Tribun Tanggamus

Warga Diserang Buaya, Polisi: Way Semaka Memang Habitat Buaya

Hal itu dikatakan Wakapolres Tanggamus Kompol MN Yuliansyah terkait teror buaya yang terjadi di Way Semaka, Kamis (12/12/2019) lalu.

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Tri
Polsek Semaka memasang spanduk imbauan di Sungai Way Semaka, Jumat (13/12/2019). 

Warga Pekon Kampung Baru, Kecamatan Pematang Sawa diserang buaya di muara Sungai Way Semaka, Kamis (12/12/2019).

Saat itu Usnudon (27) bersama ayahnya, Bakarudin (49), masuk ke sungai untuk mencari udang.

Saat itulah tiba-tiba kaki kanan Usnudon digigit buaya.

Usnudon pun berontak hingga buaya melepaskan gigitannya.

"Karena tidak bawa umpan, kami mencari rebon dengan menyudu (tanggok atau menyeser). Saat kaki saya digigit buaya, saya langsung teriak minta tolong. Alhamdulillah, kaki saya bisa lepas dari gigitan itu," kata Usnudon.

Akibatnya, paha kanan korban terdapat 11 lubang bekas gigitan buaya.

Usnudon, warga Pematang Sawa yang diserang buaya saat cari udang, Kamis (12/12/2019).
Usnudon, warga Pematang Sawa yang diserang buaya saat cari udang, Kamis (12/12/2019). (Tribun Lampung/Tri)

Kanang, warga Pekon Karang Anyar, Kecamatan Wonosobo, Way Semaka habitat buaya.

Diserang Buaya Saat Ambil Air Wudhu, Hasnawati Berontak Melawan, Buaya Akhirnya Mati Dipukuli

"Buaya-buaya itu biasanya di dalam air atau di pinggiran sungai yang banyak tanamannya. Kalau lagi di pinggiran biasanya tidur atau berjemur, terus masuk ke air lagi," ujar Kanang.

"Kalau orang sini biasa kepergok buaya, rebutan ikan dengan buaya juga pernah. Misalnya ikan sudah dapat, terus pancingnya ditarik. Waktu itu juga ada buaya mengejar ya sudah tinggal diusir buayanya," kata Kanang. (tribunlampung.co.id/tri yulianto)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved