerung.

Kemarahan Henry Yoso karena pernyataan Rocky Gerung, yang dianggap memfitnah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pernyataan Rocky Gerung yang memancing emosi Henry Yoso adalah tentang Presiden Jokowi yang tak paham Pancasila.

Atas pernyataan itu, Henry Yoso melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri. 

Sayang, pihak kepolisian menolak laporan Henry Yoso.

Hal itu karena Henry Yoso tidak mengantongi surat kuasa dari Jokowi sebagai pihak yang dirugikan dari pernyataan Rocky Gerung.

"Saya menunggu 4,5 jam dengan rasa kecewa terhadap Polri karena tidak ada kepastian."

"Awalnya mereka menanyakan mana surat kuasa Joko Widodo selaku pribadi maupun presiden," kata Henry di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).

"Saya menunggu 4,5 jam dengan rasa kecewa terhadap Polri karena tidak ada kepastian."

"Awalnya mereka menanyakan mana surat kuasa Joko Widodo selaku pribadi maupun presiden," kata Henry Yosodiningrat di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019).

Menurut Henry, dia melaporkan kasus tersebut atas nama pribadi, yang keberatan dengan pernyataan Rocky.

Sebaliknya, pelaporan itu tidak mewakili Jokowi sebagai Presiden RI.

Ia mengklaim, masyarakat Lampung banyak yang kecewa dengan pernyataan Rocky, yang dianggap menghina presiden Jokowi.

Apalagi, kata dia, eks Gubernur DKI Jakarta itu juga memenangkan perolehan suara sebesar 60 persen pada Pilpres 2019 lalu.

"Saya putra daerah Lampung, saya mantan anggota DPR dari Lampung, Rakyat Lampung kecewa sedih pedih melihat Presidennya dicaci maki dikatakan tidak paham Pancasila, tidak mengerti Pancasila hanya hafal Pancasila," jelas Henry.

Lebih lanjut, Henry mengkhawatirkan, penolakan tersebut membuat Rocky akan menjadi bulan-bulanan masyarakat Lampung.

Sebaliknya, ia menuding Rocky Gerung akan semakin besar kepala melihat penolakan atas pelaporan tersebut.

"Saya khawatir Rocky Gerung dibacok sama orang Lampung."

"Karena apa? Dia pasti akan besar kepala dengan peristiwa ini, dia pasti akan besar kepala."

"Dan dia akan mengulangi ini lagi akan menghina Presiden. Kemarin dia bilang presiden tidak paham Pancasila, tidak mengerti Pancasila hanya hafal Pancasila. Besok mau ngomong apa lagi? Serahkan saja ke dia," tukasnya.

Sebagai informasi, pernyataan Rocky Gerung yang menyatakan presiden tidak mengerti Pancasila disampaikan saat hadir di acara ILC TV One bertajuk "Maju Mundur Izin FPI" yang tayang pada Selasa (3/12/2019) malam.

Menurut Rocky, seandainya Presiden Jokowi paham Pancasila, Jokowi tidak akan melanggar sila-sila yang tertulis dalam Pancasila.

Berikut, penggalan pernyataan yang menjadi keberatan oleh Henry Yosodiningrat.

"...Presiden juga enggak ngerti Pancasila, kan? Dia hafal, tapi dia tidak paham. Kalau dia paham, dia tidak berutang."

"Kalau dia paham, dia gak naikin BPJS, kalau dia paham, dia enggak melanggar undang-undang lingkungan."

Hendry Yosodiningrat dan Andi Arief  saling tantang

Ternyata, langkah Hendry Yosodiningkrat melaporkan Rocky Gerung tersebut dikomentari Andi Arief melaui akun twitter @AndiArief_.

Dalam cuitannya, Andi Arief menyebut Henry Yosodiningrat sebagai preman. 

Berikut, kutipan cuitan Andi Arief.

"Kawan-kawan PDIP yang sekarang ada dan mendapatkan posisi dalam partau dan kekuasaan -- mayoritas PDIP otot. Faksi otak tersingkir. Itu penjelasan kenapa preman seperti Hendriyosodiningrat melaporkan Rocky Gerung," tulis Andi Arief di akun twiiternya

Cuitan Andi Arief tersebut ternyata mendapat reaksi Henry Yosodiningrat.

Di sebuah forum acara, Henry Yosodiningrat pun melontarkan ancaman kepada Andi Arief.

Dilansir dari akun Twitter @AndiArief_,  Rabu (11/12/2019), Andi Arief mengunggah video pidato Henry Yosodiningrat di acara "silaturahmi wakil ketua MPR Bapak Zulkifli Hasan dengan forum komunikasi persaudaraan Lampung perantauan".

Dalam pidato tersebut, Henry menyayangkan pernyataan Andi Arief yang menyebutnya sebagai preman.

"Saya sayangkan lagi putra daerah lampung mencuit, mengatakan politisi PDI Perjuangan sekarang faksi otot, meninggalkan faksi otak sehat, makanya preman seperti Henry Yosodiningrat, Astafirullahazim, saya sempat istighfar, gue samperin ke rumahnya gua gebukin di depan anak bininya nih orang," ucap Henry Yosodiningrat dalam video yang diunggah Andi Arief.

Unggahan Andi Arief mengenai video Hendry Yosodiningrat tersebut disertai komentar langsung dari Andi Arief

 Satu Kata Rocky Gerung yang Kembali Buat Henry Yosodiningrat Panas

Berikut, cuitan Andi Arief yang dikutif dari akun twitternya.

"Saya tidak ahli baku hantam, tapi saya menanti kedatangan Henriyosodiningrat yang mengancam akan menggebuk saya di depan anak istri. Kabarkan saja jam berapa. Saya tunggu.  Saya tidak akan lapor polisi."

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gara-gara Kata "Preman", Politikus PDI-P Ini Laporkan Akun @AndiArief_

Perseteruan 2 politisi asal Lampung, Andi Arief dan Henry Yosodiningrat, kini memasuki babak baru, di mana Henry melaporkan Andi Arief ke polisi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved