Menteri Perhubungan Buka Suara Macet 2 Jam di Tol Layang Japek: Terlalu Lama di Atas Berisiko
Kita lihat kalau namanya Japek di ketinggian kalau mereka terlalu lama di atas berisiko habis bahan bakar, kelaparan, belum lagi kalau yang pusing
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara perihal kemacetan yang melanda Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) pada Sabtu (21/12/2019).
Menurut dia, kemacetan tersebut diduga akibat rasa penasaran para pengguna jalan, apalagi setelah mengetahui bahwa kontur jalur bergelombang membuat volume kendaraan yang menggunakan tol Japek tinggi.
"Di Japek kenaikannya biasanya 40 persen, sekarang 80 persen. Untuk kisaran (volume kendaraan) belum dilaporkan," kata Menhub saat meninjau Stasiun Pasar Senen, Sabtu.
Untuk mengurangi kemacetan, dilakukan penutupan di jalur yang baru dibuka pada Minggu (15/12/2019) tersebut.
"Kita lihat kalau namanya Japek di ketinggian kalau mereka terlalu lama di atas berisiko habis bahan bakar, kelaparan, belum lagi nanti kalau yang pusing. Saya setuju dikurangi dulu supaya lancar," ujar Budi.
Dari laporan yang diterimanya, kemacetan yang terjadi di Japek sudah memakan waktu hingga dua jam.
Padahal, waktu tempuh dari Jakarta ke Cikampek idealnya hanya membutuhkan waktu satu jam.
Ia mengaku untuk evaluasi selanjutnya menunggu laporan pada pukul 18.00 WIB.
Sementara untuk manajemen lalu lintas atau kemungkinan ditutupnya kembali Tol Japek, pihaknya mengikuti rekomendasi dari Kakorlantas Polri.
"Kita lihat bagaimana nanti malam. Kalau nanti malam Japek padat agak kita kurangin dan di Cipali satu arah. Tapi semua ini komandannya Kakorlantas. Kami mengikuti apa yang menjadi rekomendasi," sebut dia.
Sebelumnya, akses masuk menuju Jalan Tol Japek II Elevated dari arah Cawang sempat ditutup pihak Kepolisian.
Penutupan dilakukan dua kali, pada pukul 12 hingga 12.10 WIB dan pukul 13.30 sampai 13.50 WIB, arus kendaraan pun dialihkan ke jalur bawah.
Cikampek masih macet
Keberadaan Jalan Tol Layang Jakarta- Cikampek (Japek) rupanya belum mampu mengurai kemacetan.
Padatnya volume kendaraan tak mampu ditampung dua jalan bebas hambatan tersebut.
PT Jasa Marga Tbk (Persero), lewat akun twitter resminya, menginformasikan kalau arus kendaraan dari arah Jati Waringin menuju Cikampek terpantau padat pada pukul 15.06 WIB.
"15.06 WIB #Tol_Japek Halim - Jatiwaringin PADAT, kepadatan volume lalin. Cikarang Pusat Jalur Bawah - Karawang Barat PADAT, kepadatan volume lalin. Karawang Timur KM 53 - KM 57 arah Cikampek PADAT, kepadatan di lajur masuk Tempat Istirahat," tulis Jasa Marga di akun twitternya, Sabtu (21/12/2019).
Kepadatan kendaraan yang masuk di kedua Tol Cikampek, baik atas maupun bawah, sudah terjadi beberapa jam yang lalu.
"14.40 WIB #Tol_Japek Halim - Jatiwaringin PADAT, kepadatan volume lalin. Cikarang Pusat Jalur Bawah - Karawang Barat PADAT, kepadatan volume lalin. Karawang Timur KM 53 - KM 57 arah Cikampek PADAT, kepadatan di lajur masuk Tempat Istirahat," tulis Jasa Marga.
"Jati Waringin KM 03-KM 04 arah Cikampek padat, kepadatan volume lalin. Tambun Jalur Atas-Cibitung KM 23 padat, kepadatan volume lalin. Cibitung Jalur Atas-Cikarang Barat KM 28 padat, ada penanganan kendaraan mini bus gangguan di lajur kiri," tulis Jasa Marga pada pukul 11.14 WIB.
Sementara itu, untuk mengatasi kemacetan, ada pemberlakukan contraflow di Dawuan KM 61 hingga Karawang Barat Km 47.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Macet di Tol Layang Japek, Ini Komentar Menhub".